Sudah berlangganan artikel blog Keperawatan Kesehatan via RSS Feed?

Wednesday, February 25, 2009

Osteoporosis Masalah Kesehatan wanita

Resiko osteoporosis pada kesehatan wanita lebih tinggi daripada pria karena, Wanita umumnya massa tulangnya lebih kecil dan proses menopause pada wanita. Osteoporosis penyakit tulang ini sering disebut ‘silent disease’ juga disebut keropos tulang karena pada saat pengeroposan tulang terjadi sering tanpa adanya keluhan yang berarti. Pasien mengetahui adanya osteoporosis biasanya setelah kondisi cukup parah ditandai gambaran penyakit seperti tubuh yang memendek/bungkuk atau adanya patah tulang. Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang, sehingga tulang menjadi rapuh dan resiko terjadinya patah tulang meningkat. Dalam keadaan Fisiologis/normal, tulang kita juga mengalami pengeroposan yang diikuti dengan pembentukan sel-sel tulang baru di bagian tulang yang keropos, sedangkan pada penyakit tulang osteoporosis, pengeroposan tulang terjadi berlebihan dan tidak diikuti proses pembentukan yang cukup sehingga tulang jadi lebih tipis dan rapuh.

Type Osteoporosis
Osteoporosis primer, adalah jenis Osteoporosis yang tidak diketahui penyebabnya.
Osteoporosis sekunder adalah Osteoporosis yang disebabkan oleh penyakit lain, misalnya Hiperparatiroidisme, Diabetes Mellitus tipe 1, Cushing Sindrom, pemakaian obat golongan kortikosteroid dalam jangka waktu lama (pada penderita Asma), obat diuretik (pada penderita hipertensi), obat anti konvulsan , dan lain-lain.

Faktor resiko osteoporosis:

  1. Wanita. Resiko osteoporosis pada wanita lebih tinggi daripada pria karena, umumnya massa tulangnya lebih kecil dan proses menopause pada Wanita.
  2. Usia. Resiko osteoporosis meningkat 1-2 kali setiap bertambah usia 10 tahun
  3. Kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol
  4. Ras Asia dan Kaukasia beresiko tinggi untuk mengalami osteoporosis daripada ras Afrika.
  5. Genetik. Riwayat osteoporosis atau patah tulang di usia lebih dari;50 tahun pada keluarga juga merupakan faktor resiko osteoporosis.
  6. Penyakit kronis seperti diabetes, penyakit hati, ginjal,dapat meningkatkan resiko osteoporosis.
  7. Asupan kalsium dan vitamin D yang kurang adalah faktor resiko penting dalam osteoporosis
  8. Penggunaan obat-obatan seperti steroid, obat anti kejang (Phenobarbital dan; Phenytoin), antasida yang mengandung aluminium, metotreksat, siklosporin A merupakan faktor resiko osteoporosis karena menyebabkan pengeluaran kalsium dari tulang dalam jumlah banyak.

Depresi dan Osteoporosis, Beberapa penelitian membuktikan, terdapat hubungan erat antara depresi dan osteoporosis. Sifat hubungannya timbal balik. Ketidakmampuan penderita osteoporosis memilih coping mechanism yang rasional dalam menghadapi keterbatasannya, akan memicu timbulnya depresi. Sebaliknya, semakin sering seseorang mengalami stres dan depresi,akan memicu disregulasi hormon tubuh, khususnya cortisol yang berpengaruh buruk terhadap osteophenia dan osteoporosis.

Pemeriksaan penyakit tulang Osteoporosis
Mengukur kepadatan tulang menggunakan alat yang disebut Densitometer X-ray Absorptiometry. Alat ini ada dua jenis yaitu SXA (Single X-ray Absorptiomety) dan DEXA (Dual Energy X-ray Absorptiometry).
pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui aktivitas Remodelling tulang yaitu pemeriksaan CTx atau C-Telopeptide dan N-Mid Osteocalcin. CTx atau C-Telopeptide merupakan hasil penguraian tulang yang dilepaskan ke dalam darah sehingga dapat digunakan untuk menilai proses penghancuran tulang. Sedangkan N-Mid Osteocalcin adalah fraksi protein yang dibentuk oleh Osteoblas dan berperan dalam proses pembentukan tulang.

Penatalaksanaan penyakit tulang Osteoporosis:

  • Bisphosphonates digunakan untuk prevensi atau penanganan osteoporosis. Obat ini mengurangi fraktur.
  • Teriparatide
  • Strontium ranelate
  • Vitamin D dan suplemen kalsium

Pencegahan Osteoporosis:

  • Asupan kalsium cukup
  • Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore)
  • Melakukan olah raga dengan beban
  • Gaya hidup sehat
  • Hindari obat-obatan tertentu; kortikosteroid,

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 
Top Academics blogs

Artikel Terbaru

Comment Terbaru