tag:blogger.com,1999:blog-80977995786825921472024-03-05T13:08:15.099+07:00keperawatan kesehatanjurnal penelitian ilmiah kesehatan asuhan keperawatanPri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.comBlogger100125tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-79114462133846522732010-08-10T21:46:00.000+07:002010-08-10T21:46:56.116+07:00Selamat Menunaikan Ibadah PuasaMarhaban .... Ya ......Ramadhan . . . .<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDxlt8OoRvlXGMhp6ZzqDZ-3EHULKiXEQGzUigY-CMBcH74ClIkBSx_HBd0JlKFPUd4kktmlpFhxITHY6LqjobRomf1x5VHsfGcroi7MoY5qwjWB7xdrnZ91w6rtW67waoX5Qa5yJZYVcQ/s1600/romadhon06.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDxlt8OoRvlXGMhp6ZzqDZ-3EHULKiXEQGzUigY-CMBcH74ClIkBSx_HBd0JlKFPUd4kktmlpFhxITHY6LqjobRomf1x5VHsfGcroi7MoY5qwjWB7xdrnZ91w6rtW67waoX5Qa5yJZYVcQ/s320/romadhon06.jpg" width="320" /></a></div><br />
selamat menunaikan ibadah puasa<br />
bersama kita leburkan kekhilafan,<br />
semoga dengan puasa mempertemukan kita<br />
dengan keagungan Lailatul Qadar<br />
dan kita semua menjadi pilihanNya<br />
untuk dikabulkanNya do'a - do'a kita<br />
dan kembali menjadi fitrah<br />
<div class="fullpost">.....<br />
<br />
<br />
</div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-37208008490481596982010-01-18T22:19:00.001+07:002010-01-18T22:20:55.645+07:00Nanda Nursing Diagnosis By Gordon’s Functional Health Patterns<a href="http://ngaglik81.blogspot.com/2009/02/list-of-nanda-approved-nursing.html">Nanda Nursing Diagnosis</a> By <a href="http://nurse-thought.blogspot.com/2009/03/nanda-i-nursing-diagnosis-on-gordons.html">Gordon’s Functional Health Patterns</a><br />
<br />
<div class="fullpost"><iframe src="http://docs.google.com/viewer?url=http%3A%2F%2Fnursing.westkentucky.kctcs.edu%2Fadn%2Finfopolicy%2FNANDA%2520Gordon.pdf&embedded=true" width="450" height="780" style="border: none;"></iframe><br />
<br />
</div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-86564698213707591772009-07-18T21:39:00.001+07:002009-07-18T21:45:38.263+07:00Pengorganisasian masyarakat: implementasi Desa Siaga Sehat Jiwa DSSJ<div style="text-align: center;"><div style="text-align: left;">Pengorganisasian masyarakat: implementasi Desa Siaga Sehat Jiwa DSSJ<br />
Materi seminar CMHN </div></div><br />
<iframe src="http://docs.google.com/present/embed?id=ddmj6h8p_4hmnvpngf" frameborder="0" width="410" height="342"></iframe><br />
<br />
Baca selangkapnya untuk melihat video keterangan file Power point<br />
Download file Power point <a href="http://docs.google.com/present/view?id=ddmj6h8p_4hmnvpngf">Clik Disini</a><br />
<br />
<br />
<div class="fullpost"><br />
<object height="364" width="445"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/_ARCziFKyNw&hl=en&fs=1&border=1"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/_ARCziFKyNw&hl=en&fs=1&border=1" type="application/x-shockwave-flash" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true" width="445" height="364"></embed></object></div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-7677677216203978662009-06-04T21:05:00.000+07:002009-06-04T21:05:43.178+07:00Seminar Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN<div style="text-align: justify;">Seminar Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas/Community Mental Health Nursing (CMH) RS Grhasia Propinsi DIY Sabtu 20 Juni 2009</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGehK2NT6SvChm2UrnI4eEVEUhmEgoOqepthOd9nJ_RfqfOIS2NmZUYor1x0Ek5GFG2dF1h1JDT8pY_KUtVpvRWTo9poS4FjyHl_vi5iqnnh_jSwuoDOyS3ZLDYqZLsm-f083i6bvVD4H-/s1600-h/LogoRSGrhasia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Logo Rumah sakit Grhasia" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGehK2NT6SvChm2UrnI4eEVEUhmEgoOqepthOd9nJ_RfqfOIS2NmZUYor1x0Ek5GFG2dF1h1JDT8pY_KUtVpvRWTo9poS4FjyHl_vi5iqnnh_jSwuoDOyS3ZLDYqZLsm-f083i6bvVD4H-/s200/LogoRSGrhasia.jpg" title="Jl. Kaliurang km 17 yogyakarta telp. 0274 – 895143" /></a></div><br />
LATAR BELAKANG<br />
<div style="text-align: justify;">Kesehatan jiwa masyarakat telah menjadi bagian dari masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Berbagai masalah multi-dimensional yang masih dan akan terus dihadapi masyarakat menyangkut masalah ekonomi, bencana alam, wabah penyakit merupakan factor pencetus terjadinya masalah pada kesehatan jiwa masyarakat Indonesia. Masalah kesehatan jiwa di masyarakat dampaknya sangat luas dan kompleks. Meskipun secara tidak langsung menyebabkan kematian, namun akan mengakibatkan si penderita gangguan jiwa menjadi tidak produktif dan menimbulkan beban bagi keluarga dan lingkungan masyarakat di sekitarnya. </div><div style="text-align: justify;">Pelayanan keperawatan jiwa selama ini berfokus pada pelayanan di rumah sakit, dimana pelayanan tersebut dapat dikatakan bersifat pasif yaitu menunggu masyarakat yang datang ke rumah sakit. Pelayanan berbasis rumah sakit tidak dapat menjangkau masyarakat yang sehat dan yang berisiko sehingga masyarakat menjadi rentan terhadap masalah/gangguan kesehatan jiwa. </div><br />
<div class="fullpost"><br />
<div style="text-align: justify;">Visi Rumah Sakit Grhasia adalah “ Menuju Rumah Sakit Unggulan Khusus Pelayanan Psikiatri dan Napza di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah Pada Tahun 2008”. Salah satu upaya untuk mencapai visi tersebut adalah mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan jiwa melalui Tri Upaya Bina Jiwa yang bermutu, meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sejalan dengan paradigma sehat yang dicanangkan Departemen Kesehatan yang lebih menekankan upaya proaktif dan berorientasi pada upaya pencegahan (preventif) dan promotif maka penanganan masalah kesehatan jiwa telah tergeser dari hospital base menjadi community base psychiatric services. Melalui pelaksanaan program-program yang dimiliki unit kesehatan jiwa masyarakat, RS Grhasia telah turut berkontribusi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas. </div><div style="text-align: justify;">Pelayanan kesehatan jiwa berbasis komunitas merupakan strategi yang terbaik untuk dapat mencapai masyarakat yang sehat tetap sehat, yang berisiko dapat dicegah agar tidak terjadi gangguan, dan yang mengalami gangguan menjadi sembuh dan produktif kembali. </div><div style="text-align: justify;">Perawat yang bertugas di rumah sakit jiwa merupakan sumber daya kesehatan yang vital karena sangat berperan dalam upaya peningkatan mutu kesehatan jiwa masyarakat. Namun untuk bisa memberikan pelayanan yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat perlu adanya kerjasama lintas sektoral termasuk melibatkan peran serta masyarakat itu sendiri karena sumber daya masyarakat merupakan aspek yang paling vital untuk melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. </div><div style="text-align: justify;">Agar perawat dapat berperan secara optimal dalam pelayanan keperawatan kesehatan jiwa komunitas ini, diperlukan pengetahuan dasar tentang konsep keperawatan kesehatan jiwa komunitas. Untuk itu PPNI komisariat RS Grhasia akan menyelenggarakan seminar sehari dengan tema : <span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;"></span></span><br />
<div style="text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="color: #660000;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">"<span class="Apple-style-span" style="color: black;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: medium;">Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas</span></span>".</span></span></div></div><br />
<br />
TUJUAN<br />
1. Umum<br />
Meningkatkan pengetahuan perawat tentang keperawatan kesehatan jiwa komunitas.<br />
2. Khusus<br />
a. Memahami konsep keperawatan kesehatan jiwa komunitas.<br />
b. Memahami pengorganisasian sumber daya kesehatan<br />
c. Memahami pengorganisasian sumber daya masyarakat<br />
<br />
<br />
JUMLAH PESERTA<br />
Peserta seminar adalah perawat RS pemerintah/swasta, puskesmas, institusi pendidikan, mahasiswa keperawatan. Jumlah peserta Terbatas 100 orang<br />
<br />
<br />
WAKTU DAN TEMPAT PENDAFTARAN<br />
Pendaftaran dimulai tanggal 1 Juni 2009 sampai dengan Jumat 19 Juni 2009<br />
Contact person pendaftaran : <br />
<ul><li>Yunita 0274-6914346<br />
</li>
<li>Puji Hastuti 085228390165<br />
</li>
<li>Tyas 0274-6638005<br />
</li>
</ul>WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN<br />
Seminar akan diselenggarakan pada :<br />
Hari / tanggal: Sabtu / 20 Juni 2009<br />
Jam : 08.30 – 13.00 WIB<br />
Tempat : RS Grhasia Provinsi DIYJl. Kaliurang Km 17, Pakem, Sleman, Yogyakarta.<br />
<br />
NARA SUMBER<br />
Pembicara dalam seminar ini adalah :<br />
1. Maryono Sedyowinarso, S.Kp. M.Kes<br />
2. Puji Sutarjo, S.Kep. Ns<br />
3. Akrim Wasniyati, S.Kep. Ns</div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-89735680403663965532009-05-28T22:27:00.000+07:002009-05-28T22:28:08.269+07:00Asuhan Keperawatan Pada Diare<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Diare</span> adalah penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak di negara berkembang, dimana <span style="font-weight: bold;">diare</span> adalah penyebab penting kekurangan gizi. Ini disebabkan karena adanya anoreksia pada penderita <span style="font-weight: bold;">diare</span> sehingga dia makan lebih sedikit daripada biasanya dan kemampuan menyerap sari makanan berkurang padahal kebutuhan sari makanan meningkat selama adanya infeksi. Penyebab kematian utama karena <span style="font-weight: bold;">diare</span> adalah dehidrasi sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinjanya.</div><div style="text-align: justify;">Definisi Diare BAB lebih dari tiga dengan konsistensi cair (WHO, 1992)</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Jenis-jenis <span style="font-weight: bold;">diare</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Diare</span> sebagai epidemiologi didefinisikan sebagai keluarnya tinja yang lunak dan cair tiga kali atau lebih dalam sehari. Secara klinik dibedakan 3 macam sindroma <span style="font-weight: bold;">diar</span><span style="font-weight: bold;">e</span>, yang masing-masing mencerminkan patogenesis yang berbeda dan memerlukan pendekatan yang berlainan dalam pengobatannya,</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="fullpost"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj17aIVojkwwHZ_aNucCUxitvURcbn8TfjW0MS9xS5j6r4DvuDp4Y35II5-TOo9mUmTY0lGYZqX2t-I1pKCbGS3KxQZ6H3l9SQlc108zbqsCvln6MBVyaU3tfm1Y872Iuf6OOjpC_lnIRGl/s1600-h/diare.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj17aIVojkwwHZ_aNucCUxitvURcbn8TfjW0MS9xS5j6r4DvuDp4Y35II5-TOo9mUmTY0lGYZqX2t-I1pKCbGS3KxQZ6H3l9SQlc108zbqsCvln6MBVyaU3tfm1Y872Iuf6OOjpC_lnIRGl/s320/diare.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Diare</span> cair akut</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Diare </span>yang terjadi secara akut dan berlangsung kurang dari 14 hari (bahkan kebanyakan kurang dari 7 hari), dengan pengeluaran tinja yang lunak / cair yang sering dan tanpa darah. Mungkin disertai muntah dan panas. <span style="font-weight: bold;">Diare </span>cair akut menyebabkan dehidrasi, dan bila masukan makanan kurang dapat mengakibatkan kurang gizi. Kematian yang terjadi disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terpenting pada anak-anak : Shigella, Campylobacter jejuni dan Cryptosporidium, Vibrio cholera, Salmonella, E. coli, rotavirus.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Disentri</div><div style="text-align: justify;">Adalah <span style="font-weight: bold;">diare</span> yang disertai darah dalam tinja, akibatnya antara lain : anoreksia, penurunan berat badan secara cepat, perusakan mukosa usus karena bakteri invasive. Penyebab utama adalah Shigella, penyebab lainnya Salmonella, C. jejuni.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Diare Persisten</div><div style="text-align: justify;">Adalah <span style="font-weight: bold;">diare</span> yang mula-mula bersifat akut tapi berlangsung selama 14 hari. Episode ini dimulai sebagai <span style="font-weight: bold;">diare</span> cair atau disentri. Kehilangan berat badan yang nyata sering terjadi. Volume tinja dalam jumlah banyak sehingga ada resiko dehidrasi. Penyebab : E. coli, Shigella dan Cryptosporidium. Diare persisten berbeda dengan diare kronik, yakni diare intermitten (hilang-timbul), atau yang berlangsung lama dengan penyebab non infeksi, seperti penyakit sensitive terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Epidemiologi</div><div style="text-align: justify;">Kuman penyebab <span style="font-weight: bold;">diare</span> menyebar masuk melalui mulut antara lain makanan, minuman yang tercemar tinja atau yang kontak langsung dengan tinja penderita.</div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Perilaku khusus meningkatkan resiko terjadinya diare</span>; Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pertama kehidupan, Menggunakan botol susu yang tercemar, Menyimpan makanan masak pada suhu kamar dalam waktu cukup lama, Menggunakan air minuman yang tercemar oleh bakteri yang berasal dari tinja, Tidak mencuci tangan setelah buang air besar, sesudah membuang tinja atau sebelum memasak makanan, Tidak membuang tinja secara benar.</li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Faktor yang meningkatkan kerentanan terhadap diare</span>; Tidak memberikan ASI sampai umur 2 tahun, Kurang gizi, Campak, Imunodefisiensi / imunosupressif.</li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Umur <span style="font-weight: normal;">Kebanyakan diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan, insiden paling banyak 6 – 10 bulan (pada masa pemberian makanan pendamping).</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Variasi musiman <span style="font-weight: normal;">Variasi pola musim diare dapat terjadi melalui letak geografi. Pada daerah sub tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim panas sedangkan diare karena virus (rotavirus) puncaknya pada musim dingin. Pada daerah tropik diare rotavirus terjadi sepanjang tahun, frekuensi meningkat pada musim kemarau sedangkan puncak diare karena bakteri adalah pada musim hujan. </span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Infeksi asimtomatik <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">kebanyakan infeksi usus bersifat asimtomatik / tanpa gejala dan proporsi ini meningkat di atas umur 2 tahun karena pembentukkan imunitas aktif.</span></span></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;">Prinsip utama pengobatan <span style="font-weight: bold;">diare</span></div><ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Diar</span>e cair membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya/penyebabnya.</li>
<li style="text-align: justify;">Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk menghindarkan efek buruk pada gizi.</li>
<li style="text-align: justify;">Antibiotik/anti parasit tidak boleh digunakann secara rutin, tidak ada manfaatnya untuk kebanyakan kasus termasuk diare berat, diare dengan panas kecuali : pada disentri yang harus diobati dengan antimikroba yang efektif untuk shigella, Suspek kolera dengan dehidrasi berat, Diare persisten, bila diketemukan tropozoit atau kista G lamblia atau tropozoit E. histolitika di tinja atau cairan usus, atau bila bakteri patogen ditemukan dalam kultur tinja.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Terapi rehidrasi, Bertujuan untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat.</div><div style="text-align: justify;">Terapi rehidrasi oral:</div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Cairan oralit (cairan rehidrasi oral) <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Oralit adalah campuran gula dan garam. Rasio glukosa vs natrium paling tidak 1 : 1. Untuk terapi diare di rumah ibu diberi oralit untuk pemakaian 2 hari. Bila memberikan oralit satu kantong harus diberikan sekaligus dan larutan oralit yang tidak digunakan dalam 24 jam harus dibuang. Bila diare terus berlangsung sedangkan oralit sudah habis harus memberikan cairan rumah tangga atau membawa kembali anaknya ke sarana kesehatan untuk pengobatan.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Cairan rumah tangga, <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Meskipun komposisinya tidak seberat oralit untuk mengobati dehidrasi, cairan larutan seperti sup, air biasa, minuman yoghurt mungkin lebih praktis untuk rehidrasi oral mencegah dehidrasi. Cairan rumah tangga ini harus segera diberikan pada anak pada saat mulai diare dengan tujuan memberi lebih banyak cairan dari biasanya. Ada beberapa cairan yang tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare termasuk sari buah manis yang diperdagangkan, pencahar, stimulansia seperti kopi.</span></span></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;">Kriteria cairan rumah tangga yang diberikan pada penderita diare :</div><ol><li style="text-align: justify;">Aman bila diberikan dalam jumlah banyak. Teh yang sangat manis, soft drink dan minuman buah komersial yang manis harus dihindarkan karena menyebabkan diare osmotik, memperberat dehidrasi.</li>
<li style="text-align: justify;">Mudah menyiapkan.</li>
<li style="text-align: justify;">Dapat diterima oleh penderita.</li>
<li style="text-align: justify;">Efektif.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Upaya rehidrasi oral tidak tepat untuk :</div><ul><li style="text-align: justify;">Pengobatan awal dehidrasi berat, karena cairan harus diganti dengan cepat.</li>
<li style="text-align: justify;">Penderita ileus paratikus dan perut kembung.</li>
<li style="text-align: justify;">Penderita yang tidak dapat minum.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Upaya rehidrasi oral tidak efektif untuk :</div><ul><li style="text-align: justify;">Penderita dengan pengeluaran tinja yang sangat banyak dan cepat (lebih dari 15 ml/kgBB/jam) serta penderita tidak dapat minum cairan dengan jumlah yang cukup untuk mengganti kehilangannya.</li>
<li style="text-align: justify;">Penderita dengan muntah berat dan berulang-ulang.</li>
<li style="text-align: justify;">Penderita malabsorbsi glukosa; penderita seperti itu larutan oralit menyebabkan volume tinja meningkat nyata dan tinja mengandung glukosa jumlah besar.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Makanan pada terapi diare</div><div style="text-align: justify;">ASI, susu formula atau susu sapi harus diberikan seperti biasanya. Anak umur 6 bulan atau lebih harus diberikan makanan lunak/setengah padat. Tawarkan makanan setiap 3-4 jam atau berikan anak makanan sebanyak dia mau. Pemberian makanan sedikit – sedikit namun sering lebih dapat diterima daripada diberikan dalam jumlah besar tapi jarang. Setelah diare berhenti, teruskan pemberian makanan satu kali lebih banyak daripada biasanya selama 2 minggu menggunakan makanan yang mengandung banyak gizi.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Obat anti diare</div><div style="text-align: justify;">Banyak obat dijual untuk mengobati diare akut dan muntah. Obat-obatan anti diare meliputi anti motilitas usus (misal loperamid, difenoksilat, kodein), adsorben (misal norit, kaolin, attapulgit, smectite) dan biakan bakteri hidup (misal lactobacillus, streptokokus faecalis). Antimuntah termasuk klorpromasin, prometasin. Semua obat di atas tidak boleh diberikan pada anak di bawah 5 tahun.</div><div style="text-align: justify;">Antibiotika juga tidak boleh diberikan secara rutin kecuali untuk penderita disentri / kolera. Penggunaan yang berlebihan anti diare, anti muntah, antibiotika, anti protozoa menghambat pemberian oralit atau menghambat pertolongan ke sarana kesehatan. Hal ini juga menghamburkan uang.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tanda-tanda memburuknya diare, Ibu harus membawa anaknya ke sarana kesehatan jika :</div><ul><li style="text-align: justify;">tinja cair keluar amat sering.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">muntah berulang.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">rasa haus yang meningkat.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">tidak dapat makan dan minum seperti biasanya.<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Diare yang terkait dengan penyakit lain</div><ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Diare yang terkait dengan campak. <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Insiden meningkat pada waktu terkena campak, selama 4 minggu setelah timbulnya penyakit dan kemungkinan sampai 6 bulan sesudah episode campak. Diare yang berhubungan dengan campak seringkali berat dan lama. Karenanya imunisasi campak merupakan cara yang penting untuk mencegah diare dan kematian yang berhubungan dengan diare.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Diare dengan panas <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Sering terjadi pada diare yang disebabkan karena rotavirus atau bakteri invasif, seperti shigella, campylobacter atau salmonella. Panas mungkin menyertai dehidrasi dan menghilang selama rehidrasi. Panas pada penderita diare mungkin pula tanda infeksi lain seperti pneumonia, malaria. Namun begitu, tidaklah tepat memberi antibiotik pada anak penderita diare hanya karena panas. Bila suhu badan anak 39oC atau lebih anak harus diobati dengan paracetamol untuk menurunkan suhu badannya atau bila panas sangat tinggi dengan mengompres kepala dan perutnya dengan air hangat.</span></span></span></li>
</ol><div style="text-align: justify;">Penyebab penurunan gizi selama diare</div><div style="text-align: justify;">1. Berkurangnya masukan makanan, Merupakan akibat dari :</div><div style="text-align: justify;">a. Anoreksia yang terutama terlihat pada anak disentri.</div><div style="text-align: justify;">b. Muntah.</div><div style="text-align: justify;">c. Menghentikan makanan karena kepercayaan tradisional untuk mengistirahatkan usus.</div><div style="text-align: justify;">d. Memberikan makanan dengan nilai gizi kurang, seperti sup yang diencerkan.</div><div style="text-align: justify;">2. Berkurangnya penyerapan zat makanan, Disebabkan karena :</div><div style="text-align: justify;">a. Kerusakan epitel absorbsi yang mengurangi luas permukaan usus.</div><div style="text-align: justify;">b. Defisiensi disakarida karena kegagalan produksi enzim oleh mikrovili yang rusak.</div><div style="text-align: justify;">c. Berkurangnya konsentrasi asam empedu yang diperlukan untuk absorbsi lemak.</div><div style="text-align: justify;">d. Transit makanan melalui usus yang sangat cepat menyebabkan tidak cukup waktu untuk pencernaan dan absorbsi.</div><div style="text-align: justify;">3. Meningkatnya kebutuhan zat makanan, Kebutuhan zat makanan meningkat karena :</div><div style="text-align: justify;">a. Kebutuhan metabolik karena panas.</div><div style="text-align: justify;">b. Kebutuhan untuk memperbaiki epitel usus.</div><div style="text-align: justify;">c. Kebutuhan mengganti kehilangan protein serum melalui mukosa usus yang rusak seperti pada disentri.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br />
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan </a>Diare</div><ol><li style="text-align: justify;">Kurangnya volume cairan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Risiko kerusakan integritas kulit<br />
</li>
</ol></div><div style="text-align: justify;"></div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-11340905189683986442009-05-28T00:01:00.001+07:002009-05-28T00:08:46.729+07:00Ganti Tampilan ganti Template<div style="text-align: justify;">Sudah agak lama <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">keperawatan kesehatan</a> pakai template blogger evolution Two Church theme dari bloganol, yang hitam dan manis. lama lama agak bosan juga lihat ini terus</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE-mjiMvd0mchq4QtQRlqDOjGRK350kjMnjGJuDTGsDs7ScgMo0pDEW98JcPSbM6GIoAGrEj0Zu5OIvraDcCV4LVIW9cKyvu_iQ1N_QICeg7lzv1BWUxGz-7dyIwWKxE9oevp1euj9_Mp_/s1600-h/template+lama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE-mjiMvd0mchq4QtQRlqDOjGRK350kjMnjGJuDTGsDs7ScgMo0pDEW98JcPSbM6GIoAGrEj0Zu5OIvraDcCV4LVIW9cKyvu_iQ1N_QICeg7lzv1BWUxGz-7dyIwWKxE9oevp1euj9_Mp_/s320/template+lama.jpg" /></a></div>Jadi buat ganti suasana, ganti tampilan biar tampak fresh, pilihan tertuju pada<br />
<div class="fullpost"><br />
Green Revolution template blogger kreasi <a href="http://www.o-om.com/">O-om</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh959KCnjRm1PuepPgqgGSX3vqUvxlg2T4GV8k-ToPn1moneGAYCHrPjGe0lH2uBcvlMm3jJ1dM8xkUdPVnuEkiFQOHdcmbSzBy0ehpdCExKi2oxHDgIlbFoFWeJinOgBqTAxLhthjwFxD8/s1600-h/green+revolution.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh959KCnjRm1PuepPgqgGSX3vqUvxlg2T4GV8k-ToPn1moneGAYCHrPjGe0lH2uBcvlMm3jJ1dM8xkUdPVnuEkiFQOHdcmbSzBy0ehpdCExKi2oxHDgIlbFoFWeJinOgBqTAxLhthjwFxD8/s320/green+revolution.jpg" /></a></div><br />
Yang hijau biar seger dimata, tampilan baru ditambah pula fitur baru bawaan template Green Revolution:<br />
<br />
<ul><li>Read more<br />
</li>
<li>Related Post (posting yang berkaitan)<br />
</li>
<li>Emoticon Dalam Komentar biar commentnya tambah seru :))<br />
</li>
<li>Menu Arsip Postingan<br />
</li>
<li>Dll</li>
</ul><br />
Semoga bisa membuat pembaca lebih enak menikmati blog ini<br />
Nggak kaya di wordpress yang lebih banyak pilihan widget, diblogger agak terbatas, tapi ya.. namanya juga Gratisan.<br />
<br />
</div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-11811245155116707472009-05-24T23:04:00.000+07:002009-05-24T23:04:38.235+07:00Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Ablatio Retina<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablasio Retina</span> adalah pelepasan retina dari lapisan epitelium neurosensoris retina dan lapisan epitelia pigmen retina (Donna D. Ignativicius, 1991) <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablatio Retina</span> juga diartikan sebagai terpisahnya khoroid di daerah posterior mata yang disebabkan oleh lubang pada retina, sehingga mengakibatkan kebocoran cairan, sehingga antara koroid dan retina kekurangan cairan (Barbara L. Christensen 1991).</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVijWamXYJMeApMYMU0rsAGNq4Oi34ONFJuDVx4a0fB6swbHgOCxnEzJsFeUjjRuoU5Wawm0VSqEOdn1EilY3rLNOP7N14gZTvke6fDguv43PHUcx7VuSsGBuq4-Xj6h9I7AkmeIu1I-QT/s1600-h/Ablatio+Retina.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVijWamXYJMeApMYMU0rsAGNq4Oi34ONFJuDVx4a0fB6swbHgOCxnEzJsFeUjjRuoU5Wawm0VSqEOdn1EilY3rLNOP7N14gZTvke6fDguv43PHUcx7VuSsGBuq4-Xj6h9I7AkmeIu1I-QT/s320/Ablatio+Retina.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Tanda dan Gejala <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablatio Retina</span></div><ul><li style="text-align: justify;">Fotopsia, munculnya kilatan cahaya yang sangat terang di lapang pandang.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Muncul bintik-bintik hitam yang beterbangan di lapang pandang (floaters)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Muncul tirai hitam di lapang pandang<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Tidak ditemukan adanya rasa nyeri atau nyeri kepala<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Patofisiologi <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablatio Retina</span></div><div style="text-align: justify;">Pada <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablatio Retina</span> cairan dari vitreus bisa masuk ke ruang sub retina dan bercampur dengan cairan sub retina. <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablatio Retina</span> dapat diklasifikasikan secara alamiah menurut cara terbentuknya:</div><ol><li style="text-align: justify;">Ablatio Rhegmatogen terjadi setelah terbentuknya tulang atau robekan dalam retina yang menembus sampai badan mata masuk ke ruang sub retina, apabila cairan terkumpul sudah cukup banyak dapat menyebabkan retina terlepas.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ablatio oleh karena tarikan, terjadi saat retina mendorong ke luar dari lapisan epitel oleh ikatan atau sambungan jaringan fibrosa dalam badan kaca.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ablatio eksudatif, terjadi karena penumpukan cairan dalam ruang retina akibat proses peradangan, gabungan dari penyakit sistemik atau oleh tumor intraocular, jika cairan tetap berkumpul, lapisan sensoris akan terlepas dari lapisan epitel pigmen.<br />
</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Pemeriksaan Penunjang pada <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablatio Retina</span></div><ul><li style="text-align: justify;">Pemeriksaan visus<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ophtalmoskop indirek<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">USG mata<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Campur Visi<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Manajemen Terapi <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablatio Retina</span></div><div style="text-align: justify;">Untuk memperbaiki <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablatio Retina</span> dilakukan prosedur operasi scleral bucking yaitu pengikatan kembali retina yang lepas.</div><div style="text-align: justify;">a. Pengelolaan penderita sebelum operasi</div><ul><li style="text-align: justify;">Mengatasi kecemasan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Membatasi aktivitas<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Penutup mata harus selalu dipakai untuk mencegah atau membatasi pergerakan bola mata<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pengobatan dengan obat tetes mata jenis midriaticum untuk mencegah akomodasi dan kontriksi.<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;">b. Pengelolaan penderita setelah operasi</div><ul><li style="text-align: justify;">Istirahatkan pasien (bad rest total) minimal dalam 24 jam pertama.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ukur vital sign tiap jam dalam 24 jam pertama.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Evaluasi penutup mata<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Bantu semua kebutuhan ADL<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Perawatan dan pengobatan sesuai program<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawata</a> n Pasien Dengan <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablatio Retina</span></div><div style="text-align: justify;">a. Data Subyektif</div><ul><li style="text-align: justify;">Pasien mengeluh tiba-tiba melihat kilatan cahaya terang dan bintik-bintik hitam yang beterbangan di ruang pandang.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pasien mengeluh melihat tirai yang menutupi lapang pandang.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pasien menyatkan takut dan cemas karena kehilangan fungsi penglihatan secara tiba-tiba.<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;">b. Data Obyektif</div><br />
<ul><li style="text-align: justify;">Dengan pemeriksaan ophtalmoskop indirek terlihat gambaran gelembung abu-abu atau lipatan-lipatan pada retina yang bergetar dan bergerak<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Aktifitas pasien terbatas<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Mata pasien tertutup dengan gaas<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pasien mendapat obat tetes mata midryatil<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Wajah pasien tampak tegang dan cemas<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pada pemeriksaan visus : OD 1/4 Os 2/60<br />
</li>
</ul><br />
<div style="text-align: justify;">Diagnosa Keperawatan yang mungkin ditemukan pada pasien <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Ablatio Retina</span></div><div style="text-align: justify;">Pre Operatif</div><br />
<ol><li style="text-align: justify;">Gangguan persepsi sensori penglihatan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Cemas<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kurang perawatan diri berhubungan<br />
</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;">Post Operatif</div><br />
<ol><li style="text-align: justify;">Nyeri akut<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Resiko infeksi<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kurang perawatan diri<br />
</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-76575644634654107472009-04-28T23:43:00.001+07:002009-05-12T14:38:16.268+07:00Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span> merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara resesif. Ditandai oleh defisiensi produksi globin pada hemoglobin. dimana terjadi kerusakan sel darah merah di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100 hari). Kerusakan tersebut karena hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia)</div><br />
Komplikasi yang dapat terjadi pada Klien Dengan <span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span><br />
<ul><li><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/osteoporosis-masalah-kesehatan-wanita.html">Fraktur patologis</a><br />
</li>
<li>Hepatosplenomegali<br />
</li>
<li>Gangguan Tumbuh Kembang<br />
</li>
<li>Disfungsi organ<br />
</li>
</ul>Tanda Dan Gejala Klien Dengan <span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span><br />
Klasifikasi <span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span><br />
Secara molekuler talasemia dibedakan atas :<br />
<ol><li><span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span> <span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">a </span>(gangguan pembentukan rantai <span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">a</span>)<br />
</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span> <span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span> (gangguan p[embentukan rantai <span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span>)<br />
</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span> <span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span><span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 12pt;">-</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">d</span> (gangguan pembentukan rantai <span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">b</span> dan <span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">d</span> yang letak gen nya diduga berdekatan).<br />
</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span> <span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">d</span> (gangguan pembentukan rantai <span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt;">d</span>)<br />
</li>
</ol>Secara klinis talasemia dibagi dalam 2 golongan yaitu :<br />
<ol><li><span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span> Mayor (bentuk homozigot) Memberikan gejala klinis yang jelas<br />
</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span> Minor biasanya tidak memberikan gejala klinis<br />
</li>
</ol><br />
Gejala Klinis <span style="font-weight: bold;">Thalasemia </span><br />
<span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span> mayor, gejala klinik telah terlihat sejak anak baru berumur kurang dari 1 tahun, yaitu:<br />
<ul><li>Lemah<br />
</li>
<li>Pucat<br />
</li>
<li>Perkembangan fisik tidak sesuai dengan umur<br />
</li>
<li>Berat badan kurang<br />
</li>
<li>Tidak dapat hidup tanpa transfusi<br />
</li>
</ul><span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span> intermedia : ditandai oleh anemia mikrositik, bentuk heterozigot.<br />
T<span style="font-weight: bold;">halasemia</span> minor/thalasemia trait : ditandai oleh splenomegali, anemia berat, bentuk homozigot.<br />
Pada anak yang besar sering dijumpai adanya:<br />
<ul><li>Gizi buruk<br />
</li>
<li>Perut buncit karena pembesaran limpa dan hati yang mudah diraba<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Aktivitas tidak aktif karena pembesaran limpa dan hati (<a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/10/asuhan-keperawatan-kasus-hepatomegali.html">Hepatomegali</a> ), Limpa yang besar ini mudah ruptur karena <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-trauma.html">trauma</a> ringan saja</li>
</ul>Gejala khas adalah:<br />
<ul><li style="text-align: justify;">Bentuk muka mongoloid yaitu hidung pesek, tanpa pangkal hidung, jarak antara kedua mata lebar dan tulang dahi juga lebar.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Keadaan kuning pucat pada kulit, jika sering ditransfusi, kulitnya menjadi kelabu karena penimbunan besi<br />
</li>
</ul>Patofisiologi <span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span><br />
<div style="text-align: justify;">Penyebab anemia pada <span style="font-weight: bold;">thalasemia</span> bersifat primer dan sekunder. Penyebab primer adalah berkurangnya sintesis Hb A dan eritropoesis yang tidak efektif disertai penghancuran sel-sel eritrosit intrameduler. Penyebab sekunder adalah karena defisiensi asam folat,bertambahnya volume plasma intravaskuler yang mengakibatkan hemodilusi, dan destruksi eritrosit oleh system retikuloendotelial dalam limfa dan hati.</div><div style="text-align: justify;">Penelitian biomolekular menunjukkan adanya mutasi DNA pada gen sehingga produksi rantai alfa atau beta dari hemoglobin berkurang. Tejadinya hemosiderosis merupakan hasil kombinasi antara transfusi berulang,peningkatan absorpsi besi dalam usus karena eritropoesis yang tidak efektif, anemia kronis serta proses hemolisis.</div><ul><li style="text-align: justify;">Normal hemoglobin adalah terdiri dari Hb-A dengan dua polipeptida rantai alpa dan dua rantai beta.</li>
<li style="text-align: justify;">Pada Beta thalasemia yaitu tidak adanya atau kurangnya rantai Beta dalam molekul hemoglobin yang mana ada gangguan kemampuan eritrosit membawa oksigen.</li>
<li style="text-align: justify;">Ada suatu kompensator yang meninghkatkan dalam rantai alpa, tetapi rantai Beta memproduksi secara terus menerus sehingga menghasilkan hemoglobin defektive. Ketidakseimbangan polipeptida ini memudahkan ketidakstabilan dan disintegrasi. Hal ini menyebabkan sel darah merah menjadi hemolisis dan menimbulkan anemia dan atau hemosiderosis.</li>
<li style="text-align: justify;">Kelebihan pada rantai alpa pada thalasemia Beta dan Gama ditemukan pada thalasemia alpa. Kelebihan rantai polipeptida ini mengalami presipitasi dalam sel eritrosit. Globin intra-eritrositk yang mengalami presipitasi, yang terjadi sebagai rantai polipeptida alpa dan beta, atau terdiri dari hemoglobin tak stabil-badan Heinz, merusak sampul eritrosit dan menyebabkan hemolisis.</li>
<li style="text-align: justify;">Reduksi dalam hemoglobin menstimulasi bone marrow memproduksi RBC yang lebih. Dalam stimulasi yang konstan pada bone marrow, produksi RBC diluar menjadi eritropoitik aktif. Kompensator produksi RBC terus menerus pada suatu dasar kronik, dan dengan cepatnya destruksi RBC, menimbulkan tidak adekuatnya sirkulasi hemoglobin. Kelebihan produksi dan distruksi RBC menyebabkan bone marrow menjadi tipis dan mudah pecah atau rapuh.</li>
</ul>Pemeriksaan Penunjang<br />
<ul><li style="text-align: justify;">Hasil apusan darah tepi didapatkan gambaran perubahan-perubahan sel dara merah, yaitu mikrositosis, anisositosis, hipokromi, poikilositosis, kadar besi dalam serum meninggi, eritrosit yang imatur, kadar Hb dan Ht menurun.</li>
<li style="text-align: justify;">Elektroforesis hemoglobin: hemoglobin klien mengandung HbF dan A2 yang tinggi, biasanya lebih dari 30 % kadang ditemukan hemoglobin patologis.</li>
</ul>Penatalaksanaan <span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span><br />
<ul><li style="text-align: justify;">Hingga kini belum ada obat yang tepat untuk menyembuhkan pasien <span style="font-weight: bold;">thalasemia</span>. Transfusi darah diberikan jika kadar Hb telah rendah sekali (kurang dari 6 gr%) atau bila anak terlihat lemah dan tidak ada nafsu makan.</li>
<li style="text-align: justify;">Pemberian transfusi hingga Hb mencapai 10 g/dl. Komplikasi dari pemberian transfusi darah yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya penumpukan zat besi yang disebut hemosiderosis. Hemosiderosis dapat dicegah dengan pemberian Deferoxamine(desferal).</li>
<li style="text-align: justify;">Splenektomi dilakukan pada anak yang lebih tua dari 2 tahun sebelum terjadi pembesaran limpa/hemosiderosis, disamping itu diberikan berbagai vitamin tanpa preparat besi.</li>
</ul><br />
Diagnosa Yang mungkin Muncul Pada <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Klien Dengan <span style="font-weight: bold;">Thalasemia</span><br />
<ol><li>Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen ke sel.<br />
</li>
<li><a href="http://nurse-thought.blogspot.com/2009/03/nursing-care-plans-for-activity.html">Activity Intolerance</a> berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan.<br />
</li>
<li>Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau absorbsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah normal.<br />
</li>
<li>Resiko terjadi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi dan neurologis.<br />
</li>
<li>Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan sekunder tak adekuat: penurunan Hb, leukopeni atau penurunan granulosit.<br />
</li>
<li>Kurangnya pengetahuan tentang prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan salah interpretasi informasi dan tidak mengenal sumber informasi.<br />
</li>
</ol><br />
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia Selengkapnya dibawah<br />
<span style="font-weight: bold;"><span style="color: #990000;">Download Asuhan Keperawatan</span></span> Klien Dengan Thalasemia format PDF <span style="font-weight: bold;"><span style="color: #990000;">Klik DISINI</span></span><br />
<br />
<br />
<a href="http://www.scribd.com/doc/14719413/Asuhan-Keperawatan-Klien-Dengan-Thalasemia" style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 14px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 12px auto 6px auto; text-decoration: underline;" title="View Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia on Scribd">Asuhan Keperawatan Klien Dengan Thalasemia</a> <object align="middle" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=9,0,0,0" height="500" id="doc_530026127134079" name="doc_530026127134079" width="100%"> <param name="movie" value="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=14719413&access_key=key-1xpk8yku4qukta5bqd20&page=1&version=1&viewMode="><param name="quality" value="high"><param name="play" value="true"><param name="loop" value="true"><param name="scale" value="showall"><param name="wmode" value="opaque"><param name="devicefont" value="false"><param name="bgcolor" value="#ffffff"><param name="menu" value="true"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><param name="salign" value=""><embed src="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=14719413&access_key=key-1xpk8yku4qukta5bqd20&page=1&version=1&viewMode=" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" play="true" loop="true" scale="showall" wmode="opaque" devicefont="false" bgcolor="#ffffff" name="doc_530026127134079_object" menu="true" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" salign="" type="application/x-shockwave-flash" align="middle" height="500" width="100%"></embed> </object> <br />
<div style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 6px auto 3px auto;"><a href="http://www.scribd.com/upload" style="text-decoration: underline;">Publish at Scribd</a> or <a href="http://www.scribd.com/browse" style="text-decoration: underline;">explore</a> others: <a href="http://www.scribd.com/explore/School-Work/Essays-Theses" style="text-decoration: underline;">Essays & Theses</a> <a href="http://www.scribd.com/explore/School-Work/" style="text-decoration: underline;">School Work</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/asuhan%20keperawatan" style="text-decoration: underline;">asuhan keperawatan</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/nursing%20care%20plans" style="text-decoration: underline;">nursing care plans</a> </div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-27361614238260176782009-04-22T22:48:00.004+07:002009-05-12T14:46:19.218+07:00Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Solutio Plasenta<div style="text-align: justify;"><b>Solutio Plasenta</b> adalah lepasnya plasenta dengan implantasi normal sebelum waktunya pada kehamilan yang berusia di atas 28 minggu. (Arif Mansjoer. Kapita Selekta edisi 3 jilid 1, Media Aeskulapius. 2001).</div><div style="text-align: justify;"><b>Solutio Plasenta</b> adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir. (Prof. Dr. Hanifa Wikryosastro. Ilmu Kebidanan Jakarta. PT Gramedia. 1992 ).</div><div style="text-align: justify;">Solutio Plasenta adalah suatu keadaan dalam kehamilan viable, dimana plasenta yang tempat implantasinya normal (pada fundus atau korpus uteri) terkelupas atau terlepas sebelum kala III. (Dr. Chrisdiono. M. Achadiat,SP.2003)</div><div style="text-align: justify;"><b>Solutio Plasenta adalah</b> pelepasan sebagian atau seluruh plasenta yang normal implantasinya antara minggu 22 dan lahirnya anak. (Obstetri dan Ginekologi, FKU Padjadjaran Bandung, 1984)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7XJwaj3BCGP4RPMK-RoAQ4wNF4zZZix6kWA0G5yxTw4E5db3RGh6VYax7mr44onRsGC7hZdcoJihoe_Ok45eNdHibXAWrktcB3QfG_eT-hulfME57yi7109_Pwf-jBEANO-ZjNrdZIkqK/s1600-h/solusio_plasenta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7XJwaj3BCGP4RPMK-RoAQ4wNF4zZZix6kWA0G5yxTw4E5db3RGh6VYax7mr44onRsGC7hZdcoJihoe_Ok45eNdHibXAWrktcB3QfG_eT-hulfME57yi7109_Pwf-jBEANO-ZjNrdZIkqK/s320/solusio_plasenta.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Nama lain dari <b>Solutio Plasenta</b> adalah:</div><ul style="text-align: justify;"><li>Abrupsio Plasenta</li>
<li>Ablasio Plasenta</li>
<li>Accidental Haemorarrhge</li>
<li>Premature Separation Of The Normally Implanted Placenta</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Etiologi <b>Solutio Plasenta</b></div><div style="text-align: justify;">Sebab primer <b>Solutio Plasenta</b> belum jelas, tapi diduga bahwa hal-hal tersebut dapat disebabkan karena:</div><ol style="text-align: justify;"><li><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/hipertensi.html">Hipertensi</a> dalam kehamilan (penyakit hipertensi menahun, preeklamsia, eklamsia)</li>
<li>Multiparitas, umur ibu yang tua</li>
<li>Tali pusat pendek</li>
<li>Uterus yang tiba-tiba mengecil (hidramnion, gemelli anak ke-2)</li>
<li>Tekanan pads vena cava inferior</li>
<li>Defisiensi gizi, defisiensi asam folat</li>
<li><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-trauma.html">Trauma</a></li>
</ol><div style="text-align: justify;">Disamping itu ada pengaruh:</div><ol style="text-align: justify;"><li>Umur lanjut</li>
<li>Multi Paritas</li>
<li>Defisiensi ac. Folicum</li>
<li>Defisiensi gizi</li>
<li>Merokok</li>
<li>Konsumsi alkohol</li>
<li>Penyalahgunaan kokain</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Patofisiologi <b>Solutio Plasenta</b></div><div style="text-align: justify;">Perdarahan dapat terjadi dari pembuluh darah plasenta atau uterus yang membentuk hematoma pada desidua, sehingga plasenta terdesak dan akhirnya terlepas. </div><div style="text-align: justify;">Apabila perdarahan sedikit, hematoma yang kecil itu hanya akan mendesak jaringan plasenta, peredaran darah antara uterus dan plasenta belum terganggu, dan tanda serta gejalanya pun tidak jelas. Kejadiannya baru diketahui setelah plasenta lahir, yang pada pemeriksaan didapatkan cekungan pada permukaan maternalnya dengan bekuan darah lama yang berwarna kehitam-hitaman.</div><div style="text-align: justify;">Biasanya perdarahan akan berlangsung terus-menerus karena otot uterus yang telah meregang oleh kehamilan itu tidak mampu untuk lebih berkontraksi menghentikan perdarahannya. Akibatnya, hematoma retroplasenter akan bertambah besar, sehingga sebagian dan akhirnya seluruh plasenta terlepas dari dinding uterus. Sebagian darah akan menyelundup di bawah selaput ketuban keluar dari vagina; atau menembus selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban atau mengadakan ekstravasasi di antara serabut-serabut otot uterus. Apabila ekstravasasinya berlangsung hebat, seluruh permukaan uterus akan berbercak biru atau ungu. Hal ini disebut uterus Couvelaire, menurut orang yang pertama kali menemukannya. Uterus seperti itu akan terasa sangat tegang dan nyeri. Akibat kerusakan jaringan miometrium dan pembekuan retroplasenter, banyak tromboplastin akan masuk ke dalam peredaran darah ibu, sehingga terjadi pembekuan intravaskuler di mana-mana, yang akan menghabiskan sebagian besar persediaan fibrinogen. Akibatnya, terjadi hipofibrinogenemi yang menyebabkan gangguan pembekuan darah tidak hanya di uterus, akan tetapi juga pada alat-alat tubuh lainnya. Perfusi ginjal akan terganggu karana syok dan pembekuan intravaskuler. Oliguria dan proteinuria akan terjadi akibat nekrosis tubuli ginjal mendadak yang masih dapat sembuh kembali, atau akibat nekrosis korteks ginjal mendadak yang biasanya berakibat fatal.</div><div style="text-align: justify;">Nasib janin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus. Apabila sebagian besar atau seluruhnya terlepas, mungkin tidak berpengaruh sama sekali, atau mengakibatkan gawat janin.</div><div style="text-align: justify;">Waktu, sangat menentukan hebatnya gangguan pembekuan darah, kelainan ginjal, dan nasib janin. Makin lama sejak terjadinya Solutio plasenta sampai selesai, makin hebat umumnya komplikasinya</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Manifestasi Klinis Solutio Plasenta</div><ol style="text-align: justify;"><li>Perdarahan pervaginam disertai rasa nyeri di perut yang terus menerus, wama darah merah kehitaman.</li>
<li>Rahim keras seperti papan dan nyeri dipegang karena isi rahim bertambah dengan darah yang berkumpul di belakang plasenta hingga rahim teregang (uterus enbois, wooden uterus).</li>
<li>Palpasi janin sulit karena rahim keras</li>
<li>Fundus uteri makin lama makin naik</li>
<li>Auskultasi DJJ sering negatif</li>
<li>KU pasien lebih buruk dari jumlah darah yang keluar</li>
<li>Sering terjadi renjatan (hipovolemik dan neurogenik)</li>
<li>Pasien kelihatan pucat, gelisah dan kesakitan</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pembagian <b>Solutio Plasenta</b></div><div style="text-align: justify;">Plasenta yang terlepas semuanya disebut <b>Solutio Plasenta</b> Totalis. Plasenta yang terlepas sebagian disebut <b>Solutio Plasenta</b> Parsial. Plasenta yang terlepas hanya sebagian kecil pinggir plasenta disebut Ruptura Sinus Marginalis. <b>Solutio Plasenta</b> dibagi menjadi 3:</div><div style="text-align: justify;">a.<b>Solutio Plasenta</b> ringan </div><ul style="text-align: justify;"><li>tanpa rasa sakit</li>
<li>pendarahan kurang dari 500cc warna akan kehitam-hitaman</li>
<li>plasenta lepas kurang dari 1/5 bagian</li>
<li>fibrinogen diatas 250mg %</li>
</ul><div style="text-align: justify;">b.<b>Solutio Plasenta</b> sedang</div><ul style="text-align: justify;"><li>Bagian janin masih teraba</li>
<li>Pendarahan antara 500-100cc</li>
<li>Terjadi fetal distress </li>
<li>Plasenta lepas kurang dari 1/3 bagian</li>
</ul><div style="text-align: justify;">c.<b>Solutio Plasenta</b> berat</div><ul style="text-align: justify;"><li>abdomen nyeri,palpasi janin sukar</li>
<li>janin telah meninggal</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Komplikasi <b>Solutio Plasenta</b></div><ol style="text-align: justify;"><li>Pendarahan dan syok </li>
<li>Hypofibrinogenaemi</li>
<li>Apoplexi uteroplasentair (uterus couvelaire)</li>
<li>Gangguan faal ginjal</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pemeriksaan Penunjang</div><div style="text-align: justify;"></div><ol style="text-align: justify;"><li><i>Laboratorium </i>Hemoglobin, hematokrit, trombosit, waktu protrombin, waktu pembekuan, waktu tromboplastin parsial, kadar fibrinogen, gen elektrolit plasenta. CBC, C T, BT, Elektrolit(bila perlu).</li>
<li><i> Keadaan janin </i>Kardiootokografi, Doppler, Laennec.</li>
<li><i>USG </i>Menilai letak plasenta, usia kehamilan dan keadaan janin secara keseluruhan.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Penatalaksanaan <b>Solutio Plasenta</b></div><div style="text-align: justify;">a. Konservatif</div><ul style="text-align: justify;"><li>Hanya untuk <b>Solutio plasenta</b> derajat ringan dan janin masih belum cukup bulan, apalagi jika janin telah meninggal.</li>
<li>Transfusi darah (1x24 jam) bila anemia (HB kurang dari 10,0%).</li>
<li>Apabila ketuban telah pecah, dipacu dengan Oksitosin 10 IU dalam larutan Saline 500cc, kemudian ditunggu sampai lahir pervaginan.</li>
<li>Bila 1 botol tersebut belum lahir,ulangi dengan 1 botol lagi dan ditunggu sampai lahir. Dengan langkah ini biasanya sebagian besar kasus dapat diselesaikan dengan baik (90%), sedangkan bagi yang gagal dapat dilakukan SC emergency.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">b. Pengobatan</div><div style="text-align: justify;">1). Umum</div><ul style="text-align: justify;"><li>pemberian darah yang cukup</li>
<li>pemberian O2</li>
<li>pemberian antibiotik</li>
<li>pada syok yang berat diberi kortikosteroid dalam dosis tinggi.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">2). Khusus</div><div style="text-align: justify;">a). Terhadap hypofibrinogenaemi </div><ul style="text-align: justify;"><li>substansi dengan human fibrinogen 10 g atau darah segar.</li>
<li>menghentikan fibrinolyse dengan trasylol ( proteinase inhibitor) 200.000 S i.v. selanjutnya kalau perlu 100.000 S/jam dalam infus.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">b). Untuk merangsang diurese : Mannit, Mannitol diurese yang baik lebih dari 30-40cc/jam.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pada <b>Solutio plasenta</b> darah dari tempat pelepasan, mencari jalan keluar antara selaput janin dan dinding rahim dan pada akhirnya keluar dari serviks. Terjadilah pendarahan keluar atau pendarahan nampak.</div><div style="text-align: justify;">Kadang darah tidak keluar tetapi berkumpul di belakang plasenta membentuk hematom retroplasentair.pendarahan ini disebut pendarahan kedalam atau pendarahan tersembunyi</div><div style="text-align: justify;">Pendarahan juga dapat terjadi keluar tetapi sebagian masuk kedalam ruang amion, terjadilah pendarahan keluar dan tersembunyi.</div><div style="text-align: justify;">Perbedaan <b>Solutio plasenta</b> dengan Pendarahan tersembunyi dan pendarahan keluar :</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pendarahan tersembunyi</div><ul style="text-align: justify;"><li>Pelepasan biasanya komplit </li>
<li>sering disertai toksemia</li>
<li>hanya merupakan 20% dari Solutio plasenta</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pendarahan keluar</div><ul style="text-align: justify;"><li>Biasanya inkomplit</li>
<li>jarang disertai toxaemia</li>
<li>merupakan 80% dari Solutio plasenta</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Perbedaan <b>Solutio plasenta</b> dengan plasenta previa:</div><div style="text-align: justify;"><b>Solutio Plasenta</b></div><ul style="text-align: justify;"><li>Pendarahan dengan nyeri</li>
<li>pendarahan segera disusul partus</li>
<li>pendarahan keluar hanya sedikit</li>
<li>palpasi sukar </li>
<li>bunyi jantung anak biasanya tidak ada</li>
<li>pada toucher tidak teraba plasenta tapi ketuban yang terus menerus tegang</li>
<li>ada impresi pada jaringan plasenta karena hematom</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Plasenta Previa</div><ul style="text-align: justify;"><li>Pendarahan tanpa nyeri</li>
<li>pendarahan berulang-ulang sebelum partus</li>
<li>pendarahan keluar banyak </li>
<li>bagian depan tinggi</li>
<li>biasanya ada bunyi jantung</li>
<li>teraba jaringan plasenta </li>
<li>robekan selaput marginal</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">3). Obstetris</div><div style="text-align: justify;">Pimpinan persalinan pada <b>Solutio plasenta</b> bertujuan untuk mempercepat persalinan sedapat-dapatnya kelahiran terjadi dalam 6 jam.Alasan ialah:</div><ul style="text-align: justify;"><li>bagian yang terlepas meluas</li>
<li>pendarahan bertambah</li>
<li>hypofibrinogaenami menjelma dan bertambah</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Tujuan ini dicapai dengan:</div><div style="text-align: justify;">a. Pemecahan ketuban </div><div style="text-align: justify;">Pemecahan ketuban pada <b>Solutio plasent</b>a tidak bermaksud untuk menghentikan pendarahan dengan segera tetapi untuk mengurangi regangan dinding rahim dan dengan demikian mempercepat persalinan.</div><div style="text-align: justify;">b. Pemberian infus pitocin ialah 5s dalam 500cc glukosa 5%.</div><div style="text-align: justify;">c. SC dilakukan </div><ul style="text-align: justify;"><li>kalau serviks panjang dan tertutup</li>
<li>kalau setelah pemecahan ketuban dan pemberian oksitosin dalam 2 jam belum juga his.</li>
<li>kalau anak masih hidup</li>
</ul><div style="text-align: justify;">d. Hysterektomi dilakukan kalau ada atonia uteri yang berat yang tidak dapat diatasi dengan usaha-usaha yang lazim.</div><div style="text-align: justify;"></div><br />
<a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Pada Pasien Dengan Solutio Plasenta selengkapnya Dibawah<br />
Download ASKEP Pada Pasien Dengan Solutio Plasenta Dalam Format PDF <b style="color: #990000;"><a href="http://rapidshare.com/files/224625807/askep_asma_stroke_tetanus_calaring_encefalitis_hernia_kolelitiasis_ebook_Anatomi.zip.html">Klik Disini</a> </b><br />
<br />
<br />
<br />
<a href="http://www.scribd.com/doc/14532667/Asuhan-Keperawatan-Pada-Pasien-Dengan-Solutio-Plasenta" style="display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 14px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 12px auto 6px; text-decoration: underline;" title="View Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Solutio Plasenta on Scribd">Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Solutio Plasenta</a> <object align="middle" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=9,0,0,0" height="500" id="doc_797847233085691" name="doc_797847233085691" width="100%"> <param name="movie" value="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=14532667&access_key=key-291eo419tw1l7fha2hze&page=1&version=1&viewMode="><param name="quality" value="high"><param name="play" value="true"><param name="loop" value="true"><param name="scale" value="showall"><param name="wmode" value="opaque"><param name="devicefont" value="false"><param name="bgcolor" value="#ffffff"><param name="menu" value="true"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><param name="salign" value=""><embed src="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=14532667&access_key=key-291eo419tw1l7fha2hze&page=1&version=1&viewMode=" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" play="true" loop="true" scale="showall" wmode="opaque" devicefont="false" bgcolor="#ffffff" name="doc_797847233085691_object" menu="true" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" salign="" type="application/x-shockwave-flash" align="middle" height="500" width="100%"></embed> </object> <br />
<div style="display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 6px auto 3px;"><a href="http://www.scribd.com/upload" style="text-decoration: underline;">Publish at Scribd</a> or <a href="http://www.scribd.com/browse" style="text-decoration: underline;">explore</a> others: <a href="http://www.scribd.com/explore/School-Work/Essays-Theses" style="text-decoration: underline;">Essays & Theses</a> <a href="http://www.scribd.com/explore/School-Work/" style="text-decoration: underline;">School Work</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/asuhan%20keperawatan" style="text-decoration: underline;">asuhan keperawatan</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/askep" style="text-decoration: underline;">askep</a> </div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-47692933832940385262009-04-20T16:10:00.001+07:002009-04-23T08:33:50.861+07:00Asuhan Keperawatan Pada Pasien CA Laring Post Laringektomi<div style="text-align: justify;">Laring adalah kotak kaku yang tidak dapat meregang, laring mengandung ruang sempit antara pita suara (glottis) dimana udara harus melewati ruangan ini. Carcinoma laring adalah keganasan pada laring</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilFf2LuGRgYKqrIC-1xDhYtKmXWREe20IetElE5wlyS-i1weF_-cf7xKpTtGXioLM1J9aR47H7y2J1i2wV92kiA5IM3TpagqUbMz9R2RsSeEK023XVjZkGRUQ6jDTLtresY_7q72eDWjuW/s1600-h/laringektomi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilFf2LuGRgYKqrIC-1xDhYtKmXWREe20IetElE5wlyS-i1weF_-cf7xKpTtGXioLM1J9aR47H7y2J1i2wV92kiA5IM3TpagqUbMz9R2RsSeEK023XVjZkGRUQ6jDTLtresY_7q72eDWjuW/s320/laringektomi.jpg" /></a></div><br />
Anatomi laring<br />
<div style="text-align: justify;">Laring atau organ suara adalah struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trachea. Fungus utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi. Laring juga melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi dari benda asing dan memudahkan batuk. Laring sering disebut ebagai kotak suara dan terdiri atas</div><ol><li style="text-align: justify;">Epiglotis: ostium katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Glotis: ostium antara pita suara dan laring<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kartilago tiroid: kartilago terbesar pada trachea, sebagian dari kartilago membentuk jakun (Adam’s apple)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kartilago krikoid: satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak dibawah kartilago roid)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kartilago critenoid: digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pita suara: ligamen yang terkontrol oleh gesekan otot yang menghasilkan bunyi suara, pita suara melekat pada lumen laring.<br />
</li>
</ol>Etiologi CA laring:<br />
<ul><li>Tidak diketahui<br />
</li>
<li>Berhubungan dengan karsinogen: tembakau, alcohol, polusi industri<br />
</li>
<li>Laringitis kronis<br />
</li>
<li>Penggunaan suara berlebihan herediter<br />
</li>
<li>Herediter<br />
</li>
<li>Laki-laki lebih banyak dari <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/osteoporosis-masalah-kesehatan-wanita.html">pada wanita</a><br />
</li>
<li>50-70 tahun<br />
</li>
<li>squamous cell carsinoma<br />
</li>
</ul>Tanda dan Gejala CA laring<br />
<ul><li>Serak yang menetap<br />
</li>
<li>Bengkak/benjolan ditenggorokan<br />
</li>
<li>Disfagia<br />
</li>
<li>Nyeri ketika bicara<br />
</li>
<li>Rasa terbakar di tenggorokan saat menelan cairan panas<br />
</li>
<li>Dyspnea, lemah<br />
</li>
<li>Berat Badan menurun<br />
</li>
<li>Pembesaran kelenjar limfe<br />
</li>
<li>Nafas bau<br />
</li>
</ul>Pemeriksaan diagnostik<br />
<ul><li>Laryngoskopi<br />
</li>
<li>Biopsi<br />
</li>
<li>CT scan<br />
</li>
<li>Rongen dada<br />
</li>
<li>Pergerakan pita suara<br />
</li>
</ul>Medikal managemen<br />
<ul><li style="text-align: justify;">Radiasi: Jika hanya 1 pita suara yang terkena, Suara normal, Pre op untuk menurunkan ukuran tumor, Perawatan tidak terlalu lama</li>
<li>Kemoterapi</li>
<li>Pembedahan: Laser, Parsial/total laringektomi</li>
</ul>Jenis Laringektomi<br />
<ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Laringektomi parsial (Laringektomi-Tirotomi) <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Laringektomi parsial direkomendasikan kanker area glotis tahap dini ketika hanya satu pita suara yang terkena. Tindakan ini mempunyai mempunyai angka penyembuhan yang sangat tinggi. Dalam operasi ini satu pita suara diangkat dan semua struktur lainnya tetap utuh. Suara pasien kemungkinan akan menjadi parau. Jalan nafas akan tetap utuh dan pasien seharusnya tidak memiliki kesulitan menelan.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Laringektomi supraglotis (horisontal) <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Laringektomi supraglotis digunakan dalam penatalaksanaan tumor supraglotis. Tulang hioid, glotis, dan pita suara palsu diangkat. Pita suara, kartilago krikoid, dan trakea tetap utuh. Selama operasi, dilakukan diseksi leher radikal pada tempat yang sakit. Selang trakeostomi dipasang dalam trakea sampai jalan nafas glotis pulih. Selang trakeostomi ini biasanya diangkat setelah beberapa hari dan stoma dibiarkan menutup. Nutrisi diberikan melalui selang nasogastrik sampai terdapat penyembuhan dan tidak ada lagi bahaya aspirasi. Pasca operasi pasien akan mengalami kesulitan menelan selama 2 minggu pertama. Keuntungan utama operasi ini adalah bahwa suara akan kembali pulih dalam seperti biasa. Masalah utamanya adalah bahwa kanker tersebut akan kambuh.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Laringektomi hemivertikal <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Laringetomi hemivertikal dilakukan jika tumor meluas diluar pita suara, tetapi perluasan tersebut kurang dari 1 cm dan terbatas pada area subglotis. Dalam prosedur ini, kartilago tiroid laring dipisahkan dalam garis tengah leher dan bagian pita suara (satu pita suara sejati dan satu pita suara palsu) dengan pertumbuhan tumor diangkat. Kartilago aritenoid dan setengah kartilago tiroid diangkat. Kartilago aritenoid dan setengah kartilago tiroid diangkat. Pasien beresiko mengalami aspirasi pascaoperasi. Beberapa perubahan dapat terjadi pada kualitas suara (sakit tenggorok) dan proyeksi. Namun demikian jalan nafas dan fungsi menelan tetap utuh.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Laringektomi total <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Laringektomi total dilakukan ketika kanker meluas diluar pita suara. Lebih jauh ke tulang hioid, epiglotis, kartilago krikoid, dan dua atau tiga cincin trakea diangkat. Lidah, dinding faringeal, dan trakea ditinggalkan. Banyak ahli bedah yang menganjurkan dilakukannya diseksi leher pada sisi yang sama dengan lesi bahkan jika tidak teraba nodus limfe sekalipun. Rasional tindakan ini adalah bahwa metastasis ke nodus limfe servical sering terjadi. Masalahnya akan lebih rumit jika lesi mengenai struktur garis tengah atau kedua pita suara. Dengan atau tanpa diseksi leher, laringektomi total dibutuhkan stoma trakeal permanen. Stoma ini mencegah aspirasi makanan dan cairan ke dalam saluran pernafasan bawah, karena laring yang memberikan perlindungan stingfer tidak ada lagi. Pasien tidak akan mempunyai suara lagi tetapi fungsi menelan akan normal. Laringektomi total mengubah cara dimana aliran udara digunakan untuk bernafas dan berbicara</span></span></span></li>
</ol>Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul<br />
<ul><li>Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas: sekret berlebihan<br />
</li>
<li>Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik<br />
</li>
<li>Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi/pengaturan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Resiko infeksi dengan faktor resiko tidak adekuatnya pertahanan tubuh primer (kulit tidakutuh, trauma jaringan, penurunan kerja cilia)<br />
</li>
<li>Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan trakeostomi/barier fisik<br />
</li>
<li>Kurang perawatan diri makan, mandi, berpakaian dan toileting b.d kelemahan<br />
</li>
</ul><br />
<a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Pada Pasien Post Laringektomi Selengkapnya Dibawah<br />
<span style="font-weight: bold;"><span style="color: #990000;">Download Asuhan Keperawatan</span></span> Pada Pasien Post Laringektomi Format PDF <span style="font-weight: bold;"><span style="color: #b45f06;"><a href="http://rapidshare.com/files/224625807/askep_asma_stroke_tetanus_calaring_encefalitis_hernia_kolelitiasis_ebook_Anatomi.zip.html">Klik Disini</a> </span></span><br />
<br />
<br />
<script src="http://adsensecamp.com/show/?id=B4%2BfPPrCL0E%3D&cid=rDRAQca6lYU%3D&chan=dSz%2FPhJnIKs%3D&type=2&title=940F04&text=000000&background=FFFFFF&border=FFFFFF&url=CC0000" type="text/javascript">
</script><br />
<br />
<br />
<a href="http://www.scribd.com/doc/14440393/Asuhan-Keperawatan-Pada-Pasien-Post-Laringektomi" style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 14px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 12px auto 6px auto; text-decoration: underline;" title="View Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Laringektomi on Scribd">Asuhan Keperawatan Pada Pasien Post Laringektomi</a> <object align="middle" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=9,0,0,0" height="500" id="doc_713283954344502" name="doc_713283954344502" width="100%"> <param name="movie" value="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=14440393&access_key=key-1413vn4n19luuzof6w45&page=1&version=1&viewMode="><param name="quality" value="high"><param name="play" value="true"><param name="loop" value="true"><param name="scale" value="showall"><param name="wmode" value="opaque"><param name="devicefont" value="false"><param name="bgcolor" value="#ffffff"><param name="menu" value="true"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><param name="salign" value=""><embed src="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=14440393&access_key=key-1413vn4n19luuzof6w45&page=1&version=1&viewMode=" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" play="true" loop="true" scale="showall" wmode="opaque" devicefont="false" bgcolor="#ffffff" name="doc_713283954344502_object" menu="true" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" salign="" type="application/x-shockwave-flash" align="middle" height="500" width="100%"></embed> </object> <br />
<div style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 6px auto 3px auto;"><a href="http://www.scribd.com/upload" style="text-decoration: underline;">Publish at Scribd</a> or <a href="http://www.scribd.com/browse" style="text-decoration: underline;">explore</a> others: <a href="http://www.scribd.com/tag/asuhan%20keperawatan" style="text-decoration: underline;">asuhan keperawatan</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/nursing%20care%20plans" style="text-decoration: underline;">nursing care plans</a> </div><br />
<br />
<script src="http://adsensecamp.com/show/?id=B4%2BfPPrCL0E%3D&cid=rDRAQca6lYU%3D&chan=dSz%2FPhJnIKs%3D&type=2&title=940F04&text=000000&background=FFFFFF&border=FFFFFF&url=CC0000" type="text/javascript">
</script>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-63220350699217196252009-04-19T18:08:00.003+07:002009-05-24T23:17:54.660+07:00Asuhan Keperawatan Klien Dengan Stroke<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Stroke</span> dapat didefinisikan sebagai defisit neurologi yang yang mempunyai awitan mendadak dan berlangsung 24 jam sebagai akibat dari Cerebrovaskular Disease ( CVD), yaitu gangguan neurology yang sering terjadi pada orang dewasa (Huddak & Gallo, 1996). Penyakit ini merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Amerika Serikat, setelah penyakit jantung dan kanker. Penyakit CVD menyangkut semua proses patologi yang mengenai pembuluh darah otak. Sebagian besar CVD terjadi karena trombosis, embolisme, atau hemoragi. Mekanisme masing-masing etiologi ini berbeda, tetapi akibatnya sama, yaitu iskhemia atau hipoksia pada area otak setempat. Iskemia dapat menyebabkan nekrosis otak (infark).</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWuLiff8MHdYYiQnuQ-DW4dlvygyiC5eTuz1S_ODrVnywvzwOPnsucSi9iX7wT43v99itrYIA2nKzy9virk7K7-QasxCXvZfk0EM48bmwvBIohDVI-pKVO_jPGeEjdCYNQVULNMy7ossF2/s1600-h/Stroke-Iskhemik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWuLiff8MHdYYiQnuQ-DW4dlvygyiC5eTuz1S_ODrVnywvzwOPnsucSi9iX7wT43v99itrYIA2nKzy9virk7K7-QasxCXvZfk0EM48bmwvBIohDVI-pKVO_jPGeEjdCYNQVULNMy7ossF2/s320/Stroke-Iskhemik.jpg" /></a></div><br />
Etiologi <span style="font-weight: bold;">Stroke</span></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan penyebabnya, <span style="font-weight: bold;">stroke</span> dapat dibedakan menjadi dua macam,yaitu </div><ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Stroke Iskhemik <span style="font-style: normal;">Stroke</span><span style="font-style: normal; font-weight: normal;"> yang terjadi sebagai akibat dari adanya sumbatan pada arteri sehingga menyebabkan penurunan suplay oksigen pada jaringan otak ( iskhemik ) hingga menimbulkan nekrosis. 87% kasus </span><span style="font-style: normal;">stroke</span><span style="font-style: normal; font-weight: normal;"> disebabkan kerena adanya sumbatan yang berupa thrombus atau embolus. Trombus adalah gumpalan/sumbatan yang berasal dari pembuluh darah otak. Embolus adalah gumpalan/sumbatan yang berasal dari tempat lain, misalnya jantung atau arteri besar lainnya. Faktor lain yang berpengaruh adalah denyut jantung yang irreguler (atrial fibrillation) yang merupakan tanda adanya sumbatan dijantung yang dapat keluar menuju otak. Adanya penimbunan lemak pada pembuluh darah otak (aterosklerosis) akan meningkatkan resiko terjadinya stroke iskhemik. </span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Stroke Hemoragi <span style="font-style: normal;">Stroke</span><span style="font-style: normal; font-weight: normal;"> yang terjadi sebagai akibat pecahnya pembuluh darah yang rapuh diotak. Dua tipe pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan stroke hemoragi, yaitu; aneurysms dan arteriovenous malformations (AVMs). Aneurysms adalah pengembangan pembuluh darah otak yang semakin rapuh sehingga data pecah. Arteriovenous malformations adalah pembuluh darah yang mempunyai bentuk abnormal, sehingga mudah pecah dan menimbulkan perdarahan otak.</span></span></span></li>
</ol><div style="text-align: justify;">87 % <span style="font-weight: bold;">stroke</span> diakibatkan oleh obstruksi vaskuler (trombi atau emboli), mengakibatkan iskemia dan infark. Sekitar 17 % kasus <span style="font-weight: bold;">stroke</span> adalah hemoragi yang diakibatkan oleh penyakit vascular hipertensif (yang menyebabkan hemoragi intraserebral), ruptur anuerisme, atau malformasi arteriovenosa (AVM).</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Stroke</span> trombotik terjadi mendadak dan pada awalnya sempurna atau berkembang selama beberapa waktu, tergantung pada berapa banyak darah yang dapat melewati lumen vaskuler. Baik <span style="font-weight: bold;">stroke</span> embolik maupun hemoragik secara khas terlihat mendadak dan berkembang dengan cepat selama beberapa menit atau jam. Biasanya hanya memberikan sedikit tanda atau tidak sama sekali.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Patofisiologi Penyakit <span style="font-weight: bold;">Stroke</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Stroke</span> adalah penyakit gangguan peredaran darah keotak, baik yang disebabkan oleh karena penyumbatan maupun perdarahan, keduanya sangat membahayakan sel otak yang disuplay darah oleh arteri tersebut. Pada <span style="font-weight: bold;">stroke</span> iskhemia, penyumbatan dapat mengakibatkan terputusnya aliran darah keotak sehingga menghentikan suplay oksigen, glukosa, dan nutrisi lainnya kedalam sel otak yang mengalami serangan. Bila terhentinya suplay darah ini terjadi selama satu menit dapat mengarah pada gejala – gejala yang dapat pulih, seperti kehilangan kesadaran., jika kekurangan oksigen berlanjut lebih dari beberapa menit, dapat menyeabkan nekrosis mikroskopis neuron-neuron, area nekrotik disebut infark.. </div><div style="text-align: justify;">Pada perdarahan intracranial, darah berasal dari robeknya pembuluh darah yang kemudian masuk kedalam sel otak dan mengisi ruangan sekelilingnya. Bila darah yang terkumpul banyak, dapat menyebabkan meningkatnya tekanan intracranial, Pada saat yang sama, perdarahan dapat juga menyebebkan terhentinya supplay oksigen dan nutrisi kedaerah yang terkena. Fase akut dari <span style="font-weight: bold;">stroke</span> umumnya dihitung sejak pasien dirawat sampai keadaan umum pasien stabil, yang biasanya 48-72 jam pertama sejak pasien masuk rumah sakit, tetapi kadang-kadang bisa lebih dari 72 jam. Selama fase ini, kegiatan perawatan terutama ditujukan untuk mempertahankan fungsi vital pasien dan mencegah terjadinya kerusakan sel otak lebih lanjut. Selain kedua hal tersebut diatas, tindakan keperawatan juga bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi berupa kecacatan fisik, mental dan sosial.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Stroke</span> karena embolus dapat merupakan akibat bekuan darah, plak ateromatosa fragmen, lemak atau udara. Emboli pada otak kebanyakan berasal dari jantung, sekunder dengan infark miokard atau fibrilasi atrium. Sindrom neurovaskuler yang lebih sering terjadi pada <span style="font-weight: bold;">stroke</span> trombolitik dan embolitik adalah karena keterlibatan arteria serebral madiana. Jika etiologi <span style="font-weight: bold;">stroke</span> adalah hemoragi, maka faktor pencetusnya biasanya adalah <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/hipertensi.html">hipertensi</a> . Abnormalitas vascular seperti AVM dan anuerisma serebral lebih rentan terhadap ruptur dan menyebabkan hemoragi pada keadaan hipertensi. </div><div style="text-align: justify;">Sindrom neurovaskuler yang lebih sering terjadi pada <span style="font-weight: bold;">stroke</span> trombotik dan embolitik adalah karena keterlibatan arteri serebral mediana. Arteri ini terutama mensuplai aspek lateral hemisfer serebri. Infark pada bagian tersebut dapat menyebabkan defisit kolateral motorik dan sensorik. Jika infark hemisfer adalah dominan, maka akan terjadi masalah-masalah bicara dan timbul disfasia. Dengan <span style="font-weight: bold;">stroke</span> trombotik atau embolik, maka besarnya bagian otak yang mengalami iskemia dan infark sulit ditentukan. Ada peluang dimana <span style="font-weight: bold;">stroke</span> akan meluas setelah serangan pertama. Dapat terjadi edema serebral massif dan peningkatan tekanan intra cranial (TIK) pada titik herniasi dan kematian setelah trombotik terjadi pada area yang luas. Prognosisnya tergantung pada daerah otak yang terkena dan luasnya saat serangan. Karena <span style="font-weight: bold;">stroke</span> trombotik sering disebabkan aterosklerosis, maka ada resiko untuk terjadi <span style="font-weight: bold;">stroke</span> di masa mendatang pada pasien yang sudah pernah mengalaminya. Dengan <span style="font-weight: bold;">stroke</span> embolik, pasien juga mempunyai kemungkinan untuk mengalami <span style="font-weight: bold;">stroke</span> <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; font-family: Arial; font-size: 13px; white-space: pre;">hemoragik</span> jika penyebabnya tidak ditangani. Jika luas jaringan otak yang rusak akibat <span style="font-weight: bold;">stroke </span>hemorhagi tidak besar dan bukan pada tempat yang vital, maka pasien dapat pulih dengan defisit minimal. Jika hemorhagi luas atau terjadi pada daerah yang vital, pasien mungkin tidak dapat pulih.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Faktor Resiko <span style="font-weight: bold;">stroke</span></div><div style="text-align: justify;">Faktor resiko<span style="font-weight: bold;"> stroke</span> yang dapat dimodifikasi adalah </div><ol><li style="text-align: justify;">Tekanan darah tinggi<br />
</li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/10/askep-hiperglikemia-asuhan-keperawatan.html">Diabetes Melitus</a><br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Merokok<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Penyakit arteri carotis dan perifer<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Atrial Fibrilation<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Penyakit jantung ( gagal jantung, kelainan jantung congenital, jantung koroner, kardiomegali, kardiomyopathy)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Transient Ischemic Attack (TIA)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Hiperkolesterolemia<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Sickle Cell Disease<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Obesitas dan kurang aktivitas<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Penggunaan alcohol<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Penggunaan obat – obatan terlarang<br />
</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Faktor resiko <span style="font-weight: bold;">stroke</span> yang tidak dapat dimodifikasi adalah :</div><ol><li style="text-align: justify;">Usia: Semakin bertambah usia, semakin meningkatkan resiko <span style="font-weight: bold;">stroke</span></li>
<li style="text-align: justify;">Jenis kelamin Laki-laki mempunyai resiko lebih besar untuk menderita <span style="font-weight: bold;">stroke</span> dibandingkan wanita.</li>
<li style="text-align: justify;">Riwayat keluarga<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pernah mengalami <span style="font-weight: bold;">stroke</span><br />
</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Manifestasi Klinis <span style="font-weight: bold;">Stroke</span></div><div style="text-align: justify;">Pasien dengan penyakit vascular dapat menunjukkan TIA (Transient Ischemic Attact). Ini merupakan defisit neurology yang dapat sembuh dalam 24 jam, durasi rata-rata adalah 10 menit, setelah itu gejala-gejala hilang. Pasien juga dapat menunjukkan defisit neurologik iskemik reversible. Peristiwa ini dapat terjadi pada TIA yang berlangsung lebih dari 24 jam, tetapi akhirnya dapat sembuh sempurna. Gejala-gejala yang tampak dengan TIA sangat tergantung pada pembuluh yang terkena. Jika arteri karotis dan serebral yang terkena, pasien dapat mengalami kebutaan pada satu matanya, hemiplegi, hemianestesia, gangguan bicara, dan kekacauan mental. Jika yang terkena arteri vertebrobasilar, maka akan terjadi pening, diplopia, semutan, kelainan penglihatan pada salah satu atau kedua bidang pandang, dan disatria ( gangguan pada otot bicara ). Kemungkinan kecacatan yang berkaitan dengan <span style="font-weight: bold;">stroke</span> :</div><div style="text-align: justify;">Stroke hemisfer kiri :</div><ul><li style="text-align: justify;">Hemiparesis atau hemiplegia sisi kanan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Perilaku lambat dan sangat hati-hati<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kelainan bidang pandang kanan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ekspresif, reseptif, atau disfagia global<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Mudah frustasi<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Stroke hemisfer kanan :</div><ul><li style="text-align: justify;">Hemiparesis atau hemiplegia sisi kiri<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Defisit spasial – perceptual<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Penilaian buruk<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Memperlihatkan ketidaksadaran defisit pada bagian yang sakit oleh karenanya mempunyai kerentanan untuk jatuh atau cidera lainnya<br />
</li>
<li style="text-align: justify;"> Kelainan bidang visual kiri<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Pemeriksaan Diagnostik</div><div style="text-align: justify;">Scan tomography computer bermanfaat untuk membandingkan lesi cerebrovaskuler dan lesi non vaskuler. Misalnya saja hemorhagi subdural, abses otak, tumor, atau hemorhagi intraserebral dapat terlihat pada CT Scan. Daerah infark mungkin belum terlihat dengan CT Scan dalam 48 jam. Angiography pernah digunakan sebelum adanya CT Scan. Untuk membedakan lesi serebrovaskuler dengan lesi non vaskuler. Penting untuk diketahui apakah terdapat hemorhagi, karena informasi ini dapat membantu dokter memutuskan apakah dibutuhkan pemberian antikoagulasi pada pasien atau tidak. Pencitraan resonan magnetic (MRI) juga dapat membantu dalam membandingkan diagnosa stroke. Pemeriksaan EKG dapat membantu menentukan apakah terddapat disritmia, yang dapat menyebabkan stroke. Perubahan EKG lainnya yang dapat ditemukan adalah inversi gelombang T, depresi ST, dan kenaikan serta perpanjangan QT. Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang menjamin kepastian dalam menegakkan diagnosa stroke; bagaimanapun pemeriksaan darah termasuk hematokrit dan hemoglobin yang bila mengalami peningkatan dapat menunjukkan oklusi yang lebih parah; masa protrombin dan masa protrombin parsial, yang memberikan dasar dimulainya terapi antikoagulasi; dan hitung sel darah putih, yang dapat menandakan infeksi seperti endokarditis bacterial sub akut. Pada keadaan tidak terjadinya peningkatan TIK, mungkin dilakukan pungsi lumbal. Jika ternyata terdapat darah dalam cairan serebrospinal yang dikeluarkan, biasanya diduga terjadi henorhagi subarakhnoid.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Penatalaksanaan</div><div style="text-align: justify;">Dengan infark serebral terdapat kehilangan irreversible sentral jaringan otak. Disekitar zona jaringan yang mati ini, mungkin ada jaringan yang masih dapat diselamatkan. Tindakan awal harus difokuskan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin area iskemik. Tiga unsure yang paling penting untuk area tersebut adalah oksigen, glukosa, dan aliran darah yang adekuat. Kadar oksigen dapat dipantau melalui gas-gas darah arteri dan oksigen dapat diberikan pada pasien jika ada indikasi. Hipoglikemia dapat dievaluasi dengan serangkaian pemeriksaaan glukosa darah. Tekanan perfusi serebral merupakan cerminan tekanan darah sistemik, TIK, masih berfungsinya autoregulasi pada otak dan irama serta frekuensi jantung. Parameter yang paling mudah untuk dikontrol secara eksternal adalah irama, frekuensi jantung, dan tekanan darah. Disritmia biasanya dapat diperbaiki. Penyebab-penyebab takhikardi seperti demam, nyeri, dan dehidrasi yang dapat ditangani. Jika TIK meningkat pada pasien stroke, maka hal tersebut biasanya terjadi setelah hari pertama. Meskipun ini merupakan respon alamiah otak terhadap beberapa lesi serebrovaskuler, namun hal ini merusak otak. Respon destruktif seperti edema, atau atrial spasme, kadang dapat dicegah atau diatasi. Metoda yang lazim dalam mengontrol PTIK mungkin dilakukan seperti hiperventilasi, retensi cairan, meninggikan kepala, menghindari fleksi kepala, dan rotasi kepala yang berlebihan yang dapat membahayakan aliran balik vena ke kepala. Sebagai penatalaksanaan digunakan diuretic osmotic, seperti manitol, dan mungkin juga deksametason, meskipun penggunaannya masih controversial.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Intervensi Pembedahan</div><div style="text-align: justify;">Episode iskemik transience sering dipandang sebagai peringatan bahaya <span style="font-weight: bold;">stroke</span>, karena oklusi pembuluh darah. Sebagian pasien dengan penyakit aterosklerosis pembuluh dara ekstrakranial atau intrakranial kemungkinan akan menjalani pembedahan. Pembedahan baypass cranial mencakup pembentukan anastomosis arteri ekstrakranial yang memperdarahi kulit kepala ke arteri intrakranial distal ke tempat yang tersumbat. Prosedur ini sering dilakukan bila keterlibatan intrakranial adalah anastomosis, arteri temporalis superior ke arteri serebral mediana (STA-MCA). Sehingga terbentuk kolateral ke area otak yang diperdarahi oleh arteri serebral mediana. Banyak tindakan anastomosis STA-MCA dilakukan dengan harapan dapat mencegah <span style="font-weight: bold;">stroke</span> di masa mendatang pada orang-orang dengan iskemia serebral, vokal unilateral yang menunjukkan TIA.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pencegahan Komplikasi</div><div style="text-align: justify;">Perawat akan memegang peranan yang signifikan dalam pencegahan komplikasi yang berhubungan dengan immobilitas, hemiparese, atau defisit neurology yang disebabkan oleh <span style="font-weight: bold;">stroke</span>. Tindakan pencegahan adalah penting, terutama pada infeksi saluran kemih, pneumonia aspirasi, nyeri karena tekanan, kontraktur, tromboplebitis, dan abrasio kornea.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Komplikasi <span style="font-weight: bold;">Stroke</span></div><div style="text-align: justify;">Ada 3 komplikasi utama pada hemorhagik subarakhnoid yang mungkin disebabkan oleh <span style="font-weight: bold;">stroke</span>, kelainan pembuluh darah, atau aneurisme. Kondisi-kondisi ini adalah vasospasme, <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/asuhan-keperawatan-hidrocepalus.html">hidrosefalus</a> , dan disritmia. Selain itu pasien dengan <span style="font-weight: bold;">stroke</span> yang mendapat terapi antikoagulasi beresiko untuk mengalami perdarahan di tempat lain, kewaspadaan dan intervensi dini dibutuhkan untuk mencegah komplikasi yang serius.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><br />
<a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Klien Dengan <span style="font-weight: bold;">Stroke</span> Selengkapnya Dibawah<br />
Download <span style="font-weight: bold;"><span style="color: #990000;">Asuhan Keperawatan Klien Dengan Stroke</span></span> Format PDF <span style="font-weight: bold;"><span style="color: #990000;"><a href="http://rapidshare.com/files/224625807/askep_asma_stroke_tetanus_calaring_encefalitis_hernia_kolelitiasis_ebook_Anatomi.zip.html">Klik Disini</a> </span></span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="http://www.scribd.com/doc/14416542/Asuhan-Keperawatan-Klien-Dengan-Stroke" style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 14px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 12px auto 6px auto; text-decoration: underline;" title="View Asuhan Keperawatan Klien Dengan Stroke on Scribd">Asuhan Keperawatan Klien Dengan Stroke</a> <object align="middle" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=9,0,0,0" height="500" id="doc_226652800414775" name="doc_226652800414775" width="100%"> <param name="movie" value="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=14416542&access_key=key-jem8xt5hxznoq1v5lrs&page=1&version=1&viewMode="><param name="quality" value="high"><param name="play" value="true"><param name="loop" value="true"><param name="scale" value="showall"><param name="wmode" value="opaque"><param name="devicefont" value="false"><param name="bgcolor" value="#ffffff"><param name="menu" value="true"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><param name="salign" value=""><embed src="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=14416542&access_key=key-jem8xt5hxznoq1v5lrs&page=1&version=1&viewMode=" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" play="true" loop="true" scale="showall" wmode="opaque" devicefont="false" bgcolor="#ffffff" name="doc_226652800414775_object" menu="true" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" salign="" type="application/x-shockwave-flash" align="middle" height="500" width="100%"></embed> </object> <br />
<div style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 6px auto 3px auto;"><a href="http://www.scribd.com/upload" style="text-decoration: underline;">Publish at Scribd</a> or <a href="http://www.scribd.com/browse" style="text-decoration: underline;">explore</a> others: <a href="http://www.scribd.com/explore/School-Work/Essays-Theses" style="text-decoration: underline;">Essays & Theses</a> <a href="http://www.scribd.com/explore/School-Work/" style="text-decoration: underline;">School Work</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/asuhan%20keperawatan" style="text-decoration: underline;">asuhan keperawatan</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/nursing%20care%20plans" style="text-decoration: underline;">nursing care plans</a> </div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-87516196056358244392009-04-19T11:13:00.002+07:002009-05-12T14:36:40.281+07:00Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Hernia Pengertian <span style="font-weight: bold;">Hernia</span><br />
<span style="font-weight: bold;">Hernia</span> adalah keluarnya isi tubuh (biasanya abdomen) melalui defek atau bagian terlemah dari dinding rongga yang bersangkutan<br />
<br />
Klasifikasi <span style="font-weight: bold;">Hernia</span><br />
Berdasarkan terjadinya dibagi menjadi:<br />
<ul><li><span style="font-weight: bold;">Hernia</span> congenital /bawaan.<br />
</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Hernia</span> akuisita<br />
</li>
</ul>Berdasarkan sifatnya <span style="font-weight: bold;">hernia</span> terbagi menjadi:<br />
<ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Hernia</span> reponible yaitu bila isi hernia dapat dimasukkan kembali. Usus keluar bila berdiri atau mengedan dan masuk lagi bila berbaring atau didorong masuk. Tidak terdapat keluhan atau gejala obstruktif.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Hernia</span> ireponible yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan kedalam rongga, hal ini disebabkan perlengketan isi usus pada peritoneum kantong <span style="font-weight: bold;">hernia</span>. Tidak ada keluhan nyeri atau tanda sumbatan usus.<br />
</li>
</ul>Berdasarkan isinya <span style="font-weight: bold;">hernia</span> dibagi menjadi:<br />
<ul><li><span style="font-weight: bold;">Hernia</span> adipose, yaitu hernia yang isinya jaringan lemak.<br />
</li>
<li>Standing <span style="font-weight: bold;">hernia</span>, yaitu <span style="font-weight: bold;">hernia</span> yang isinya kembali sebagian dari dinding kantong <span style="font-weight: bold;">hernia.</span><br />
</li>
<li><span style="font-weight: bold;">Hernia</span> litter, <span style="font-weight: bold;">hernia</span> inkaserata/ strangulasi yang sebagian dinding ususnya terjepit dalam cincin <span style="font-weight: bold;">hernia</span><br />
</li>
</ul>Tanda Dan Gejala <span style="font-weight: bold;">Hernia</span><br />
1. <span style="font-weight: bold;">Hernia</span> reponible tanda dan gejalanya:<br />
<ul><li style="text-align: justify;">Pasien merasa tidak enak di tempat penonjolan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ada penonjolan di salah satu lokasi abdomen misalnya inguinal, femoralis dan lain-lain. Benjolan timbul saat mengejan BAB, mengangkat beban berat ataupun saat aktivitas berat dan hilang pada waktu istirahat baring.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kadang-kadang perut kembung.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Apabila terjadi perlengketan pada kantung hernia dan isi hernia maka tidak dapat dimasukkan lagi (ireponibel).<br />
</li>
</ul>2. <span style="font-weight: bold;">Hernia</span> inkarserata, tanda dan gejalanya :<br />
<ul><li style="text-align: justify;">Adanya gambaran obstruksi usus dimana pasien mengalami obstipasi, muntah, tidak flatus, perut kembung dan dehidrasi.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Terjadi gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Bila lelah terjadi strangulasi. Pasien mengalami nyeri hebat di daerah <span style="font-weight: bold;">hernia</span>, dimana nyeri menetap karena rangsangan peritoneum. Pada pemeriksaan local ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan lagi diserta nyeri tekan dan tergantung keadaan isi <span style="font-weight: bold;">hernia</span>.</li>
<li style="text-align: justify;">Dapat dijumpai tanda peritonitis atau terjadi abses local, keadaan ini merupakan keadaan gawat darurat dan memerlukan pertolongan segera.<br />
</li>
</ul>Pemeriksaan Penunjang<br />
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien <span style="font-weight: bold;">hernia</span> adalah :<br />
<ul><li>Lab darah : hematology rutin, BUN, kreatinin dan elektrolit darah.<br />
</li>
<li>Radiologi, foto abdomen dengan kontras barium, flouroskopi.<br />
</li>
</ul>Patofisiologi <span style="font-weight: bold;">hernia</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZDvbcWDFZwTCzDkrqMiar88d39ML17Hcxa5M3noMWeIzHirSRiiJWyysQL7W8SWI7sLYjsgPkn0V64FXCMsr2O-j5gsqcMHzMChiWenCMoWJ0E6ZYH55OAYWZrUnmm6Oo63XJo3AHFbKk/s1600-h/Patofisiologi+Hernia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZDvbcWDFZwTCzDkrqMiar88d39ML17Hcxa5M3noMWeIzHirSRiiJWyysQL7W8SWI7sLYjsgPkn0V64FXCMsr2O-j5gsqcMHzMChiWenCMoWJ0E6ZYH55OAYWZrUnmm6Oo63XJo3AHFbKk/s320/Patofisiologi+Hernia.jpg" /></a></div><br />
Manajemen Terapi <span style="font-weight: bold;">hernia</span><br />
<ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Terapi Konservatif <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Pada </span><span style="font-style: normal;">hernia</span><span style="font-style: normal; font-weight: normal;"> reponibel dilakukan tekanan secara terus-menerus pada benjolan seperti dengan bantal pasir, pasien tidur pada posisi supine antitrendernburg atau memakai korset.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Terapi Pembedahan <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Dapat dilakukan herniotomi dan herniografi (<a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/03/penjahitan-luka.html">menjahit</a> kantong hernia). Tindakan pembedahan lebih efektif pada </span><span style="font-style: normal;">hernia</span><span style="font-style: normal; font-weight: normal;"> reponibel karena dikawatirkan terjadi komplikasi. Kondisi usus harus diperhatikan pada hernia inkarserata atau strangulata, bila terjadi nekrosis harus direseksi. Metode pembedahan antara lain :</span></span></span></li>
</ol><ul><li style="text-align: justify;">Perbaikan bassini: Kantung indirect dibuka, diperiksa dan diligasi. Bagian dasar inguinalis diperkuat dengan menjahit fascia transversalis pada ligamentum inguinalis di belakang funikulus.</li>
<li style="text-align: justify;">Ligasi tinggi kantong <span style="font-weight: bold;">hernia</span>: Merupakan tindakan pada hernia inguinalis <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/pilek-dan-batuk-pada-bayi.html">pada bayi</a> dan anak.</li>
<li style="text-align: justify;">Perbaikan shoudice: Fascia transversal dibagi secara longitudinal dan kedua lembaran diimbrikasi pada ligamentum inguinal. Perbaikan diperkuat dengan menjahit musculus obligus internus dan conjoined tendon pada opneurosisi obligustrenus, untuk hernia direk dan indirek.</li>
</ul><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Pasien Dengan <span style="font-weight: bold;">Hernia</span> selengkapnya dibawah<br />
<span style="font-weight: bold;"><span style="color: red;">Download Asuhan Keperawatan </span></span>Pasien Dengan <span style="font-weight: bold;">Hernia</span> format PDF <span style="font-weight: bold;"><span style="color: red;"><a href="http://rapidshare.com/files/224625807/askep_asma_stroke_tetanus_calaring_encefalitis_hernia_kolelitiasis_ebook_Anatomi.zip.html">Klik Disini</a> </span></span><br />
<br />
<a href="http://www.scribd.com/doc/14396062/Asuhan-Keperawatan-Pasien-Dengan-Hernia" style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 14px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 12px auto 6px auto; text-decoration: underline;" title="View Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Hernia on Scribd">Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Hernia</a> <object align="middle" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=9,0,0,0" height="500" id="doc_862129386224446" name="doc_862129386224446" width="100%"> <param name="movie" value="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=14396062&access_key=key-1wyb7sc9m7soprd0of9w&page=1&version=1&viewMode="><param name="quality" value="high"><param name="play" value="true"><param name="loop" value="true"><param name="scale" value="showall"><param name="wmode" value="opaque"><param name="devicefont" value="false"><param name="bgcolor" value="#ffffff"><param name="menu" value="true"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><param name="salign" value=""><embed src="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=14396062&access_key=key-1wyb7sc9m7soprd0of9w&page=1&version=1&viewMode=" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" play="true" loop="true" scale="showall" wmode="opaque" devicefont="false" bgcolor="#ffffff" name="doc_862129386224446_object" menu="true" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" salign="" type="application/x-shockwave-flash" align="middle" height="500" width="100%"></embed> </object> <br />
<div style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 6px auto 3px auto;"><a href="http://www.scribd.com/upload" style="text-decoration: underline;">Publish at Scribd</a> or <a href="http://www.scribd.com/browse" style="text-decoration: underline;">explore</a> others: <a href="http://www.scribd.com/explore/Research/Health-Medicine" style="text-decoration: underline;">Health & Medicine</a> <a href="http://www.scribd.com/explore/Books/Health-Lifestyle" style="text-decoration: underline;">Health & Lifestyle</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/asuhan%20keperawatan" style="text-decoration: underline;">asuhan keperawatan</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/nursing%20care%20plans" style="text-decoration: underline;">nursing care plans</a> </div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-13181948922015760062009-04-16T22:00:00.000+07:002009-04-16T22:00:54.429+07:00Luka Bakar<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para medis. Jenis yang berat memperlihatkan morbiditas dan derajat cacat yang relatif tinggi dibanding dengan cedera oleh sebab lain.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Penyebab luka bakar selain terbakar api langsung atau tidak langsung, juga pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia. Luka bakar karena api atau akibat tidak langsung dari api, misalnya tersiram air panas banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Patofisiologi Luka bakar<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Luka bakar disebabkan karena pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat hantaran atau radiasi elektromagnetik. Luka bakar dapat dikelompokkan menjadi luka bakar termal, radiasi dan kimia. Destruksi jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein dan ionisasi isi sel. Kulit dan mukosa saluran napas atas merupakan lokasi destruksi jaringan. Jaringan yang dalam, termasuk organ visera, dapat mengalami kerusakan karena karena luka bakar elektrik atau kontak yang lama dengan agen penyebab (burning agen). Nekrosis atau kegagalan organ dapat terjadi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Dalamnya luka bakar tergantung pada suhu agen penyebab luka bakar dan lamanya kontak dengan agen penyebab luka bakar tersebut. Suhu yang kurang dari 40<sup>0</sup>C dapat ditoleransi dalam periode waktu yang lama tanpa menyebabkan luka bakar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Perawatan luka bakar harus direncanakan menurut luas dan dalamnya, kemudian perawatannya dilakukan dengan tiga fase luka bakar, yaitu: fase darurat/resusitasi, fase akut atau intermediate dan fase rehabilitasi.</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-bottom-style: none; border-collapse: collapse; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: 5.4pt; text-align: justify; width: 432px;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 95.4pt;" valign="top" width="127"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Fase<o:p></o:p></span></b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 102.6pt;" valign="top" width="137"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Durasi<o:p></o:p></span></b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 126.0pt;" valign="top" width="168"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Prioritas<o:p></o:p></span></b></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 95.4pt;" valign="top" width="127"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Fase resusitasi yang darurat/segera<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 102.6pt;" valign="top" width="137"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Dari awitan cedera hingga selesainya resusitasi cairan<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 126.0pt;" valign="top" width="168"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Pertolongan pertama<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Pencegahan syok<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Pencegahan gangguan pernapasan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Deteksi dan penanganan cedera yang menyertai<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Penilaian luka dan perawatan pendahuluan<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 95.4pt;" valign="top" width="127"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Fase akut<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 102.6pt;" valign="top" width="137"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Dari dimulainya diuresis hingga hamper selesainya proses penutupan luka<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 126.0pt;" valign="top" width="168"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Perawatan dan penutupan luka<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Pencegahan/penanganan komplikasi termasuk infeksi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Dukungan nutrisi<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 95.4pt;" valign="top" width="127"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Fase rehabilitasi<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 102.6pt;" valign="top" width="137"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Dari penutupan luka yang besar hingga kembalinya kepada tingkat penyesuaian fisik dan psikososial yang optimal<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 126.0pt;" valign="top" width="168"> <div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Pencegahan parut&kontraktur<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Rehabilitasi fisik, oksupasional&vokasional<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Rekonstruksi fungsional&kosmetik<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 11.0pt; line-height: 150%;">Konseling psikologi<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Derajad Luka bakar<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kedalaman luka bakar tergantung oleh tingginya suhu dan lamanya pajanan suhu tinggi. Selain api yang langsung menjilat tubuh, bajuyang ikut terbakar juga memperdalam luka bakar. Bahan baju yang paling aman adalah yang terbuat dari bulu domba (wol). Bahan sintesis seperti nilon dan dakron selain mudah terbakar juga mudah lumer oleh suhu tinggi, lalu menjadi lengket sehingga memperberat derajat kedalaman.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Luka bakar dapat diklasifikasikan menurut jaringan yang rusak:</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-bottom-style: none; border-collapse: collapse; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: 5.4pt; text-align: justify;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.0pt;" valign="top" width="72"> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11.0pt;">Kedalaman & derajat luka bakar<o:p></o:p></span></b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 63.0pt;" valign="top" width="84"> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11.0pt;">Bagian kulit yang terkena<o:p></o:p></span></b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" valign="top" width="108"> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11.0pt;">Gejala<o:p></o:p></span></b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" valign="top" width="108"> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11.0pt;">Penampilan luka<o:p></o:p></span></b></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 45.0pt;" valign="top" width="60"> <div class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 11.0pt;">Perjalanan kesembuhan<o:p></o:p></span></b></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.0pt;" valign="top" width="72"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Derajat satu (superficial)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Tersengat matahari<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Terkena api dengan intensitas rendah<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 63.0pt;" valign="top" width="84"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Epidermis<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" valign="top" width="108"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Kesemutan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Hiperestesia (supersensitive)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Rasa nyeri mereda bila didinginkan<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" valign="top" width="108"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Memerah, menjadi putih bila ditekan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Minimal atau tanpa edema<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 45.0pt;" valign="top" width="60"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Kesembuhan lengkap dalam 1 minggu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Pengelupasan kulit<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.0pt;" valign="top" width="72"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Derajat dua (Partial Thickness)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Tersiram air mendidih<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Terbakar oleh nyala api<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 63.0pt;" valign="top" width="84"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Epidermis dan bagian dermis<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" valign="top" width="108"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Nyeri<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Hiperestesia<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Sensitif terhadap udara yang dingin<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" valign="top" width="108"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Melepuh dasar luka berbintik-bintik merah, epidermis retak, permukaan luika basah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Edema<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 45.0pt;" valign="top" width="60"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Kesembuhan dalam 2-3 minggu<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Pembentukan parut&depigmentasi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Infeksi dpt mengubahnya mjd derajat tiga<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.0pt;" valign="top" width="72"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Derajat tiga (Full Thickness)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Terbakar nyala api<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Terkena cairan mendidih dalam waktu yang lama<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Tersengat arus listrik<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 63.0pt;" valign="top" width="84"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Epidermis, keseluruhan dermis dan kadang-kadang jaringan subkutan<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" valign="top" width="108"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Tidak terasa nyeri<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Syok<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Hematuria&kemungkinan hemolisis<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Kemungkinan terdapat luka masuk dan keluar (pada luka baker listrik)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" valign="top" width="108"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Kering, luka baker berwarna putih seperti bahan kulit atau gosong<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Kulit retak dengan bagian lemak yang nampak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Edema<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 45.0pt;" valign="top" width="60"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Pembentukan esker<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Diperlukan pencangkokan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Pembentukan parut&hilangnya kontur serta fungsi kulit<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Hilangnya jari tangan atau ekstremitas dapat terjadi<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Umumnya luka bakar memiliki kedalaman yang tidak seragam. Ketika dinilai, luka bakar biasabya mencakup daerah-daerah cedera superfisial pada bagian perifer luka dengan peningkatankedalaman di sebelah proksimal. Setiap daerah memiliki 3 zona cedera. Daerah yang sebelah dalam mengalami kerusakan yang paling parah, sedangkan zona yang sebelah luar kerusakannya paling ringan. Daerah sebelah dalam dikenal sebagai zona koagulasi dimana terjadi kerusakan seluler. Daerah yang tengah disebut zona statis tempat terjadinya gangguan suplai darah, inflamasi dan cedera jaringan. Daerah ini masih dapat diselamatkan sampai derajat tertentu dengan resusitasi cairan yang berhasil baik. Daerah sebelah luar merupakan zona hyperemia. Zona ini merupakan luka baker derajat satu yang harus sembuh dalam waktu 1 minggu dan lebih khas untuk cedera terbakar atau tersengat arus listrik ketimbang cedera akibat cairan yang panas.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Dalam menentukan dalamnya luka bakar, yang harus diperhatikan yaitu faktor-faktor:</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Riwayat terjadinya luka bakar</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Penyebab luka bakar</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Suhu agen yang menyebabkan luka bakar</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Lamanya kontak dengan agen</li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;">Tebalnya kulit</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Luas Permukaan Tubuh yang Terbakar<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Luas luka bakar dinyatakan dalam persen terhadap luas seluruh tubuh. Pada orang dewasa digunakan “rumus 9”, yaitu luas kepala dan leher, dada, punggung, perut, pinggang dan bokong, ekstremitas atas kiri, paha kanan paha kiri, tungkai dan kaki kanan, serta tungkai dan kaki kiri masing-masing 9%, sisanya 1% adalah daerah genetalia. Rumus ini membantu menaksir luasnya permukaan tubuh yang terbakar pada orang dewasa.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Pada anak dan dewasa digunakan rumus lain karena luas relative permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relative permukaan kaki lebih kecil. Karena perbandingan luas permukaan bagian tubuh anak kecil berbeda dikenal rumus 10 untuk bayi dan rumus <st1:date day="15" month="10" w:st="on" year="2020">10-15-20</st1:date> untuk anak.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Untuk anak, kepala dan leher 15%, bagian depan dan belakang masing-masing 20%, ekstremitas atas kanan dan kiri masing-masing 10%, ekstremitas bawah kanan dan kiri masing-masing 15%.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Selain dalamnya dan luas permukaan, prognosis dan penanganan ditentukan oleh letak daerah yang terbakar, usia dan keadaan kesehatan penderita. Daerah perineum, ketiak, leher dan tangan sulit perawatannya antara lain karena mudah mengalami kontraktur.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Karena bayi dan orang usia lanjut daya kompensasinya lebih rendah, maka bila terbakar, digolongkan dalam golongan berat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Perawatan Luka Bakar<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Perawatan di Tempat Kejadian<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Prioritas pertama dalam perawatan di tempat kejadian bagi seorang korban luka bakar adalah mencegah agar orang yang menyelamatkan tidak turut mengalami luka bakar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Mematikan api</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Upaya pertama saat terbakar adalah mematikan api misalnya dengan menyelimuti dan menutup bagian yang terbakar untuk menghentikan pasokan oksigen bagi api yang menyala. Korban dapat mengusahakan dengan cepat menjatuhkan diri dan berguling dan mencegah meluasnya bagian pakaian yang terbakar. Kontak dengan bahan yang panas juga harus cepat diakhiri missal dengan mencelupkan bagian yang terbakar atau menceburkan diri ke air dingin atau melepaskan baju yang tersiram air panas. Jika sumber luka bakarnya adalah arus listrik, sumber listrik harus dipadamkan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Mendinginkan luka baker</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Proses koagulasi protein sel di jaringan yang terpajan suhu tinggi berlangsung terus setelah api dipadamkan sehingga destruksi tetap meluas. Proses ini dapat dihentikan dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan mempertahankan suhu dingin ini pada jam pertama. Oleh karena itu merendam bagian yang terbakar selama <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">lima</st1:city></st1:place> belas menit pertama dalam air sangat bermanfaat untuk menurunkan suhu jaringan sehingga kerusakan lebih dangkal dan diperkecil. Dengan demikian luka yang sebenarnya menuju derajat II dapat dihentikan pada derajat I atau luka yang menjadi derajat III dihentikan pada tingkat I atau II. Pencelupan atau penyiraman dapat dilakukan dengan air apa saja yang dingin sekurang-kurangnya 15 menit.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Melepaskan benda penghalang</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Meskipun pakaian yang menempel pada luka bakar dapat dibiarkan, pakaian lain dan semua barang perhiasan harus segera dilepaskan untuk melakukan penilaian serta mencegah terjadinya kontriksi sekunder akibat edema yang timbul dengan cepat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Menutup luka bakar</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Luka bakar harus ditutup secepat mungkin untuk memperkevil kemungkinan kontaminasi bakteri dan mengurangi nyeri dengan mencegah aliran udara agar tidak mengenai permukaan kulit yang terbakar.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Mengirigasi Luka bakar kimia</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Luka bakar kimia akibat bahan korosif harus segera dibilas dengan air mengalir. Jika mengenai mata harus segera dicuci dengan air bersih yang sejuk.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Penatalaksanaan Kehilangan Cairan dan Syok<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Setelah menangani kesulitan pernapasan, kebutuhan yang paling mendesak adalah mencegah terjadinya syok irreversible dengan menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">Perubahan cairan dan Elektrolit Pada Fase Emergensi/Resusitasi dalam Perawatan Luka Bakar</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoTableGrid" style="border-bottom-style: none; border-collapse: collapse; border-color: initial; border-left-style: none; border-right-style: none; border-top-style: none; border-width: initial; margin-left: 5.4pt; text-align: justify; width: 444px;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td colspan="2" style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 333.0pt;" valign="top" width="444"> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Fase Akumulasi Cairan (Fase Syok)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Plasma menuju cairan interstisial (Edema pada tempat yang terbakar)<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 117.0pt;" valign="top" width="156"> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Observasi<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 216.0pt;" valign="top" width="288"> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Penjelasan<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 117.0pt;" valign="top" width="156"> <div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Dehidrasi yang menyeluruh<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Berkurangnya volume darah<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Berkurangnya haluran urin<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Kadar K+ yang berlebihan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Kadar Na+ yang kurang/deficit<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Asidosi metabolic (deficit basa bikarbonat)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-size: 11.0pt;">Hemokonsentrasi (Kenaikan hematokrit)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 216.0pt;" valign="top" width="288"> <div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Plasma mengalir keluar (bocor) lewat pembuluh darah kapiler yang rusak<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Terjadi sekunder akibat hilangnya plasma penurunan tekanan darah dan berkurangnya curah jantung<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Terjadi sekunder akibat:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 11.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 11.0pt;">kehilangna aliran darah renal<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 11.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 11.0pt;">kehilangan cairan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="font-size: 11.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 11.0pt;">Retensi Na&air karena peningkatan kortek adrenal (hemolisis sel darah merah yang menyebabkan hemoglobinuria&mionekrosis/mioglobinuria)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Trauma seluler yang massif menyebabkan pelepasan ion K+ ke dalam cairan ekstraseluler<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Sejumlah besar ion Na+ hilang dalam cairan edema yang terperangkap dan mengalami eksudasi serta berpindah ke dalam sel ketika ion K+ dilepas dari dalam sel<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Kehilangan ion-ion bikarbonat menyertai kehilangan natrium<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11.0pt;">Komponen darah yang cair mengalir ke dalam ruang ekstravaskuler<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Selang infus dan kateter urin harus sudah terpasang sebelum resusitasi cairan dimulai. Hasil pengukuran BB dan tes laboratorium juga dicatat dan dipantau secara ketat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Penggantian Cairan<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Kebutuhan cairan yang diproyeksikan dalam 24 jam pertama dihitung oleh dokter berdasarkan luas luka baker. Beberapa kombinasi kategori cairan dapat digunakan (1) koloid-whole blood, plasma serta plasma ekpander, dan (2) kristaloid/elektrolit-larutan natrium klorida fisiologik atau larutan ringer laktat. Resusitasi cairan yang adequate menghasilkan sedikit penurunan volume darah selama 24 jam pertama pasca luka bakar dan mengembalikan kadar plasma dalam nilai yang normal pada akhir periode 48 jam.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Pedoman Rumus untuk Penggantian Cairan Pada Pasien Luka Bakar</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><u>Rumus Konsensus<o:p></o:p></u></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Larutan Ringer Laktat (atau larutan saline seimbang lainnya): 2-4 ml X kg BB X % luas luka baker.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Separuh diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam selanjutnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><u>Rumus Evans<o:p></o:p></u></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Koloid: 1ml X kg BB X % luas luka baker</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Elektrolit (saline): 1ml X kg BB X % luas luka baker</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; mso-list: l0 level1 lfo4; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Glukosa (5% dalam air): 2000ml untuk kehilangan insensible</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Hari 1: Separuh diberikan dalam 8 jam pertama, separuh sisanya dalam 16 jam selanjutnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Hari 2: Separuh dari cairan elektrolit dan koloid yang diberikan pada hari sebelumnya, seluruh penggantian cairan insensible.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Maksimum 10.000 selama 24 jam. Luka baker derajat II dan III yang melebihi 50% luas permukaan tubuh dihitung berdasarkan 50% luas permukaan tubuh.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><u>Rumus Brooke Army<o:p></o:p></u></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Koloid: 0,5ml X kg BB X % luas luka baker</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Elektrolit (larutan ringer laktat): 1,5ml X kg BB X % luas luka baker</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l2 level1 lfo5; tab-stops: list 18.0pt; text-align: justify; text-indent: -36.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span>Glukosa (5% dalam air): 2000ml untuk kehilangan insensible</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Hari 1: Separuh diberikan dalam 8 jam pertama, separuh sisanya dalam 16 jam selanjutnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Hari 2: Separuh dari cairan koloid, separuh elektrolit, seluruh penggantian cairan insensible.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Luka baker derajat II dan III yang melebihi 50% luas permukaan tubuh dihitung berdasarkan 50% luas permukaan tubuh.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Rumus Parkland/Baxter</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Larutan ringer laktat: 4ml X kg BB X luas luka baker</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Hari 1: Separuh diberikan dalam 8 jam pertama, separuh sisanya dalam 16 jam selanjutnya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;">Hari 2: Bervariasi. Ditambahkan koloid</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Larutan Salin Hipertonik</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">Larutan pekat natrium klorida dan laktat dengan konsentrasi 250-300 mEq natrium perLiter yang diberikan pada kecepatan yang cukup untuk mempertahankan volume keluaran urin yang diinginkan. Jangan meningkatkan kecepatan infuse selama 8 jam pertama pasca luka baker. Kadar natrium serum harus dipantau dengan ketat. Tujuan: meningkatkan kadar natrium serum dan osmolalitas untuk mengurangi edema dan mencegah komplikasi paru.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Obat-obatan<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Antibiotik sistemik spectrum luas diberikan untuk mencegah infeksi. Yang banyak dipakai adalah golongan aminoglikosida yang efektif terhadap pseudomonas. Bila ada infeksi, antibiotic diberikan berdasarkan hasil biakan dan uji kepekaan kuman. Antasida diberikan untuk pencegahan tukak stress dan antipiretik diberikan bila suhu tinggi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Nutrisi harus diberikan cukup untuk menutup kebutuhan kalori dan keseimbangan nitrogen yang negative pada fase katabolisme, yaitu sebanyak 2500-3000 kalori sehari dengan kadar protein tinggi. Kalau perlu makanan diberikan melalui pipa lambung atau ditambah parenteral.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Penderita yang mulai stabil keadaannya perlu fisioterapai untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah kekakuan sendi. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">Penderita luka baker harus dipantau terus-menerus, keberhasilan pemberian cairan dapat dilihat dari diuresis normal yaitu sekurang-kurangnya 1ml/kgBB/jam. Yang penting juga apakah sirkulasi normal/tidak</div><br />
<div style="text-align: justify;"></div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-51313265720166016382009-04-16T21:49:00.001+07:002009-05-12T14:34:55.074+07:00CHIRROSIS HEPATIS<div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 19.85pt; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: normal;">Pengertian<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Chirrosis hepatis</span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. Biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan, nekrosis sel hati yang luas, pembentukn jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati hati akan menimbulkan perubahan sirkulasi mikro dan makro menjadi tidak teratur akibat penambahan jaringan ikat dan nodul tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-weight: normal;">Tipe <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Chirrosis Hepatis</span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ada</span></st1:city></st1:place><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"> tiga tipe chirrosis atau pembentukan parut dalam hati :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.7pt; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list 39.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.45pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Chirrosis portal Laennec (alkoholik, nutrisional ) dimana jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portal. Sirosis ini paling sering disebaban oleh alcoholisme kronis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.7pt; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list 39.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.45pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Chirrosis<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pasca nekrotik, terdapat pita jaringan parut yang lebar sebagai tindak lanjut dari hepatitis virus akut sebelumnya<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 39.7pt; mso-list: l4 level1 lfo2; tab-stops: list 39.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.45pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Chirrosis bilier, dimana pembentukan jaringan parut terjadi dalam hati sekitar saluran empedu. Tipe ini biasanya terjadi akibat obstruksi bilier yang kronis dan infeksi (kolangitis) ; insidensinya paling rendah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 19.85pt; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Patofisiologi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; text-align: justify;"></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Infeksi hepatitis viral tipe B/C menyebabkan peradangan hati. Peradangan ini menyebabkan nekrosis meliputi daerah yang luas (hepatoseluler), terjadi kolaps lobulus hati dan ini memacu timbulnya jaringan parut disertai terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati. Walaupun etiologi beda, gambaran histologis sama atau hampir sama. Serta bisa dibentuk dari sel retikulum penyangga yang kolaps dan berubah jadi parut. Beberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul dengan berbagai ukuran dan ini menyebabkan distorsi percabangan pembuluh hepatic dan gangguan aliran darah porta dan menimbulkan hipertnsi portal. Tahap berikutnya terjadi peradangan dan nekrosis pada sel duktules, sinusoid, retikulo endotel, terjadi fibrogenesis dan septa aktif. Jaringan kolagen berubah fari reversible menjadi irreversible bila telah terbentuk septa permanen yang aselular<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pada daerah porta dan parenkim hati.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 19.85pt; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Etiologi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Hepatitis virus tipe B dan C<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Alkohol<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Metabolik<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>( hemokromatosis idiopatik, penyakit <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Wilson</st1:city></st1:place>, defisiensi alpha 1 anti tripsin, galaktosemia, tirosinemia congenital, <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/10/askep-hiperglikemia-asuhan-keperawatan.html">DM</a> , penyakit penimbunan kolagen)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Kolestasisi kronik/sirosis bilier sekunder intra dan ekstra hepatic<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Obstruksi aliran vena hepatic (Peny.vena oklusif, Sindrom Budd Chiari, Perikarditis konstriktiva, <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/03/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html">Payah jantung</a> kanan)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Gangguan imunologis<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Toksik dan obat ( MTX, INH, Metildopa)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Operasi pintasusus halus pada obesitas<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Malnutrisi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level2 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Idiopatik<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 19.85pt; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tanda dan Gejala<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; text-align: justify;"><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Kriteria Soebandiri , bila terdapat 5 dari 7 :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Spider nevi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Venectasi/ vena kolateral<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Ascites (dengan atau tanpa edema kaki)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Spelomegali<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Varices esophagus (hemel)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ratio albumin : globulin terbalik<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level3 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Palmar eritema<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 18.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Manifestasi klinis berdasarkan :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.85pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 39.25pt; text-align: justify; text-indent: -15.6pt;"><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Kompensata (belum mempengauhi fungsi hepar)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Demam intermitten<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Spider nevi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Palmar eritema<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Epistaksis<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Edema kaki<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Dispepsia<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Nyeri abdomen<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Hepatosplenomegali<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 36.85pt; mso-list: l2 level1 lfo3; tab-stops: list 39.25pt; text-align: justify; text-indent: -15.6pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Dekompensata<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ascites<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Jaundice<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kelemahan fisik<o:p></o:p></span></div><div align="left" class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: left; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kehilangan BB<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Epistaksis<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Hipotensi<o:p></o:p></span></div><div align="left" class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 71.0pt; mso-list: l2 level2 lfo3; tab-stops: list 72.0pt; text-align: left; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Atropi gonadal<o:p></o:p></span></div><div align="left" class="MsoTitle" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Klasifikasi CHILD<o:p></o:p></span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 14.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.5pt;" width="117"> <div class="MsoTitle"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt;">Derajat kerusakan<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt;">Minimal<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt;">Sedang<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 77.7pt;" width="104"> <div class="MsoTitle"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt;">Berat<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.5pt;" width="117"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Bil serum (mg%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><2,0<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">2,0-3,0<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 77.7pt;" width="104"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">>3<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.5pt;" width="117"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Alb.serum (mg%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">>3,5<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">3,0-3,5<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 77.7pt;" width="104"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><3,0<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.5pt;" width="117"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ascites<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">-<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Mudah dikontrol<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 77.7pt;" width="104"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Sulit dikontrol<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.5pt;" width="117"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Enselopati<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">-<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Minimal<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 77.7pt;" width="104"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Berat/koma<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 5;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.5pt;" width="117"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Nutrisi<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Sempurna<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Baik<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 77.7pt;" width="104"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kurang/kurus<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 6; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 87.5pt;" width="117"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Protrombin<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">>70%<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 101.9pt;" width="136"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">40-70%<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 77.7pt;" width="104"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><40%<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div align="left" class="MsoTitle" style="line-height: 150%; text-align: left;"></div><div align="left" class="MsoTitle" style="line-height: 150%; text-align: left;"></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 14.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 121.45pt;" width="162"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Grade (CHILD)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.9pt;" width="181"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Nilai<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 111.65pt;" width="149"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Prognosis<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 121.45pt;" width="162"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">A<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.9pt;" width="181"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">5 - 6<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 111.65pt;" width="149"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">10 – 15%<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 121.45pt;" width="162"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">B<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.9pt;" width="181"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">7 – 9<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 111.65pt;" width="149"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">30%<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 121.45pt;" width="162"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">C<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.9pt;" width="181"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">10 - 15<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 111.65pt;" width="149"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">>60%<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div align="left" class="MsoTitle" style="line-height: 150%; text-align: left;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tingkatan Enselopati Hati<o:p></o:p></span></div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse; border: none; margin-left: 5.4pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-insideh: .5pt solid windowtext; mso-border-insidev: .5pt solid windowtext; mso-padding-alt: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-table-layout-alt: fixed;"><tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0;"> <td style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 27.0pt;" width="36"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tingkat<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" width="108"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Derajat<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" width="120"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Astereksi/Flapping<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.0pt;" width="72"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">EEG<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-left: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.0pt;" width="180"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Status mental<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 1;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 27.0pt;" width="36"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">I<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" width="108"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Prodormal<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" width="120"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Ringan<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.0pt;" width="72"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Normal</span></st1:city></st1:place><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.0pt;" width="180"> <div class="MsoTitle"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">Bingung, perub.jiwa&kelakuan,eforia,depresi,bicara lambat,terputus,tidak rapi<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 2;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 27.0pt;" width="36"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">II<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" width="108"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Impending/koma<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" width="120"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Mudah dirangsang<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.0pt;" width="72"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Abn<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.0pt;" width="180"> <div class="MsoTitle"><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: NL;">>berat dr tk.I,mengantuk,TL tdk wajar<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 3;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 27.0pt;" width="36"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">III<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" width="108"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Stupor<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" width="120"> <div class="MsoTitle"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">Dijumpai jika kooperatif<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.0pt;" width="72"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Abn (flat)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.0pt;" width="180"> <div class="MsoTitle"><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; mso-ansi-language: NL;">Mengantuk terus/msh bisa dibangunkan<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr style="mso-yfti-irow: 4; mso-yfti-lastrow: yes;"> <td style="border-top: none; border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 27.0pt;" width="36"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">IV<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 81.0pt;" width="108"> <div class="MsoTitle"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">Koma dangkal/dalam<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 90.0pt;" width="120"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Absen<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 54.0pt;" width="72"> <div class="MsoTitle" style="line-height: 150%;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Abn (flat)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="border-bottom: solid windowtext 1.0pt; border-left: none; border-right: solid windowtext 1.0pt; border-top: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-left-alt: solid windowtext .5pt; mso-border-top-alt: solid windowtext .5pt; padding: 0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; width: 135.0pt;" width="180"> <div class="MsoTitle"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal;">Bisa/tidak bisa respon stimuli,hipereksi,hiperventilasi<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div align="left" class="MsoTitle" style="line-height: 150%; text-align: left;"></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 19.85pt; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">E.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pemeriksaan Penunjang<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Biopsi Hati<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Darah rutin : Hb rendah, anemia normokromik normositer, hipokrom mikrositer ,hipokrom makrositer. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kolesterol darah yang selalu rendah prognosis kurang baik<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Kenaikan kadar enzim transaminase (SGOT/SGPT). Kenaikan diakibatkan kebocoran dari sel yang mengalami kerusakan. </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pada sirosis inaktif tidak meningkat<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Albumin menurun<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="NL" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Pemeriksaan CHE (kolinesterase) turun. Bila terjadi kenaikan berati terjadi perbaikan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Pemeriksaan kadar elektrolit penting untuk penggunaan diuretic dan pembatasan garam. </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Dalam enselopati kadar NA < 4 mEq/l menunjukkan terjadi sindrom hepatorenal<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Masa Protrombin memanjang <o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Kadar gula darah meningkat karena kurangnya kemampuan hati membentuk glikogen<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Marker serologi pertanda virus ; HbsAg/HbsAb, HbeAg/HbeAb, HBV DNA, HCV RNA.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Pemeriksaan AFP (alfa feto protein) menentukan apakah ada keganasan. </span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">AFP > 500 – 1000 menunjukkan suatu kanker hati primer.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Radiologi : barium swallow untuk melihat adanya varises esofagus.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Esofagoskopi : melihat varises esofagus berupa adanya cherry red spot, red whale marking, diffus redness. Kemungkinan perdarahan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">USG <o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Sidikan hati : radionukleid IV<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Tomografi komputer<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">E R C P : untuk menyingkirkan adanya obstruksi ekstrahepatik<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Angiografi <o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="NL" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Punksi ascites : pemeriksaan mikroskopis, kultur cairan, kadar protein, amilase dan lipase.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 19.85pt; text-align: justify; text-indent: -19.85pt;"><span lang="EN-GB" style="font-weight: normal;"><span style="mso-list: Ignore;">F.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Penatalaksanaan</span><span lang="EN-GB" style="font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; text-align: justify;"><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Berdasarkan gejala yang ada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l5 level1 lfo5; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="NL" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Kompensata baik : kontrol, istirahat, diet TKTP, lemak secukupnya, <o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l5 level1 lfo5; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="NL" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Penyebab diketahui : atasi atau hentikan penyebab<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l5 level1 lfo5; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="NL" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Atasi komplikasi ; ascites diberikan diet rendah garam 0,5 g/hari, total cairan 1,5 l/hr, diuretic<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l5 level1 lfo5; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="NL" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="NL" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-ansi-language: NL;">Dengan perdarahan : resusitasi, lavase air es, hemostatik, antasid/antagonisB2, sterilisasai usus, klisma tinggi, skleroterapi, ligasi endokospik varises<o:p></o:p></span></div><div class="MsoTitle" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l5 level1 lfo5; tab-stops: list 57.7pt; text-align: justify; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB" style="font-size: 12.0pt; font-weight: normal; line-height: 150%;">Pencegahan pecahnya varises esofagus : farmakoterapi, ligasi varises.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 19.85pt; mso-list: l1 level1 lfo1; tab-stops: list 19.85pt; text-indent: -19.85pt;"><span lang="EN-GB"><span style="mso-list: Ignore;">G.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Garis besar penatalaksanaan <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">keperawatan</a> pada pasien dengan hematemesis melena</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Hentikan/cegah perdarahan berulang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Mengeliminasi produk darah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Stabilkan hemodinamik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Menurunkan <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/03/teori-kecemasan.html">kecemasan</a> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Fasilitasi bedrest selama fase pemulihan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Tingkatkan asupan nutrisi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Perawatan kulit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Hentikan/cegah perdarahan berulang</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Mengeliminasi produk darah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Stabilkan hemodinamik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Menurunkan kecemasan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Fasilitasi bedrest selama fase pemulihan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Tingkatkan asupan nutrisi</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Perawatan kulit</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2.0cm; mso-list: l0 level1 lfo6; tab-stops: list 57.7pt; text-indent: -17.0pt;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;"><span style="mso-list: Ignore;">§<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="EN-GB">Cegah infeksi</span></div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-92000557637057540732009-04-15T21:40:00.002+07:002009-05-12T14:34:27.937+07:00Atrial Septal Defect (ASD)<div style="text-align: justify;">Atrial Septal Defect (ASD) adalah terdapatnya hubungan antara atrium kanan dengan atrium kiri yang tidak ditutup oleh katup ( Markum. 1991) </div><div style="text-align: justify;">ASD adalah defek pada sekat yang memisahkan atrium kiri dan kanan. (Sudigdo Sastroasmoro, Kardiologi Anak. 1994)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeHo3kzWTfG6H5rzMUYrv3Bs-2bS0FsMgjyCYw6O0VuIBwSHuxrwg4SbB9wbXmsnaqwDk1pUvWjw9zbVO-gvdbH9-ntmlEZc8gXER5G-vswZknw69j54Ecve7X2_HlrfScPpwNZqqR95tw/s1600-h/Atrial+Septal+Defect+ASD.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeHo3kzWTfG6H5rzMUYrv3Bs-2bS0FsMgjyCYw6O0VuIBwSHuxrwg4SbB9wbXmsnaqwDk1pUvWjw9zbVO-gvdbH9-ntmlEZc8gXER5G-vswZknw69j54Ecve7X2_HlrfScPpwNZqqR95tw/s320/Atrial+Septal+Defect+ASD.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kelainan ini dibedakan dalam 3 bentuk anatomis, yaitu</div><ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Defek Sinus Venosus <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Defek ini terletak di bagian superior dan posterior sekat, sangat dekat dengan vena kava superior. Juga dekat dengan salah satu muara vena pulmonalis.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Defek Sekat Sekundum <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Defek ini terletak di tengah sekat atrium. Defek ini juga terletak pada foramen ovale.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Defek Sekat Primum <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Defek ini terletak dibagian bawah sekat primum, dibagian bawah hanya di batasi oleh sekat ventrikel, dan terjadi karena gagal pertumbuhan sekat primum. Defek sekat primum dikenal dengan ASD I, Defek sinus Venosus dan defek sekat sekundum dikenal dengan ASD II</span></span></span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Anatomi Dan Fisiologi</span></div><div style="text-align: justify;">Aliran pirau kiri ke kanan melewati defect septum atrium mengakibatkan kelebihan beban volume pada atrium kanan ventrikel kana dan sirkulasi pulmonal. Volume pirau dapat dihitung dari curah jantung dan jumlah peningkatan saturasi O2 pada atrium kanan pada stadium awal tekanan dalam sisi kanan jantung tidak meningkatkan dengan berlalunya waktu dapat terjadi perubahan vascular pulmonal. Arah aliran yang melewati pirau dapat terjadi pada hipertensi pulmonal berat.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Etiologi Atrial Septal Defect (ASD)</span></div><div style="text-align: justify;">Penyakit dari <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/03/asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan.html">penyakit jantung</a> kongentinal ASD ini belum dapat dipastikan banyak kasus mungkin terjadi akibat aksi trotogen yang tidak diketahui dalam trisemester pertama kehamilan saat terjadi perkembangan jantung janin. Sebagian besar cacat jantung konggentinal tidak diwariskan kita kenal dalam embriologi jantung bahwa cidera atau zat yang menimbulkan cacat melakukan kerusakan dalam waktu 5-8 minggu. Pertama kehidupan status, saat struktur <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/jurnal-kesehatan-kardiovaskuler.html">kardiovaskuler</a> terbentuk kecuali duktus arteriosis paten yaitu saluran normal untuk status yang harus menututp dalam beberapa hari pertama.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Patofisiologi Atrial Septal Defect (ASD)</span></div><div style="text-align: justify;">Darah artenal dari atrium kiri dapat masuk ke atrium kanan melalui defek sekat ini. Aliran ini tidak deras karena perbedaan tekanan pada atrium kiri dan kanan tidak begitu besar (tekanan pada atrium kiri 6 mmHg sedang pada atrium kanan 5 mmHg) </div><div style="text-align: justify;">Adanya aliran darah menyebabkan penambahan beben pada ventrikel kanan, arteri pulmonalis, kapiler paru-paru dan atrium kiri. Bila shunt besar, maka volume darah yang melalui arteri pulmonalis dapat 3-5 kali dari darah yang melalui aorta.</div><div style="text-align: justify;">Dengan bertambahnya volume aliran darah pada ventrikel kanan dan arteri pulmonalis. Maka tekanan pada alat–alat tersebut naik., dengan adanya kenaikan tekanan, maka tahanan katup arteri pulmonalis naik, sehingga adanya perbedaan tekanan sekitar 15 -25 mmHg. Akibat adanya perbedaan tekanan ini, timbul suatu bising sistolik ( jadi bising sistolik pada ASD merupakan bising dari stenosis relative katup pulmonal ). </div><div style="text-align: justify;">Juga pad valvula trikuspidalis ada perbedaan tekanan, sehingga disini juga terjadistenosis relative katup trikuspidalis sehingga terdengar <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-suara.html">bising</a> diastolic.</div><div style="text-align: justify;">Karena adanya penambahan beban yang terus menerus pada arteri pulmonalis, maka lama kelamaan akan terjadi kenaikan tahanan pada arteri pulmunalis dan akibatnya akan terjadi kenaikan tekanan ventrikel kanan yang permanen. Tapi kejadian ini pada ASD terjadinya sangat lambat ASD I sebagian sama dengan ASD II. Hanya bila ada defek pada katup mitral atau katup trikuspidal, sehingga darah dari ventrikel kiri atau ventrikel kanan mengalir kembali ke atrium kiri dan atrium kanan pada waktu systole. Keadaan ini tidak pernah terjadi pada ASD II.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Prognosis Atrial Septal Defect (ASD)</span></div><div style="text-align: justify;">Biasanya ASD dapat ditoleransi dengan baik pada bayi maupun pada anak. Hanya kadang – kadang pada ASD dengan shunt yang besar menimbulkan gejala – gejala gagal jantung, dan pada keadaan ini perlu dibantu dengan digitalis. Kalau dengan digitalis tidak berhasil perlu dioperasi, untuk ASD dengan shunt yang besar, operasi segera dipikirkan, guna mencegah terjadinya hipertensi pulmonal. Hipertensi pulmonal pada ASD jarang sekali terjadi pada anak. Umur harapan penderita ASD sangat tergantung pada besarnya shunt. Bila shunt kecil dan tekanan darah pada ventrikel kanan normal operasi tedak perlu dilakukan. Pada defek sekat atrium primum lebih sering terjadi gagal jantung dari pada ASD II. Gagal jantung biasanya terjadi pada umum kurang dari 5 tahun. Endokarditis Infektif Sub akut lebih sering terjadi pada ASD I, sedang terjadinya hipertensi pulmonal hampir sama dengan ASD II.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Manifestasi Klinis Atrial Septal Defect (ASD)</span></div><ol><li style="text-align: justify;">Adanya Dispnea</li>
<li style="text-align: justify;">Kecenderungan infeksi pada jalan nafas</li>
<li style="text-align: justify;">Palpitasi</li>
<li style="text-align: justify;">Kardiomegali</li>
<li style="text-align: justify;">atrium dan ventrikel kanan membesar</li>
<li style="text-align: justify;">Diastolik meningkat</li>
<li style="text-align: justify;">Sistolik Rendah</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Pemeriksaan Penunjang Atrial Septal Defect (ASD)</span></div><ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Foto Ronsen Dada <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Pada defek kecil gambaran foto dada masih dalam batas normal. Bila defek bermakna mungkin tampak kardiomegali akibat pembesaran jantung kanan. Pembesaran ventrikel ini lebih nyata terlihat pada foto lateral.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Elektrokardiografi <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Pada ASD I, gambaran EKG sangat karakterstik dan patognomis, yaitu sumbu jantung frontal selalu kekiri. Sedangkan pada ASD II jarang sekali dengan sumbu Frontal kekiri.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Katerisasi Jantung <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Katerisasi jantung dilakukan defek intra pad ekodiograf tidak jelas terlihat atau bila terdapat hipertensi pulmonal pada katerisasi jantung terdapat peningkatan saturasi O2 di atrium kanan dengan peningkatan ringan tekanan ventrikel kanan dan kiri bil terjadi penyakit vaskuler paru tekanan arteri pulmonalis, sangat meningkat sehingga perlu dilakukan tes dengan pemberian O2 100% untuk menilai resensibilitas vasakuler paru pada Syndrome ersen menger saturasi O2 di atrium kiri menurun.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Eko kardiogram <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Ekokardiogram memperlihatkan dilatasi ventrikel kanan dan septum interventrikular yang bergerak paradoks. Ekokardiogrfi dua dimensi dapat memperlihatkan lokasi dan besarnya defect interatrial pandangan subsifoid yang paling terpercaya prolaps katup netral dan regurgitasi sering tampak pada defect septum atrium yang besar.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Radiologi <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Tanda – tanda penting pad foto radiologi thoraks ialah:</span></span></span></li>
</ol><ul><li style="text-align: justify;">Corak pembuluh darah bertambah<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ventrikel kanan dan atrium kanan membesar<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Batang arteri pulmonalis membesar sehingga pada hilus tampak denyutan ( pada fluoroskopi) dan disebut sebagai hilam dance.<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Komplikasi Atrial Septal Defect (ASD)</span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/hipertensi.html">Hipertensi</a> Pulmonal </div><div style="text-align: justify;">Gagal Jantung</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Penatalaksanaan Atrial Septal Defect (ASD)</span></div><div style="text-align: justify;">Operasi harus segera dilakukan bila:</div><ul><li style="text-align: justify;">Jantung sangat membesar</li>
<li style="text-align: justify;">Dyspnoe d’effort yang berat atau sering ada serangan bronchitis.</li>
<li style="text-align: justify;">Kenaikan tekanan pada arteri pulmonalis.</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Bila pada anak masih dapat dikelola dengan digitalis, biasanya operasi ditunggu sampai anak mencapai umur sekitar 3 tahun.</div><ul><li style="text-align: justify;">Opersi pada ASD I tanpa masalah katup mitral atau trikuspidal mortalitasnya rendah, operasi dilakukan pada masa bayi.</li>
<li style="text-align: justify;">ASD I disertai celah katup mitral dan trikuspidal operasi paling baik dilakukan umur antara 3-4 tahun.</li>
<li style="text-align: justify;">Apabila ditemukan tanda – tanda hipertensi pulmonal, operasi dapat dilakukan pada masa bayi untuk mencgah terjadinya penyakit vaskuler pulmonal.</li>
<li style="text-align: justify;">Terapi dengan digoksin, furosemid dengan atau tanpa sipironolakton dengan pemantauan elektrolit berkala masih merupakan terapi standar gagal jantung pada bayi dan anak.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Pasien Dengan Atrial Septal Defect (ASD)</span></div><div style="text-align: justify;">Pengkajian</div><br />
<ol><li style="text-align: justify;">Lakukan pengkajian fisik dengan penekanan khusus pada warna, nadi (apical dan perifer). Pernapasan, tekanan darah, serta pemeriksaan dan auskultasi dada.</li>
<li style="text-align: justify;">Dapatkan riwayat kesehatan termasuk bukti penambahan berat badan yang buruk, makan buruk, intoleransi aktivitas, postur tubuh tidak umum, atau infeksi saluran pernapasan yang sering.</li>
<li style="text-align: justify;">Observasi anak terhadap manifestasi penyakit jantung congenital. </li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;"> Bayi: </div><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Sianosis umum, khususnya membrane mukosa, bibir dan lidah, konjungtiva, area vaskularisasi tinggi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Dispnea, khususnya setelah kerja pfisik seperti makan, menangis, mengejan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Keletihan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Pertumbuhan dan perkembangan buruk (gagal tumbuh)</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Serimg mengalami infeksi saluran pernafasan </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Kesulitan makan </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Hipotania</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Keringat berlebihan </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Serangan sinkop seperti Hiperpnea Paroksismal. Serangan anoksia.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">Anak yang lebih besar :</div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Kerusakan pertumbuhan </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Pembangunan tubuh lemah , sulit </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Keletihan </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Dispnea pad aktivitas </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Ortopnea</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Jari tubuh</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 49.65pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Berjongkok untuk menghilangkan di<span lang="IN">isp</span>nea.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Sakit kepala</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Epistaksis </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1.0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 49.65pt; text-align: justify; text-indent: 0cm;"><span style="font-family: Wingdings;">Ø<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span>Keletihan kaki.</div><br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Diagnosa Keperawatan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></div><ul><li>Risiko tinggi penurunan curah jantung<br />
</li>
<li>Perubahan pertumbuhan dan perkembangan<br />
</li>
<li>Perubahan proses keluarga<br />
</li>
<li>Risiko tinggi cidera (komplikasi)<br />
</li>
</ul><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"></div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-11857522338826832012009-04-14T22:24:00.002+07:002009-05-12T14:34:02.264+07:00Herpes zoster atau Dampa<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span> adalah penyakit setempat yang terjadi terutama pada orang tua yang khas ditandai oleh adanya nyeri radikuler yang unilateral serta adanya erupsi vesikuler yang terbatas pada dermatom yang diinervasi oleh serabut saraf spinal maupun ganglion serabut saraf sensoris dari nervus cranialis. </div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span> rupanya menggambarkan reaktivasi dari refleksi endogen yang telah menetap dalam bentuk laten mengikuti infeksi varisela yang telah ada sebelumnya. Hubungan varisela dan <span style="font-weight: bold;">herpes zoster</span> pertama kali ditemukan oleh Von Gokay pada tahun 1888. ia menemukan penderita anak–anak yang dapat terkena varisela setelah mengalami kontak dengan individu yang mengalami infeksi herpes zoster. </div><div style="text-align: justify;">Implikasi neurologik dari distribusi lesi semental <span style="font-weight: bold;">herpes zoster</span> diperkenalkan oleh Richard Bright tahun 1931 dan adanya peradangan ganglion sensoris dan saraf spinal pertama kali diuraikan oleh Von Bareusprung pada tahun 1862. <span style="font-weight: bold;">herpes zoster</span> dapat mengenai kedua jenis kelamin dan semua ras dengan frekuensi yang sama. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoO21-qj1h8wklYzfQ54PF4ljDP-kb2Ww7LezKNCRylGKEHjw6WkNoXfqHJXhNrA6310vv63VBhxCA2HROJ9zVM2FcW25vM6_Hg4JuQRv9e1U6GVPOlxaods4osBE5aeiWg7ufBbeKGVPz/s1600-h/Herpes+zoster+atau+dampa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoO21-qj1h8wklYzfQ54PF4ljDP-kb2Ww7LezKNCRylGKEHjw6WkNoXfqHJXhNrA6310vv63VBhxCA2HROJ9zVM2FcW25vM6_Hg4JuQRv9e1U6GVPOlxaods4osBE5aeiWg7ufBbeKGVPz/s200/Herpes+zoster+atau+dampa.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;">Definisi <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span> disebut juga shingles. Di kalangan awam populer atau lebih dikenal dengan sebutan “dampa” atau “cacar air”. <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span> merupakan infeksi virus yang akut pada bagian dermatoma (terutama dada dan leher) dan saraf. Disebabkan oleh virus varicella zoster (virus yang juga menyebabkan penyakit varicella atau cacar/chickenpox. </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Etiologi Penyebab <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span> disebabkan oleh virus varicella zoster . virus varicella zoster terdiri dari kapsid berbentuk ikosahedral dengan diameter 100 nm. Kapsid tersusun atas 162 sub unit protein–virion yang lengkap dengan diameternya 150–200 nm, dan hanya virion yang terselubung yang bersifat infeksius. Infeksiositas virus ini dengan cepat dihancurkan oleh bahan organic , deterjen, enzim proteolitik, panas dan suasana Ph yang tinggi. Masa inkubasinya 14–21 hari.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Patofisiologi <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span></div><div style="text-align: justify;">Pada episode infeksi primer, virus dari luar masuk ke tubuh hospes (penerima virus). Selanjutnya, terjadilah penggabungan virus dengan DNA hospes, mengadakan multiplikasi atau replikasi sehingga menimbulkan kelainan pada kulit. Virua akan menjalar melalui serabut saraf sensorik ke ganglion saraf dan berdiam secara permanen dan bersifat laten. Infeksi hasil reaktivasi virus varicella yang menetap di ganglion sensori setelah infeksi chickenpox pada masa anak–anak. Sekitar 20% orang yang menderita cacar akan menderita shingles selama hidupnya dan biasanya hanya terjadi sekali. Ketika reaktivasi virus berjalan dari ganglion ke kulit area dermatom. </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Faktor Resiko <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span></div><ol><li style="text-align: justify;">Usia lebih dari 50 tahun, infeksi ini sering terjadi pada usia ini akibat daya tahan tubuhnya melemah. Makin tua usia penderita <span style="font-weight: bold;">herpes zoster</span> makin tinggi pula resiko terserang nyeri. </li>
<li style="text-align: justify;">Orang yang mengalami penurunan kekebalan (immunocompromised) seperti HIV dan leukimia. Adanya lesi pada ODHA merupakan manifestasi pertama dari immunocompromised.</li>
<li style="text-align: justify;">Orang dengan terapi radiasi dan kemoterapi.</li>
<li style="text-align: justify;">Orang dengan transplantasi organ mayor seperti transplantasi sumsum tulang.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Factor pencetus kambuhnya <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span></div><ul><li style="text-align: justify;">Trauma / luka<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kelelahan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Demam<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Alkohol<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Gangguan pencernaan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Obat – obatan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Sinar ultraviolet<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Haid<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Stress<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Tanda dan gejala <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span></div><div style="text-align: justify;">a. Gejala prodomal</div><ol><li style="text-align: justify;">Keluhan biasanya diawali dengan gejala prodomal yang berlangsung selama 1 – 4 hari.</li>
<li style="text-align: justify;">Gejala yang mempengaruhi tubuh : demam, sakit kepala, fatige, malaise, nusea, rash, kemerahan, sensitive, sore skin ( penekanan kulit), neri, (rasa terbakar atau tertusuk), gatal dan kesemutan. </li>
<li style="text-align: justify;">Nyeri bersifat segmental dan dapat berlangsung terus menerus atau hilang timbul. Nyeri juga bisa terjadi selama erupsi kulit.</li>
<li style="text-align: justify;">Gejala yang mempengaruhi mata : Berupa kemerahan, sensitive terhadap cahaya, pembengkakan kelopak mata. kekeringan mata, pandangan kabur, penurunan sensasi penglihatan dan lain – lain.</li>
</ol><div style="text-align: justify;">b. Timbul erupsi kulit</div><ol><li style="text-align: justify;">Kadang terjadi limfadenopati regional</li>
<li style="text-align: justify;">Erupsi kulit hampir selalu unilateraldan biasanya terbatas pada daerah yang dipersarafioleh satu ganglion sensorik. Erupsi dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, yang tersering di daerah ganglion torakalis.</li>
<li style="text-align: justify;">Lesi dimulai dengan macula eritroskuamosa, kemudian terbentuk papul–papul dan dalam waktu 12–24 jam lesi berkembang menjadi vesikel. Pada hari ketiga berubah menjadi pastul yang akan mengering menjadi krusta dalam 7–10 hari. Krusta dapat bertahan sampai 2–3 minggu kemudian mengelupas. Pada saat ini nyeri segmental juga menghilang</li>
<li style="text-align: justify;">Lesi baru dapat terus muncul sampai hari ke 4 dan kadang–kadang sampai hari ke 7</li>
<li style="text-align: justify;">Erupsi kulit yang berat dapat meninggalkan macula hiperpigmentasi dan jaringan parut (pitted scar)</li>
<li style="text-align: justify;">Pada lansia biasanya mengalami lesi yang lebih parah dan mereka lebih sensitive terhadap nyeri yang dialami.</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Komplikasi <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span></div><ol><li style="text-align: justify;">Neuralgia Pasca <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span> (NPH) merupakan nyeri yang tajam dan spasmodic (singkat dan tidak terus – menerus) sepanjang nervus yang terlibat. Nyeri menetap di dermatom yang terkena setelah erupsi.</li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span> menghilang, batasan waktunya adalah nyeri yang masih timbul satu bulan setelah timbulnya erupsi kulit. Kebanyakan nyeri akan berkurang dan menghilang spontan setelah 1–6 bulan</li>
<li style="text-align: justify;">Gangren superfisialis, menunjukan <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span> yang berat, mengakibatkan hambatan penyembuhan dan pembentukan jaringan parut.</li>
<li style="text-align: justify;">Komplikasi mata, antara lain : keratitis akut, skleritis, uveitis, glaucoma sekunder, ptosis, korioretinitis, neuritis optika dan paresis otot penggerak bola mata.</li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span> diseminata / generalisata</li>
<li style="text-align: justify;">Komplikasi sitemik, antara lain : endokarditis, menigosefalitis, paralysis saraf motorik, progressive multi focal leukoenche phatopathy dan angitis serebral granulomatosa disertai hemiplegi (2 terkahir ini merupakan komplikasi<span style="font-weight: bold;"> herpes zoster </span>optalmik).</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pemeriksaan diagnostic pada <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span></div><div style="text-align: justify;">Tes diagnostik untuk membedakan dari impetigo, kontak dermatitis dan herps simplex :</div><ul><li style="text-align: justify;">Tzanck Smear : mengidentifikasi virus herpes tetapi tidak dapat membedakan <span style="font-weight: bold;">herpes zoster</span> dan herpes simplex.</li>
<li style="text-align: justify;">Kultur dari cairan vesikel dan tes antibody : digunakan untuk membedakan diagnosis herpes virus</li>
<li style="text-align: justify;">Immunofluororescent : mengidentifikasi varicella di sel kulit</li>
<li style="text-align: justify;">Pemeriksaan histopatologik</li>
<li style="text-align: justify;">Pemerikasaan mikroskop electron</li>
<li style="text-align: justify;">Kultur virus</li>
<li style="text-align: justify;">Identifikasi anti gen / asam nukleat VVZ</li>
<li style="text-align: justify;">Deteksi antibody terhadap infeksi virus</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Penatalaksanaan <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span></div><div style="text-align: justify;">a. Pengobatan </div><div style="text-align: justify;">1. Pengobatan topical </div><ul><li style="text-align: justify;">Pada stadium vesicular diberi bedak salicyl 2% atau bedak kocok kalamin untuk mencegah vesikel pecah</li>
<li style="text-align: justify;">Bila vesikel pecah dan basah, diberikan kompres terbuka dengan larutan antiseptik atau kompres dingin dengan larutan burrow 3 x sehari selama 20 menit</li>
<li style="text-align: justify;">Apabila lesi berkrusta dan agak basah dapat diberikan salep antibiotik (basitrasin / polysporin ) untuk mencegah infeksi sekunder selama 3 x sehari</li>
</ul><div style="text-align: justify;">2. Pengobatan sistemik</div><div style="text-align: justify;">Drug of choice- nya adalah acyclovir yang dapat mengintervensi sintesis virus dan replikasinya. Meski tidak menyembuhkan infeksi herpes namun dapat menurunkan keparahan penyakit dan nyeri. Dapat diberikan secara oral, topical atau parenteral. Pemberian lebih efektif pada hari pertama dan kedua pasca kemunculan vesikel. Namun hanya memiliki efek yang kecil terhadap postherpetic neuralgia. </div><div style="text-align: justify;">Antiviral lain yang dianjurkan adalah vidarabine (Ara – A, Vira – A) dapat diberikan lewat infus intravena atau salep mata. </div><div style="text-align: justify;">Kortikosteroid dapat digunakan untuk menurunkan respon inflamasi dan efektif namun penggunaannya masih kontroversi karena dapat menurunkan penyembuhan dan menekan respon immune. </div><div style="text-align: justify;">Analgesik non narkotik dan narkotik diresepkan untuk manajemen nyeri dan antihistamin diberikan untuk menyembuhkan priritus.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">b. Penderita dengan keluhan mata</div><div style="text-align: justify;">Keterlibatan seluruh mata atau ujung hidung yang menunjukan hubungan dengan cabang nasosiliaris nervus optalmikus, harus ditangani dengan konsultasi opthamologis. Dapat diobati dengan salaep mata steroid topical dan mydriatik, anti virus dapat diberikan</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">c. Neuralgia Pasca <span style="font-weight: bold;">Herpes zoster</span></div><ul><li style="text-align: justify;">Bila nyeri masih terasa meskipun sudah diberikan acyclovir pada fase akut, maka dapat diberikan anti depresan trisiklik ( misalnya : amitriptilin 10 – 75 mg/hari)</li>
<li style="text-align: justify;">Tindak lanjut ketat bagi penanganan nyeri dan dukungan emosional merupakan bagian terpenting perawatan</li>
<li style="text-align: justify;">Intervensi bedah atau rujukan ke klinik nyeri diperlukan pada neuralgi berat yang tidak teratasi.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Pengkajian Keperawatan</span></div><div style="text-align: justify;">a. Riwayat </div><div style="text-align: justify;">• Riwayat menderita penyakit cacar</div><div style="text-align: justify;">• Riwayat immunocompromised (HIV/AIDS, leukimia)</div><div style="text-align: justify;">• Riwayat terapi radiasi</div><div style="text-align: justify;">b. Diet</div><div style="text-align: justify;">c. Keluhan utama</div><div style="text-align: justify;">• Nyeri</div><div style="text-align: justify;">• Sensasi gatal</div><div style="text-align: justify;">• Lesi kulit</div><div style="text-align: justify;">• Kemerahan</div><div style="text-align: justify;">• Fatige</div><div style="text-align: justify;">d. Riwayat psikososial</div><div style="text-align: justify;">• Kondisi psikologis pasien</div><div style="text-align: justify;">• Kecemasan</div><div style="text-align: justify;">• Respon pasien terhadap penyakit</div><div style="text-align: justify;">e. Pemeriksaan fisik</div><div style="text-align: justify;">• Tanda vital</div><div style="text-align: justify;">• Tes diagnostik</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Diagnosa Keperawatan</span></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan utama yang muncul adalah :</div><br />
<ol><li style="text-align: justify;">Nyeri berhibungan dengan adanya lesi kulit</li>
<li style="text-align: justify;">Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus dan nyeri dari lesi herpes</li>
<li style="text-align: justify;">Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan fungdi barier kulit</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga</span></div><br />
<ol><li style="text-align: justify;">Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri, demam, drainase yang berbau busuk dan muncul pus</li>
<li style="text-align: justify;">Jelaskan tentang kemungkinan neuralgia paska herpes dan tekankan bahwa anda dapat menangani nyeri</li>
<li style="text-align: justify;">Beritahu pasien bahwa mereka dapat menulari orang lain, oleh karena itu perlu diperhatikan tindakan higienis rutin seperti pemakaian alat pribadi</li>
<li style="text-align: justify;">Tidak melakukan kontak social hingga lesi mengering</li>
<li style="text-align: justify;">Gunakan obat sesuai aturan, pakai pakian yang menyerap keringat, pertahankan suhu udara tetap dingin / nyaman</li>
<li style="text-align: justify;">Dapat digunakan sarung tangan katun pada malam hari saat muncul keinginan untuk menggaruk</li>
<li style="text-align: justify;">Lakukan tehnik relaksasi untuk menurunkan nyri dan batasi aktivitas yang berlebihan</li>
</ol>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-48931260076190300702009-04-13T19:27:00.001+07:002009-05-12T14:33:34.605+07:00Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Glaukoma<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnijn6DDyOKNBN6rL4lU-rMldtkF52TtZxWybNDzHrqWd9IFO9RB7psvRdB75HFldb0hbAzh-J8Ce2DBvITheWLKV1cI3_xA-MOMet2Dfc8jR62yjoJ1O5aQJIsN3NUgH2MzneCHKjgyo2/s1600-h/GLAUKOMA+AKUT.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnijn6DDyOKNBN6rL4lU-rMldtkF52TtZxWybNDzHrqWd9IFO9RB7psvRdB75HFldb0hbAzh-J8Ce2DBvITheWLKV1cI3_xA-MOMet2Dfc8jR62yjoJ1O5aQJIsN3NUgH2MzneCHKjgyo2/s320/GLAUKOMA+AKUT.jpg" /></a>Suatu keadaan tekanan intra oculer / tekanan dalam bola mata cukup besar untuk menyebabkan kerusakan pupil, saraf optik dan kelainan lapang pandang. (Arif, 1999).</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"></div></div><div style="text-align: justify;">Klasifikasi Glaukoma</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">a. </span></span><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Glaukoma primer</span></span></div><div style="text-align: justify;">Glaukoma yang terjadi dengan sendirinya pada orang yang telah memiliki bakat bawaan glaukoma yang terbagi atas;</div><div style="text-align: justify;">1) Glaukoma sudut terbuka</div><div style="text-align: justify;">2) Glaukoma sudut tertutup</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">b. Glaukoma kongenital</span></span></div><div style="text-align: justify;">1) Glaukoma kongenital primer atau infantil</div><div style="text-align: justify;">2) Glaukoma yang menyertai kelainan-kelainan kongenital</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">c. Glaukoma sekunder</span></span></div><div style="text-align: justify;">Glaukoma yang diakibatkan atau berhubungan dengan penyakit lain baik yang masih ada maupun yang terjadi sebelumnya.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">d. Glaukoma absolut</span></span></div><div style="text-align: justify;">Merupakan keadaan terakhir dari semua glaukoma, dimana ketajaman penglihatan nol.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Gejala dan Tanda Klinis</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #990000; font-style: italic; font-weight: bold;">a. Primary Glaucoma/Glaukoma primer</span></div><div style="text-align: justify;">1. Primary Open Angle Glaucoma/Glaukoma primer sudut terbuka</div><div style="text-align: justify;">Ada kecenderungan familiar yang kuat disini dan hubungan keluarga yang dekat dengan orang yang pernah sakit POAG harus dicurigai dan dilakukan screening secara teratur. Sifatnya kronis dan tenang matanya.</div><div style="text-align: justify;">Gejala:</div><div style="text-align: justify;">• Tidak bergejala (tidak terasa) kadang keluhan Os hanya rasa tidak enak pada matanya</div><div style="text-align: justify;">• Pegel pada mata</div><div style="text-align: justify;">• Lapang pandang sempit</div><div style="text-align: justify;">• Riwayat keluarga </div><div style="text-align: justify;">Tanda :</div><div style="text-align: justify;">• Mata tenang</div><div style="text-align: justify;">• Papil saraf optik atrofi</div><div style="text-align: justify;">• Kelainan lapang pandang/skotoma</div><div style="text-align: justify;">• TIO lebih dari 21 mmHg (TIO meningkat)</div><div style="text-align: justify;">• Visus naik turun (kadang kabur kadang tidak)</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">2. Normal/Low Pressure Glaucoma</div><div style="text-align: justify;">Patogenesis: sensitivitas yang abnormal terhadap TIO (biasanya TIO kurang dari 22 mmHg) karena abnormalitas vaskular/mekanik pada optik nerve head. Disk yang hemoragik lebh sering pada ini daripada POAG dan sering dapat pula menyebabkan progesi kehilangan lapang pandang. </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">3. Sudut Tertutup </div><div style="text-align: justify;">Gejala: </div><div style="text-align: justify;">• Pegal sampai sakit kepala </div><div style="text-align: justify;">• Mual, muntah, visus turun sampai mata merah </div><div style="text-align: justify;">• Palpebra spasme (mata sipit) </div><div style="text-align: justify;">• Konjungtiva hiperemi </div><div style="text-align: justify;">• Kornea odem - keruh - lihat pelangi </div><div style="text-align: justify;">• Bilik depan dangkal - karena irisnya menempel di trabekula </div><div style="text-align: justify;">• Pupil luas - m. sphinter pupilae lumpuh oleh karena tekanan yang tinggi. </div><div style="text-align: justify;">• Lensa terdapat bercak-bercak putih </div><div style="text-align: justify;">• Papil tidak jelas (oedem, pucat) </div><div style="text-align: justify;">• TIO lebih dari 21 mmHG, biasanya 40 mmHG<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;"><span style="color: #990000;">b. Secondary Glaucoma / Glaukoma sekunder</span></span></span></div><div style="text-align: justify;">Ada penyakit lain yang mendasarinya/disebabkan karena penyakit lain. Bisa akut/kronis.</div><div style="text-align: justify;">1. Glaukoma sekunder sudut terbuka</div><div style="text-align: justify;">Bisa disebabkan oleh:</div><div style="text-align: justify;">• Uveitis - banyak sel radang - trabekulanya buntu - TIO - glaukoma</div><div style="text-align: justify;">• Lensa hipermatur (salah satu bentuk katarak) - uveitis - glaukoma</div><div style="text-align: justify;">• Steroid - terjadi konjungtivitis sternalis (alergi - banyak sel radang - dapat merusak trabekulum)</div><div style="text-align: justify;">• Trauma - merusak SIK - TIO - glaukoma</div><div style="text-align: justify;">2. Glaukoma sekunder sudut tertutup</div><div style="text-align: justify;">Bisa disebabkan oleh:</div><div style="text-align: justify;">• Uveitis</div><div style="text-align: justify;">• Lensa maju/membesar</div><div style="text-align: justify;">• Tumor intraokuli</div><div style="text-align: justify;">• Neovaskularisasi sudut</div><div style="text-align: justify;">Keempat hal di atas menyebabkan timbulnya gejala yang sama dengan glaukoma sudut terbuka.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;"><span style="color: #990000;">c. Glaukoma Kongenital</span></span></span></div><div style="text-align: justify;">• Sejak lahir</div><div style="text-align: justify;">• Takut sinar/silau</div><div style="text-align: justify;">• Rasa tidak enak di mata</div><div style="text-align: justify;">• Bola mata besar</div><div style="text-align: justify;">• Kornea keruh</div><div style="text-align: justify;">• TIO lebih dari 21 mmHG</div><div style="text-align: justify;">• Karena kongenital seringnya bilateral</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Patofisiologi</div><div style="text-align: justify;">Meningkatnya tekanan intra oculer disebabkan oleh retensi cairan aquos. Proses dari produksi dan distribusi cairan tersebut terjadi terus menerus dan berfungsi untuk memelihara tekanan intra oculer tetap dan keadaan normal. Pada suatu kerusakan dimana proses pengeluaran cairan timbul secara berlebihan dapat meningkatkan TIO. Pada umumnya peningkatan tekanan intra oculer disebabkan oleh ischemia di daerah syaraf mata dan terjadi microsirkulasi pada salurannya. Ciri yang khas adalah terjadinya cupping pada dikus optiakus dan dapat menimbulkan kerusakan penglihatan antara lain penurunan lapang pandang (DepKes RI Bandung, 1993).</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pemeriksaan Penunjang</div><div style="text-align: justify;">a. Pengukuran dengan Tonometri schiotz menunjukkan peningkatan tekanan </div><div style="text-align: justify;">b. Perimetri : pemeriksaan lapang pandang</div><div style="text-align: justify;">c. Genioskopi : untuk melihat SIK</div><div style="text-align: justify;">d. Oftalmoskopi</div><div style="text-align: justify;">e. Visus</div><div style="text-align: justify;">f. Darah lengkap</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Manajemen Terapi</div><br />
<ul><li style="text-align: justify;">Pada prinsipnya terapi glaukoma ada 2 macam yaitu medikamentosa dan operatif. Untuk yang kongenital, harus operatif walaupun masih neonatus (misal 10 hari) obat-obatan hanya untuk sementara.</li>
<li style="text-align: justify;">Tujuan terapi adalah menurunkan TIO.</li>
</ul><br />
<div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Medikamentosa</span></div><div style="text-align: justify;">Tekanan intraokuler harus diturunkan dengan secepatnya dengan memberikan asetanolamid 500 mg dilanjutkan dengan 3 x 500 mg, solusio gliserin 50% 4x 100-150 ml dalam air jeruk, penghambat beta adrenergik 0,25 – 0,5% 2 x 1 dan KCl x 0,5 g. Diberikan pula tetes mata kortikosteroid dan antibiotik untuk mengurangi reaksi implamasi. Untuk bentuk primer, diberikan tetes mata pilokarpin 2% tiap ½ - 1 jam pada mata yang mendapat serangan dan 3x1 tetes pada mata disebelahnya. Bila perlu berikan analgetik dan antiemetik.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Operasi</span></div><div style="text-align: justify;">Penderita dirawat dan dipersiapkan untuk operasi. Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO) dan keadaan matanya. Bila TIO tetap tidak turun segera dilakukan operasi. Sebelumnya diberikan infus manitol 20% 300-500 ml, 60 tetes/menit. Bila jelas menurun operasi ditunda sampai mata lebih tenang dengan tetap mematau TIO. Jenis operasi iridektomi atau filtrasi, ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan genioskopi setelah pengobatan medikamentosa. Selain pencegahan juga dilakukan iridektomi pada sebelahnya.</div><div style="text-align: justify;">Harus dicari penyebabnya pada bentuk sekunder dan diobati yang sesuai. Dilakukan operasi hanya bila perlu dan jenisnya tergantung penyebab. Misalnya pada hifema dilakukan parasentesis pada kelainan lensa dan pada uveitis dilakukan iridektomi atau operasi iridektomi.<br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Asuhan Keperawatan</span></a><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"> Pasien Dengan Glaukoma</span></div><div style="text-align: justify;">1. Pengkajian</div><div style="text-align: justify;">Data Subyektif</div><div style="text-align: justify;">• Pasien mengeluh sakit kepala</div><div style="text-align: justify;">• Pasien mengeluh mual muntah</div><div style="text-align: justify;">• Pasien melihat lingkaran seperti pelangi</div><div style="text-align: justify;">• Pasien mengatakan nyeri sekitar mata</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Data Obyektif:</div><div style="text-align: justify;">• Mata merah, bengkak</div><div style="text-align: justify;">• Visus/ketajaman penglihatan menurun</div><div style="text-align: justify;">• Pada pemeriksaan dengan lampu senter:</div><ol><li style="text-align: justify;">Terlihat kornea sembab<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Reaksi pupil hilang atau lambat<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kadang pupil midriasis<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kedua bilik mata nampak dangkal pada bentuk primer<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pada bentuk sekunder dijumpai penyakit penyebabnya<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pada perabaan, bola mata teraba lebih keras<br />
</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;">Diagnosa Keperawatan</div><div style="text-align: justify;">Pre Operatif</div><ul><li style="text-align: justify;">PK: Peningkatan TIO<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Nyeri akut b.d agen injury mekanik<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Gangguan persepsi sensori: penglihatan b.d perubahan persepsi sensori<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kurang pengetahuan tentang <span style="font-weight: bold;">proses penyakit</span>, pengobatan/penatalaksaan dirumah b. d kurangnya paparan informasi<br />
</li>
</ul>Post operatif<br />
<ul><li style="text-align: justify;">Nyeri akut b.d agen injury fisik<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Risiko jatuh b.d kesulitan penglihatan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Risiko infeksi b.d prosedur invasif, terputusnya kontuinitas jaringan<br />
</li>
</ul><br />
<div style="text-align: justify;"></div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-58282199418223196612009-04-13T18:19:00.002+07:002009-05-12T14:33:07.243+07:00Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Trauma Tumpul Mata (Hifema)<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2HRRqMuY_IZh_iJbcwxwiQZYMsB-EI91mRG7KIc3VWhcOtP9ptwjDHiYGVeZHnUFnCzUUtnayomS7gFTzQxAbAQ59W5jWvG5hyphenhyphenNn2BcsURpFtzOkq9FJpnW_WY3ZUg1dHJ2nZnvHekN47/s1600-h/Hifema_Trauma+tumpul+mata.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2HRRqMuY_IZh_iJbcwxwiQZYMsB-EI91mRG7KIc3VWhcOtP9ptwjDHiYGVeZHnUFnCzUUtnayomS7gFTzQxAbAQ59W5jWvG5hyphenhyphenNn2BcsURpFtzOkq9FJpnW_WY3ZUg1dHJ2nZnvHekN47/s320/Hifema_Trauma+tumpul+mata.JPG" /></a><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Pasien Dengan Trauma Tumpul Mata (Hifema). Hifema adalah darah dalam bilik mata depan sebagai akibat pecahnya pembuluh darah pada iris, akar iris dan badan silia.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Tanda dan Gejala</span></div><div style="text-align: justify;">• Mata merah</div><div style="text-align: justify;">• Rasa sakit</div><div style="text-align: justify;">• Mual dan muntah karena kenaikan Tekanan Intra Okuler (TIO).</div><div style="text-align: justify;">• Penglihatan kabur</div><div style="text-align: justify;">• Penurunan visus</div><div style="text-align: justify;">• Infeksi konjunctiva</div><div style="text-align: justify;">• Pada anak-anak sering terjadi somnolen</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Patofisiologi</span></div><div style="text-align: justify;">Trauma tumpul yang mengenai mata dapat menyebabkan robekan pada pembuluh darah iris, akar iris dan badan silier sehingga mengakibatkan perdarahan dalam bilik mata depan. Iris bagian perifer merupakan bagian paling lemah. Suatu trauma yang mengenai mata akan menimbulkan kekuatan hidraulis yang dapat menyebabkan hifema dan iridodialisis, serta merobek lapisan otot spingter sehingga pupil menjadi ovoid dan non reaktif. Tenaga yang timbul dari suatu trauma diperkirakan akan terus ke dalam isi bola mata melalui sumbu anterior posterior sehingga menyebabkan kompresi ke posterior serta menegangkan bola mata ke lateral sesuai dengan garis ekuator. Hifema yang terjadi dalam beberapa hari akan berhenti, oleh karena adanya proses homeostatis. Darah dalam bilik mata depan akan diserap sehingga akan menjadi jernih kembali.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Pemeriksaan Penunjang</span></div><div style="text-align: justify;">- Laboratorium (tes fungsi hati, prothombin, trombosit dan waktu perdarahan) </div><div style="text-align: justify;">- Pemeriksaan visus</div><div style="text-align: justify;">- Pemeriksaan lampu celah</div><div style="text-align: justify;">- Pemeriksaaan goneoskopi (untuk mencari pembuluh darah yang rusak dan resesif sudut)</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Manajemen Terapi</span></div><div style="text-align: justify;">Sampai sekarang masih terdapat konsep yang berbeda tapi yang penting dalam penaganan hifema memberi pertolongan dan pengobatan secara cepat dan tepat sehingga dapat mencegah atau mengurangi komplikasi. Istirahat total selama 5 hari untuk melihat terjadinya hifema ulangan.</div><div style="text-align: justify;">Posisi berbaring 30-45° akan menyebabkan darah berkumpul di bawah dan akan menurunkan tekanan darah sistemik sehingga mengurangi resiko hifema ulangan.</div><div style="text-align: justify;">Pemberian tetes mata:</div><br />
<ol><li style="text-align: justify;">Xicloplegi (obat parasimpatolitik).</li>
<li style="text-align: justify;">Medriatikum</li>
<li style="text-align: justify;">Miotik lebih baik dihindari karena menyebabkan inflamasi</li>
<li style="text-align: justify;">Tetes mata steroid untuk mengurangi rasa tidak enak akibat evitis dan untuk mencegah terjadinya hifema ulangan.</li>
<li style="text-align: justify;">Pencucian bilik mata depan dianjurkan jika TIO naik lebih dari 24 jam.</li>
<li style="text-align: justify;">Tindakan operatif (untuk mencegah kenaikan TIO).</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Asuhan Keperawatan </span><span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Arial; font-size: 13px; white-space: pre;"><span style="font-weight: bold;">Pasien Dengan Trauma Tumpul Mata (Hifema)</span></span></div><div style="text-align: justify;">Pengkajian</div><div style="text-align: justify;">a. Subjektif</div><br />
<ul><li style="text-align: justify;">Pasien mengatakan matanya terasa sakit (cekot-cekot)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pasien mengatakan penglihatannya kabur<br />
</li>
</ul><br />
<div style="text-align: justify;">b. Objektif</div><br />
<ul><li style="text-align: justify;">Mata merah (palpebra, sklera, conjunctiva)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Peningkatan TIO<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Penurunan visus<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">COA (Camera Ocula Anterior) pendarahan<br />
</li>
</ul><br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Diagnosa Keperawatan</span></div><br />
<ol><li style="text-align: justify;">Nyeri akut<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Gangguan persepsi sensori: penglihatan .</li>
<li style="text-align: justify;">Cemas </li>
<li style="text-align: justify;">PK : Peningkatan TIO</li>
<li style="text-align: justify;">PK:Perdarahan</li>
<li style="text-align: justify;">Risiko Infeksi</li>
</ol>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-67234905950366244902009-04-04T08:32:00.004+07:002009-04-23T08:38:11.657+07:00Ensefalitis<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Asuhan Keperawatan Pasien Dengan <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Arial; font-size: 13px; white-space: pre;">Ensefalitis</span></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; font-family: Arial; font-size: 13px; white-space: pre;"><span style="font-weight: bold;"><span style="color: #990000;">Ensefalitis</span></span></span> adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme (Hassan, 1997). Pada encephalitis terjadi peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput pembungkus otak dan medula spinalis.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Penyebab <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; white-space: pre;">Ensefalitis</span></span></div><div style="text-align: justify;">Berbagai macam mikroorganisme dapat menimbulkan <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold; white-space: pre;"><span style="color: #990000;">Ensefalitis</span></span>, misalnya bakteria, protozoa, cacing, jamur, spirochaeta, dan virus. Bakteri penyebab <span style="color: #990000; font-weight: bold;"> </span><span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold; white-space: pre;">Ensefalitis</span> adalah Staphylococcus aureus, streptokok, E. Coli, M. Tuberculosa dan T. Pallidum. Encephalitis bakterial akut sering disebut encephalitis supuratif akut (Mansjoer, 2000). Penyebab lain adalah keracunan arsenik dan reaksi toksin dari thypoid fever, campak dan chicken pox/cacar air. Penyebab encephalitis yang terpenting dan tersering ialah virus. Infeksi dapat terjadi karena virus langsung menyerang otak, atau reaksi radang akut infeksi sistemik atau vaksinasi terdahulu.</div><div style="text-align: justify;">Klasifikasi encephalitis berdasar jenis virus serta epidemiologinya ialah:</div><ul><li style="text-align: justify;">Infeksi virus yang bersifat endemik<br />
</li>
</ul><ol><li style="text-align: justify;">Golongan enterovirus : Poliomyelitis, virus Coxsackie, virus ECHO.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Golongan virus Arbo : Western equine encephalitis, St. Louis encephalitis, Eastern equine encephalitis, Japanese B encephalitis, Russian spring summer encephalitis, Murray valley encephalitis.<br />
</li>
</ol><ul><li style="text-align: justify;">Infeksi virus yang bersiat sporadik : rabies, Herpes simpleks, Herpes zoster, Limfogranuloma, Mumps, Lymphocytic choriomeningitis, dan jenis lain yang dianggap disebabkan oleh virus tetapi belum jelas.</li>
<li style="text-align: justify;"> Encephalitis pasca-infeksi : pasca-morbili, pasca-varisela, pasca-rubela, pasca-vaksinia, pasca-mononukleosis infeksius, dan jenis-jenis lain yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik.(Robin cit. Hassan, 1997)</li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Tanda dan Gejala <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; white-space: pre;">Ensefalitis</span></span></div><div style="text-align: justify;">Meskipun penyebabnya berbeda-beda, gejala klinis <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold; white-space: pre;">Ensefalitis</span> lebih kurang sama dan khas, sehingga dapat digunakan sebagai kriteria diagnosis. Secara umum, gejala berupa Trias <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold; white-space: pre;">Ensefalitis</span> yang terdiri dari demam, kejang dan kesadaran menurun. (Mansjoer, 2000). Adapun tanda dan gejala <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold; white-space: pre;">Ensefalitis</span> sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;">Data Obyektif : </div><ol><li style="text-align: justify;">Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kesadaran dengan cepat menurun<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Muntah<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kejang-kejang, yang dapat bersifat umum, fokal atau twitching saja (kejang-kejang di muka)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Gejala-gejala serebrum lain, yang dapat timbul sendiri-sendiri atau bersama-sama, misal paresis atau paralisis, afasia, dan sebagainya (Hassan, 1997<br />
</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Inti dari sindrom <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold; white-space: pre;">Ensefalitis</span> adalah adanya demam akut, dengan kombinasi tanda dan gejala : kejang, delirium, bingung, stupor atau koma, aphasia, hemiparesis dengan asimetri refleks tendon dan tanda Babinski, gerakan involunter, ataxia, nystagmus, kelemahan otot-otot wajah.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Pemeriksaan Penunjang <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold; white-space: pre;">Ensefalitis</span></div><ol><li style="text-align: justify;">Biakan: • Dari darah ; viremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar untuk mendapatkan hasil yang positif. • Dari likuor serebrospinalis atau jaringan otak (hasil nekropsi), akan didapat gambaran jenis kuman dan sensitivitas terhadap antibiotika. • Dari feses, untuk jenis enterovirus sering didapat hasil yang positif • Dari swap hidung dan tenggorokan, didapat hasil kultur positif</li>
<li style="text-align: justify;">Pemeriksaan serologis : uji fiksasi komplemen, uji inhibisi hemaglutinasi dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi antibodi tubuh. IgM dapat dijumpai pada awal gejala penyakit timbul.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pemeriksaan darah : terjadi peningkatan angka leukosit.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Punksi lumbal Likuor serebospinalis sering dalam batas normal, kadang-kadang ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein atau glukosa.</li>
<li style="text-align: justify;">EEG/ Electroencephalography EEG sering menunjukkan aktifitas listrik yang merendah sesuai dengan kesadaran yang menurun. Adanya kejang, koma, tumor, infeksi sistem saraf, bekuan darah, abses, jaringan parut otak, dapat menyebabkan aktivitas listrik berbeda dari pola normal irama dan kecepatan.(Smeltzer, 2002)</li>
<li style="text-align: justify;">CT scan Pemeriksaan CT scan otak seringkali didapat hasil normal, tetapi bisa pula didapat hasil edema diffuse, dan pada kasus khusus seperti <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold; white-space: pre;">Ensefalitis</span> herpes simplex, ada kerusakan selektif pada lobus inferomedial temporal dan lobus frontal.(Victor, 2001)</li>
</ol><div style="text-align: justify;">Penatalaksanaan <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold; white-space: pre;">Ensefalitis</span></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Isolasi <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Isolasi bertujuan mengurangi stimuli/rangsangan dari luar dan sebagai tindakan pencegahan.</span></span><br />
</li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Terapi antimikroba, sesuai hasil kultur <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Obat yang mungkin dianjurkan oleh dokter :</span></span><br />
</li>
</ul><ol><li style="text-align: justify;">Ampicillin : 200 mg/kgBB/24 jam, dibagi 4 dosis<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kemicetin : 100 mg/kgBB/24 jam, dibagi 4 dosis<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Bila encephalitis disebabkan oleh virus (HSV), agen antiviral acyclovir secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas HSV encephalitis. Acyclovir diberikan secara intravena dengan dosis 30 mg/kgBB per hari dan dilanjutkan selama 10-14 hari untuk mencegah kekambuhan (Victor, 2001).</li>
<li style="text-align: justify;">Untuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara polifragmasi.</li>
</ol><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Mengurangi meningkatnya tekanan intracranial</span></span>, manajemen edema otak<br />
</li>
</ul><ol><li style="text-align: justify;">Mempertahankan hidrasi, monitor balans cairan; jenis dan jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan anak.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Glukosa 20%, 10 ml intravena beberapa kali sehari disuntikkan dalam pipa giving set untuk menghilangkan edema otak.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kortikosteroid intramuscular atau intravena dapat juga digunakan untuk menghilangkan edema otak.<br />
</li>
</ol><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Mengontrol kejang <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Obat antikonvulsif diberikan segera untuk memberantas kejang. Obat yang diberikan ialah valium dan atau luminal.</span></span></span></li>
</ul><ol><li style="text-align: justify;">Valium dapat diberikan dengan dosis 0,3-0,5 mg/kgBB/kali<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Bila 15 menit belum teratasi/kejang lagi bia diulang dengan dosis yang sama<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Jika sudah diberikan 2 kali dan 15 menit lagi masih kejang, berikan valium drip dengan dosis 5 mg/kgBB/24 jam.<br />
</li>
</ol><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Mempertahankan ventilasi <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Bebaskan jalan nafas, berikan O2 sesuai kebutuhan (2-3l/menit).</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Penatalaksanaan shock septik <span style="font-style: normal; font-weight: normal;"></span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Mengontrol perubahan suhu lingkungan<span style="font-style: normal; font-weight: normal;"></span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Untuk mengatasi hiperpireksia, diberikan kompres pada permukaan tubuh yang mempunyai pembuluh besar, misalnya pada kiri dan kanan leher, ketiak, selangkangan, daerah proksimal betis dan di atas kepala. Sebagai hibernasi dapat diberikan largaktil 2 mg/kgBB/hari dan phenergan 4 mg/kgBB/hari secara intravena atau intramuscular dibagi dalam 3 kali pemberian. Dapat juga diberikan antipiretikum seperti asetosal atau parasetamol bila keadaan telah memungkinkan pemberian obat per oral.(Hassan, 1997)</span></span></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Pasien Dengan <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: bold; white-space: pre;">Ensefalitis</span> Selengkapnya dibawah:</div><div style="text-align: justify;">download <span style="font-weight: bold;">Asuhan Keperawatan Pasien Dengan </span><span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; color: #990000; font-family: Arial; font-size: 13px; white-space: pre;"><span style="font-weight: bold;">Ensefalitis</span></span><span style="font-weight: bold;"><a href="http://rapidshare.com/files/224625807/askep_asma_stroke_tetanus_calaring_encefalitis_hernia_kolelitiasis_ebook_Anatomi.zip.html"> dalam format PDF Disini</a> </span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div><br />
<br />
<a href="http://www.scribd.com/doc/13943645/Asuhan-Keperawatan-Pasien-Dengan-Encephalitis" style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 14px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 12px auto 6px auto; text-decoration: underline;" title="View Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Encephalitis on Scribd">Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Encephalitis</a> <object align="middle" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=9,0,0,0" height="500" id="doc_372633304734605" name="doc_372633304734605" width="100%"> <param name="movie" value="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=13943645&access_key=key-2gtq8ix94hr6ygh88ga6&page=1&version=1&viewMode="><param name="quality" value="high"><param name="play" value="true"><param name="loop" value="true"><param name="scale" value="showall"><param name="wmode" value="opaque"><param name="devicefont" value="false"><param name="bgcolor" value="#ffffff"><param name="menu" value="true"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><param name="salign" value=""><embed src="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=13943645&access_key=key-2gtq8ix94hr6ygh88ga6&page=1&version=1&viewMode=" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" play="true" loop="true" scale="showall" wmode="opaque" devicefont="false" bgcolor="#ffffff" name="doc_372633304734605_object" menu="true" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" salign="" type="application/x-shockwave-flash" align="middle" height="500" width="100%"></embed> </object> <br />
<div style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 6px auto 3px auto;"><a href="http://www.scribd.com/upload" style="text-decoration: underline;">Publish at Scribd</a> or <a href="http://www.scribd.com/browse" style="text-decoration: underline;">explore</a> others: <a href="http://www.scribd.com/browse/School-Work/Essays-Theses" style="text-decoration: underline;">Essays & Theses</a> <a href="http://www.scribd.com/browse/School-Work/" style="text-decoration: underline;">School Work</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/asuhan%20keperawatan" style="text-decoration: underline;">asuhan keperawatan</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/askep" style="text-decoration: underline;">askep</a> </div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-59066819802029405412009-04-03T21:05:00.003+07:002009-04-23T08:36:46.651+07:00Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Kolelitiasis/Koledokolitiasis;Batu Empedu<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Kolelitiasis/Koledokolitiasis</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOaovEJfEJHn9ePdxftRl9QCgpxajEE_pxhqQAeBz66XbJGUcUF1bSomrZrHzcBPw1q-W7Qv6S1x-8-Nk9nieXHWITII2XE8dBkv3gXOUzop3DL8BsTR2FMGmgewWJ5mdtyL7D8nS5g_az/s1600-h/Kolelitiasis_Koledokolitiasis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOaovEJfEJHn9ePdxftRl9QCgpxajEE_pxhqQAeBz66XbJGUcUF1bSomrZrHzcBPw1q-W7Qv6S1x-8-Nk9nieXHWITII2XE8dBkv3gXOUzop3DL8BsTR2FMGmgewWJ5mdtyL7D8nS5g_az/s320/Kolelitiasis_Koledokolitiasis.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Kolelitiasis/koledokolitiasis merupakan adanya batu di kandung empedu, atau pada saluran kandung empedu yang pada umumnya komposisi utamanya adalah kolesterol. (Williams, 2003)</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Penyebab Kolelitiasis/Koledokolitiasis</span></div><div style="text-align: justify;">Penyebab pasti dari <span style="font-weight: bold;">Kolelitiasis/Koledokolitiasis <span style="font-weight: normal;">atau </span><span style="color: #990000;">batu empedu</span><span style="font-weight: normal;"> belum diketahui. Satu teori menyatakan bahwa kolesterol dapat menyebabkan supersaturasi empedu di kandung empedu. Setelah beberapa lama, empedu yang telah mengalami supersaturasi menjadi mengkristal dan memulai membentuk batu. Tipe lain </span><span style="color: #990000;">batu empedu</span><span style="font-weight: normal;"> adalah batu pigmen. Batu pigmen tersusun oleh kalsium bilirubin, yang terjadi ketika bilirubin bebas berkombinasi dengan kalsium.( Williams, 2003)</span></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Patofisiologi Kolelitiasis/Koledokolitiasis</span></div><div style="text-align: justify;">Ada dua tipe utama <span style="font-weight: bold;"><span style="color: #990000;">batu empedu</span></span>: batu yang terutama tersusun dari pigmen dan batu yang terutama tersusun dari kolesterol. </div><ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Batu Pigmen <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Kemungkinan akan terbentuk bila pigmen yang tidak terkonjugasi dalam empedu mengadakan presipitasi (pengendapan) sehingga terjadi batu. Resiko terbentuknya batu semacam ini semakin besar pada pasien sirosis, hemolisis dan infeksi percabangan bilier. Batu ini tidak dapat dilarutkan dan harus dikeluarkan dengan jalan operasi.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Batu Kolesterol <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Kolesterol yang merupakan unsur normal pembentuk empedu bersifat tidak larut dalam air. Kelarutannya bergantung pada asam-asam empedu dan lesitin (fosfolipid) dalam empedu. Pada pasien yang cenderung menderita </span><span style="font-style: normal;"><span style="color: #990000;">batu empedu</span></span><span style="font-style: normal; font-weight: normal;"> akan terjadi penurunan sintesis asam empedu dan peningkatan sintesis kolesterol dalam hati; keadaan ini mengakibatkan supersaturasi getah empedu oleh kolesterol yang kemudian keluar dari getah empedu, mengendap dan membentuk <span style="color: #990000; font-weight: bold;">batu empedu</span>. Getah empedu yang jenuh oleh kolesterol merupakan predisposisi untuk timbulnya <span style="color: #990000; font-weight: bold;">batu empedu</span> dan berperan sebagai iritan yang menyebabkan perdangan dalam kandung empedu.</span></span></span></li>
</ol><div style="text-align: justify;">Infeksi bakteri dalam saluran empedu dapat berperan sebagian dalam pembentiukan <span style="color: #990000; font-weight: bold;">batu empedu</span>, melalui peningkatan dikuamasi sel dan pembentukan mukus. Mukus meningkatkan viskositas dan unsur seluler dan bakteri dapat berperan sebagi pusat presipitasi. Akan tetapi infeksi lenih sering menjadi akibat dari pembentukan <span style="color: #990000; font-weight: bold;">batu empedu</span> dari pada sebab pembentukan <span style="color: #990000; font-weight: bold;">batu empedu</span>.(Smeltzer, 2002)</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Insidensi Kolelitiasis/Koledokolitiasis</span></div><div style="text-align: justify;">Jumlah <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/osteoporosis-masalah-kesehatan-wanita.html">wanita</a> berusia 20-50 tahun yang menderita <span style="color: #990000; font-weight: bold;">batu empedu</span> sekitar 3 kali lebih banyak dari pada laki-laki. Setelah usia 50 tahun, rasio penderita <span style="color: #990000; font-weight: bold;">batu empedu</span> hampir sama antara pria dan wanita. Insidensi <span style="color: #990000; font-weight: bold;">batu empedu</span> meningkat seiring bertambahnya usia.(Williams, 2003) </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Tanda Dan Gejala Kolelitiasis/Koledokolitiasis</span></div><ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Rasa nyeri dan kolik bilier <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Jika duktus sistikus tersumbat oleh <span style="color: #990000; font-weight: bold;">batu empedu</span>, kandung empedu akan mengalami distensi dan akhirnya infeksi. Pasien akan menderita panas dan mungkin teraba massa padat pada abdomen. Pasien dapat mengalami kolik bilier disertai nyeri hebat pada abdomen kuadaran kanan atas yang menjalar ke punggung atau bahu kanan; rasa nyeri ini biasanya disertai mual dan muntah dan bertambah hebat dalam makan makanan dalam porsi besar. Pada sebagian pasien rasa nyeri bukan bersifat kolik melainkan persisten. Serangan kolik bilier semacam ini disebabkan kontraksi kandung empedu yang tidak dapat mengalirkan empedu keluar akibat tersumbatnya saluran oleh batu. Dalam keadaan distensi, bagian fundus kandung empedu akan menyentuh dinding abdomen pada daerah kartilago kosta 9 dan 10 kanan. Sentuhan ini menimbulkan nyeri tekan yang mencolok pada kuadran kanan atas ketika pasien melakukan inspirasi dalam dan menghambat pengembangan rongga dada.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">Ikterus <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Obstruksi pengaliran getah empedu ke dalam dudodenum akan menimbulkan gejala yang khas, yaitu: getah empedu yang tidak lagi dibawa kedalam duodenum akan diserap oleh darah dan penyerapan empedu ini membuat kulit dan menbran mukosa berwarna kuning. Keadaan ini sering disertai dengan gejal gatal-gatal pada kulit.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">Perubahan warna urine dan feses. <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Ekskresi pigmen empedu oleh ginjal akan membuat urine berwarna sangat gelap. Feses yang tidak lagi diwarnai oleh pigmen empedu aka tampak kelabu, dan biasanya pekat yang disebut “</span><span style="font-style: normal;"><span style="color: #0c343d;">Clay-colored</span></span><span style="font-style: normal; font-weight: normal;"> ”</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">Defisiensi vitamin <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Obstruksi aliran empedu juga akan mengganggu absorbsi vitamin A,D,E,K yang larut lemak. Karena itu pasien dapat memperlihatkan gejala defisiensi vitamin-vitamin ini jika obstruksi bilier berlangsung lama. Defisiensi vitamin K dapat mengganggu pembekuan darah yang normal.(Smeltzer, 2002) </span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">Regurgitasi gas: </span><span style="font-style: normal;">flatus dan sendawa</span></span></li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Pemeriksaan Penunjang </span><span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Arial; font-size: 13px; white-space: pre;"><span style="font-weight: bold;">Kolelitiasis/Koledokolitiasis</span></span></div><ol><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Radiologi <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Pemeriksaan USG telah menggantikan kolesistografi oral sebagai prosedur diagnostik pilihan karena pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cepat dan akurat, dan dapat digunakan pada penderita disfungsi hati dan ikterus. Disamping itu, pemeriksaan USG tidak membuat pasien terpajan radiasi inisasi. Prosedur ini akan memberikan hasil yang paling akurat jika pasien sudah berpuasa pada malam harinya sehingga kandung empedunya berada dalam keadan distensi. Penggunaan ultra sound berdasarkan pada gelombang suara yang dipantulkan kembali. Pemeriksan USG dapat mendeteksi kalkuli dalam kandung empedu atau duktus koleduktus yang mengalami dilatasi.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">Radiografi: Kolesistografi <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Kolesistografi digunakan bila USG tidak tersedia atau bila hasil USG meragukan. Kolangiografi oral dapat dilakukan untuk mendeteksi </span><span style="font-style: normal;"><span style="color: #990000;">batu empedu</span></span><span style="font-style: normal; font-weight: normal;"> dan mengkaji kemampuan kandung empedu untuk melakukan pengisian, memekatkan isinya, berkontraksi serta mengosongkan isinya. Oral kolesistografi tidak digunakan bila pasien jaundice karena liver tidak dapat menghantarkan media kontras ke kandung empedu yang mengalami obstruksi.(Smeltzer, 2002) </span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">Sonogram <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Sonogram dapat mendeteksi batu dan menentukan apakah dinding kandung empedu telah menebal.(Williams, 2003) </span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-style: italic;"><span style="font-weight: bold;">ERCP (Endoscopic Retrograde Colangiopancreatografi) <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Pemeriksaan ini memungkinkan visualisasi struktur secara langsung yang hanya dapat dilihat pada saat laparatomi. Pemeriksaan ini meliputi insersi endoskop serat optik yang fleksibel ke dalam esofagus hingga mencapai duodenum pars desendens. Sebuah kanula dimasukan ke dalam duktus koleduktus serta duktus pankreatikus, kemudian bahan kontras disuntikan ke dalam duktus tersebut untuk menentukan keberadaan batu di duktus dan memungkinkan visualisassi serta evaluasi percabangan bilier.(Smeltzer, 2002)</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Pemeriksaan darah</span></span></li>
</ol><ul><li style="text-align: justify;">Kenaikan serum kolesterol<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kenaikan fosfolipid<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Penurunan ester kolesterol<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kenaikan protrombin serum time<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kenaikan bilirubin total, transaminase<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Penurunan urobilirubin<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Peningkatan sel darah putih<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Peningkatan serum amilase, bila pankreas terlibat atau bila ada batu di duktus utama<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Penatalaksanaan Kolelitiasis/Koledokolitiasis</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">1. Penatalaksanaan pendukung dan diet</span></div><div style="text-align: justify;">Kurang lebih 80% dari pasien-pasien inflamasi akut kandung empedu sembuh dengan istirahat, cairan infus, penghisapan nasogastrik, analgesik dan antibiotik. Intervensi bedah harus ditunda sampai gejala akut mereda dan evalusi yang lengkap dapat dilaksanakan, kecuali jika kondisi pasien memburuk.(Smeltzer, 2002)</div><div style="text-align: justify;">Manajemen terapi :</div><ul><li style="text-align: justify;">Diet rendah lemak, tinggi kalori, tinggi protein<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pemasangan pipa lambung bila terjadi distensi perut.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Observasi keadaan umum dan pemeriksaan vital sign<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Dipasang infus program cairan elektrolit dan glukosa untuk mengatasi syok.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pemberian antibiotik sistemik dan vitamin K (anti koagulopati)<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">2. Pengangkatan batu empedu tanpa pembedahan</span></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Pelarutan <span style="color: #990000;">batu empedu</span> <span style="font-weight: normal;">Pelarutan <span style="color: #990000;"><span style="font-weight: bold;">batu empedu</span></span> dengan bahan pelarut (misal : monooktanoin atau metil tertier butil eter/MTBE) dengan melalui jalur : melalui selang atau kateter yang dipasang perkutan langsung kedalam kandung empedu; melalui selang atau drain yang dimasukkan melalui saluran T Tube untuk melarutkan batu yang belum dikeluarkan pada saat pembedahan; melalui endoskop ERCP; atau kateter bilier transnasal. </span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Pengangkatan non bedah <span style="font-weight: normal;">Beberapa metode non bedah digunakan untuk mengelurkan batu yang belum terangkat pada saat kolisistektomi atau yang terjepit dalam duktus koledokus. Prosedur pertama sebuah kateter dan alat disertai jaring yang terpasang padanya disisipkan lewat saluran T Tube atau lewat fistula yang terbentuk pada saat insersi T Tube; jaring digunakan untuk memegang dan menarik keluar batu yang terjepit dalam duktus koledokus. Prosedur kedua adalah penggunaan endoskop ERCP. Setelah endoskop terpasang, alat pemotong dimasukkan lewat endoskop tersebut ke dalam ampula Vater dari duktus koledokus. Alat ini digunakan untuk memotong serabut-serabut mukosa atau papila dari spingter Oddi sehingga mulut spingter tersebut dapat diperlebar; pelebaran ini memungkinkan batu yang terjepit untuk bergerak dengan spontan kedalam duodenum. Alat lain yang dilengkapi dengan jaring atau balon kecil pada ujungnya dapat dimsukkan melalui endoskop untuk mengeluarkan </span><span style="color: #990000;">batu empedu</span><span style="font-weight: normal;">. Meskipun komplikasi setelah tindakan ini jarang terjadi, namun kondisi pasien harus diobservasi dengan ketat untuk mengamati kemungkinan terjadinya perdarahan, perforasi dan pankreatitis.</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">ESWL (Extracorporeal Shock-Wave Lithotripsy) <span style="font-weight: normal;">Prosedur noninvasiv ini menggunakan gelombang kejut berulang (Repeated Shock Wave) yang diarahkan pada </span><span style="color: #990000;">batu empedu</span><span style="font-weight: normal;"> didalam kandung empedu atau duktus koledokus dengan maksud memecah batu tersebut menjadi beberapa sejumlah fragmen.(Smeltzer, 2002)</span></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">3. Penatalaksanaan bedah</span></div><div style="text-align: justify;">Penanganan bedah pada penyakit kandung empedu dan <span style="color: #990000;"><span style="font-weight: bold;">batu empedu</span></span> dilaksanakan untuk mengurangi gejala yang sudah berlangsung lama, untuk menghilangkan penyebab kolik bilier dan untuk mengatasi kolesistitis akut. Pembedahan dapat efektif jika gejala yang dirasakan pasien sudah mereda atau bisa dikerjakan sebagai suatu prosedur darurat bilamana kondisi psien mengharuskannya </div><div style="text-align: justify;">Tindakan operatif meliputi</div><ul><li style="text-align: justify;">Sfingerotomy endosokopik<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">PTBD (perkutaneus transhepatik bilirian drainage)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pemasangan “T Tube ” saluran empedu koledoskop<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Laparatomi kolesistektomi pemasangan T Tube<br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Penatalaksanaan pra operatif :</div><ol><li style="text-align: justify;">Pemeriksaan sinar X pada kandung empedu<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Foto thoraks<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ektrokardiogram<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Pemeriksaan faal hati<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Vitamin k (diberikan bila kadar protrombin pasien rendah)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Terapi komponen darah<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Penuhi kebutuhan nutrisi, pemberian larutan glukosa scara intravena bersama suplemen hidrolisat protein mungkin diperlikan untuk membentu kesembuhan luka dan mencegah kerusakan hati.<br />
</li>
</ol><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Diagnosa Keperawatan Pasien Dengan Kolelitiasis/Koledokolitiasis</span></div><br />
<ol><li style="text-align: justify;">Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (obstruksi, proses pembedahan)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk ingesti dan absorbsi makanan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;"><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/03/teori-kecemasan.html">Cemas</a> berhubungan dengan perubahan status kesehatan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif, kerusakan jaringan (luka operasi)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Konstipasi berhubungan dengan penurunan motilitas trakturs gastrointestinal (sekunder terhadap imobilisasi)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan (mual, muntah, drainase selang yang berlebihan)<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Kurang pengetahuan: penyakit, prosedur perawatan b.d. Kurangnya informasi<br />
</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;"><span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Arial; font-size: 13px; white-space: pre;"><span style="font-weight: bold;"><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Pasien Dengan Kolelitiasis/Koledokolitiasis</span> selengkapnya dibawah, </span><br />
<span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Arial; font-size: 13px; white-space: pre;">Link <span style="font-weight: bold;"><span style="color: #274e13;"><a href="http://documents.scribd.com/docs/aq0i8ucy22qddezpesp.pdf">Download dalam Format PDF Disini</a> </span></span></span></div><div style="text-align: justify;"></div><br />
<a href="http://www.scribd.com/doc/13922273/PerawatpskiatriblogspotcomAsuhan-Keperawatan-Pasien-Dengan-KolelitiasisKoledokolitiasis" style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 14px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 12px auto 6px auto; text-decoration: underline;" title="View Perawatpskiatri.blogspot.com_Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Kolelitiasis_Koledokolitiasis on Scribd">Perawatpskiatri.blogspot.com_Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Kolelitiasis_Koledokolitiasis</a> <object align="middle" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=9,0,0,0" height="500" id="doc_380630338565721" name="doc_380630338565721" width="100%"> <param name="movie" value="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=13922273&access_key=key-26b46h1sbome82gkx8g0&page=1&version=1&viewMode="><param name="quality" value="high"><param name="play" value="true"><param name="loop" value="true"><param name="scale" value="showall"><param name="wmode" value="opaque"><param name="devicefont" value="false"><param name="bgcolor" value="#ffffff"><param name="menu" value="true"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><param name="salign" value=""><embed src="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=13922273&access_key=key-26b46h1sbome82gkx8g0&page=1&version=1&viewMode=" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" play="true" loop="true" scale="showall" wmode="opaque" devicefont="false" bgcolor="#ffffff" name="doc_380630338565721_object" menu="true" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" salign="" type="application/x-shockwave-flash" align="middle" height="500" width="100%"></embed> </object> <br />
<div style="-x-system-font: none; display: block; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-size-adjust: none; font-size: 12px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; margin: 6px auto 3px auto;"><a href="http://www.scribd.com/upload" style="text-decoration: underline;">Publish at Scribd</a> or <a href="http://www.scribd.com/browse" style="text-decoration: underline;">explore</a> others: <a href="http://www.scribd.com/browse/School-Work/" style="text-decoration: underline;">School Work</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/asuhan%20keperawatan" style="text-decoration: underline;">asuhan keperawatan</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/askep" style="text-decoration: underline;">askep</a> </div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-34653351746247616892009-04-02T20:46:00.000+07:002009-04-02T20:46:58.595+07:00Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Demam Tifoid<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Pada Pasien Dengan <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: #990000;">Demam Tifoid</span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: #990000;">Demam tifoid</span></span> adalah suatu penyakit infeksi pada usus yang menimbulkan gejala gejala sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhosa, S. Paratypi A, B, dan C. Penularan terjadi secara fekal oral, melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Sumber infeksi terutama “carrier”. Carrier ini mungkin penderita yang sedang sakit (carier akut). Carier menahun yang terus mengeluarkan kuman atau carier pasif yaitu mereka yang mengeluarkan kuman melalui ekskreta tetapi tidak pernah sakit. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Etiologi/Penyebab <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: #990000;">Demam tifoid</span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: #990000;">Demam tifoid</span></span> disebabkan oleh Salmonella typhii. Sumber S. thypii : manusia ebagai reservoir pertama, hewan babi, makanan, lingkungan. Sumber penularan S. thypii bisa dari carrier, makanan dan air yang tercemar Salmonella Thypii.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Patofisiologi <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: #990000;">Demam tifoid</span></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Kuman salmonella masuk bersama makanan/minuman. Setelah berada dalam usus halus kemudian mengadakan invasi ke jaringan limfoid usus halus dan jaringan limfoid mesenterika. Setelah menyebabkan peradangan dan nekrose setempat, kuman lewat pembuluh limfe masuk ke darah menuju organ Retikuloendoteliat system terutama hati dan limfa. Ditempat ini kuman difagosit oleh sel sel fagosit RES dan kuman yang tidak difagosit akan berkembang biak. Pada akhir masa inkubasi <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: #990000;">Demam tifoid</span></span> (5-9 hari) kuman kembali masuk ke darah kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan sebagian kuman masuk ke organ tubuh terutama limpa, kandung empedu yangs elanjutnya kuman tersebut kembali dikeluarkan dari kandung empedu ke rongga usus dan menyebabkan reinfeksi usus.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Gambaran Klinik Demam tifoid</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Masa inkubasi <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: #990000;">Demam tifoid</span></span> rata rata 2 minggu. Gejala timbul tiba tiba atau berangsur angsur. Penderita Demam tifoid merasa cepat lelah, malaise, anoreksia, sakit kepala, rasa tak enak di perut dan nyeri seluruh tubuh.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Demam pada <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: #990000;">Demam tifoid </span></span>umumnya berangsur angsur naik selama minggu pertama, demam terutama pada sore hari dan malam hari (bersifat febris reminent). Pada minggu kedua dan ketiga demam terus menerus tinggi (febris kontinua). Kemudian turun secara lisis. Demam ini tidan hilang dengan pemberian antipiretik, tidak ada menggigil dan tidak berkeringat. Kadang kadang disertai epiktasis. Gangguan gastrointestinal : bibir kering dan pecah pecah, lidah kotor, berselaput putih dan pinggirnya hiperemis. Perut agak kembung dan mungkin nyeri tekan. Limpa membesar dan lunak dan nyeri pada penekanan. Pada permulaan penyakit umumnya terjadi diare, kemudian menjadi obstipasi. </span></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times;">Masa Inkubasi/ tunas : 10-14 hari</span><br />
</li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times;">Minggu ! : demam (suhu berkisar 39-40), nyeri kepala, pusing, nteri otot, anoreksia, mual muntah, konstipasi, diare, perasaan tidak enak di perut, batuk dan epiktasis.</span><br />
</li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-family: Times;">Minggu 2 : demam, bradikardi, lidah khas berwarna putih, hepatomegali, splenomegali, gangguan kesadaran</span><br />
</li>
</ul><div style="text-align: justify;">Pemeriksaan Dan Gambaran Laboratorik <span class="Apple-style-span" style="color: #990000; font-family: Times; font-weight: bold;">Demam tifoid</span></div><div style="text-align: justify;">1. leukosit</div><div style="text-align: justify;">Akan terjadi peningkatan jumlah leukosit dalam tubuh (leukositosis)</div><div style="text-align: justify;">2. SGOT dan SGPT</div><div style="text-align: justify;">aKan mengalami peningkatan</div><div style="text-align: justify;">3. Biakan darah</div><div style="text-align: justify;">(+) memastikan <span class="Apple-style-span" style="color: #990000; font-family: Times; font-weight: bold;">Demam tifoid</span>, orang yang hasil + makan orang tersebut sudah terjangkit <span class="Apple-style-span" style="color: #990000; font-family: Times; font-weight: bold;">Demam tifoid</span></div><div style="text-align: justify;">(-) tidak menyingkirkan <span class="Apple-style-span" style="color: #990000; font-family: Times; font-weight: bold;">Demam tifoid</span> artinya jika hasil negatif maka velum tentu orang tersebut tidak mengalami <span class="Apple-style-span" style="color: #990000; font-family: Times; font-weight: bold;">Demam tifoid</span></div><div style="text-align: justify;">4. Uji widal</div><div style="text-align: justify;">- reaksi aglutinasi antara antigen dan antibody</div><div style="text-align: justify;">- Aglutinin positif terhadap S. Thypii terdapat dalam serum penderita <span class="Apple-style-span" style="color: #990000; font-family: Times; font-weight: bold;">Demam tifoid</span> dan carrier.</div><div style="text-align: justify;">- Reaksi widal (+) : titer < 1/160 atau 1/200. biasanya baru positif pada minggu kedua.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Komplikasi <span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: #990000;">Demam Tifoid</span></span></div><div style="text-align: justify;">Pada usus dapat menimbulkan perdarahan, perforasi dan peritonitis. Diluar usus dapat menimbulkan meningitis tifosa, osteomilitis, kolesistis. Mungkin pula terjadi infeksi sekunder pada-paru sebagai bronkopneumonia.</div><div style="text-align: justify;">a. Komplikasi intestinal</div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Perdarahan usus <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Hal ini disebabkan karena kuman masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan terjadinya hipertrofi usus sehingga terjadi perdarahan. Diagnosis dapat ditegakkan dengan : Penurunan tekanan darah dan suhu tubuh, denyut nadi bertambah, kulit pucat, penderita mengeluh nyeri perut.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Perforasi usus </span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Ileus paralitik</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Peritonitis <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Tanda tanda : penderita nampak kesakitan didaerah perut yang mendadak, kembung, tensi menurun, suara bising usus melemah, pekak hati berkurang. Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan peningkatan lekosit dalam waktu singkat.</span></span></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;">b. Komplikasi ekstraintestinal</div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;"><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/02/jurnal-kesehatan-kardiovaskuler.html">Kardiovaskuler</a> (miokarditis) <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Tanda klinis : Irama mendua, takikardi, bunyi jantung melemah, pembesaran jantung</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Hematology (anemia)</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Hepar dan kandung empedu (<a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/10/asuhan-keperawatan-kasus-hepatomegali.html">hepatomegali</a> )</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Ginjal (gagal ginjal)</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Tulang (kelemahan)</span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Neuropsikiatrik (hilang kesadaran)</span></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Penatalaksanaan <span class="Apple-style-span" style="color: #990000; font-family: Times; font-weight: bold;">Demam tifoid</span></div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Perawatan <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Perlu isolasi, observasi, dan pengobatan di rumah sakit. Tirah baring mutlak minimal 7 hari bebas demam atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus, mobilisasi bertahap, perubahan posisi, perhatikan defekasi dan pola berkemih. Istirahat total untuk mencegah komplikasi komplikasi parah. Mobilisasi dilakukan secara bertahap yaitu: duduk waktu makan pada hari ke 2 bebs panas, berdiri pada hari ke 7 bebas panas, berjalanpada hari ke10 bebas panas,</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Diet <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Makanan padat dengan nasi dan lauk pauk rendah selulosa. Diet harus cukup kalori dan tinggi protein.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Medikasi <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Madikasi yang diberikan adalah pemberian antibiotik diantaranya adalah :</span></span></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;">- Kloramfenikol</div><div style="text-align: justify;">- Tiamfenikol</div><div style="text-align: justify;">- Kotrimoksasol</div><div style="text-align: justify;">- Ampisillin</div><div style="text-align: justify;">- Fluorokinolon</div><div style="text-align: justify;">- Sefalosforin generasi ketiga</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Medikamentosa</span></div><div style="text-align: justify;">Kloramfenikol : hari pertama diberikan kloramfenikol 4x1 kapsul @250 mg. Hari berikutnya 4x2 kapsul sampai 3 hari turun panas, kemudian dilanjutkan dengan 4x1 kapsul selama 1 minggu.</div><div style="text-align: justify;">Untuk menghindari komplikasi pamakaian kloramfenikol, maka dapat diberikan ampisillin. Dosis yang dianjurkan 60-150 mg/kgBB. Pada penderita toksisdapat diberikan sebesar 4 gram/hr, sedang pada penderita lainnya 2 gram/hr.</div><div style="text-align: justify;">Vitamin B komplek dan C sangat diperlukan untuk menjga kesegaran dan kekuatan badan serta berperan dalam kestabilan pembuluh darah kapiler. Bila terjadi hiperpireksi dapat diberikan antipiretik.</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Diagnosa Keperawatan Yang Biasa Muncul pada <span class="Apple-style-span" style="color: #990000; font-family: Times; font-weight: bold;">Demam tifoid</span></div><br />
<ol><li style="text-align: justify;">Kekurangan volume cairan b/d kehilangan sekunder akibat demam<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakadekuatan absorbsi<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Intoleransi aktivitas b/d kelemahan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Risiko infeksi b/d adanya tindakan invasive<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Hypertermia b/d peningkatan metabolisme tubuh, proses inflamasi dan peradangan<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Gangguan pola tidur b/d peningkatan suhu tubuh<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">cemas b/d kurang pengetahuan tentang perawatan demam<br />
</li>
</ol><br />
<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"></div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-86742381937776944002009-04-02T16:47:00.001+07:002009-04-02T16:58:09.624+07:00Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma<span style="font-weight: bold;">Asuhan <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/">Keperawatan</a> Pada Pasien Dengan Asma</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJQN34Xo9PJLyH92vGyN1Aye_5vhjLI6Q6DsoTYvycZIIHHe29WLzI9m-hWRYl9tlgaT02FzBgYJW4A9A-0xjLHY3p74bnEuViSGIMzISvg0RAxYvvpeIDuqy_rSCx1M_69hRRsKKK0QaD/s1600-h/pasien+asma.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJQN34Xo9PJLyH92vGyN1Aye_5vhjLI6Q6DsoTYvycZIIHHe29WLzI9m-hWRYl9tlgaT02FzBgYJW4A9A-0xjLHY3p74bnEuViSGIMzISvg0RAxYvvpeIDuqy_rSCx1M_69hRRsKKK0QaD/s320/pasien+asma.jpg" /></a></div><br />
<span style="font-weight: bold;">Asma </span>disebut juga sebagai reactive <a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/10/airway-management-in-emergencies.html">airway</a> disease (RAD) adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara reversibel yang ditandai dengan bronchospasme, inflamasi dan peningkatan reaksi jalan nafas terhadap berbagai stimulan.<br />
<span style="font-weight: bold;">Asma</span> terbagi atas :<br />
<ul><li><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Asma alergi </span></span>; disebabkan oleh allergen misalnya serbuk sari, binatang, amarah, makanan, dan jamur.</li>
<li><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Asma idiopatik atau non alergik</span></span> ; misalnya common cold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan yang dapat menimbulkan serangan, agen farmakologis : aspirin dan agens anti inflamasi nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta-adrenergik, dan agens sulfit.</li>
<li><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Asma gabungan </span></span>; merupakan bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakterisstik dari bentuk alergik maupun bentuk idiopatik atau nonalergik.</li>
</ul><span style="font-weight: bold;">Tingkatan pada penderita asma:</span><br />
<ol><li><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Tingkat I <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Secara klinis normal, tanpa kelainan pemeriksaan fisik maupun fungsi paru. Pafa penderita ini timbul gejala bila ada faktor pencetus</span></span></span></li>
<li><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Tingkat II <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Penderita tanpa keluhan dan kelainan pada pemeriksaan fisisk tetapi fungsi paru menunjukan obstruksi jalan nafas dan sering ditemukan setelah sembuh dari asma.</span></span></span></li>
<li><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Tingkat III <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Pada penderita tanpa keluhan tetapi pada pemeriksaan fisik dan fungsi paru menunjukan kelainan yaitu obstruksi jalan nafas, biasanya pasien yang telah sembuh dari asma tetapi tidak berobat secara teratur</span></span></span></li>
<li><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Tingkat IV <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Penderita sesak nafas, butuh, nafas berbunyi pada pemeriksaan fisik dan obstruksi jalan nafas</span></span></span></li>
<li><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Tingkat V <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Penderita pada stadium status asmatikus dimana keadaan asma berat dan perlu pertolongan medis darurat.</span></span></span></li>
</ol><span style="font-weight: bold;">Tanda Dan Gejala Asma</span><br />
<ol><li>Wheezing<br />
</li>
<li>Dyspnea dengan lama ekspirasi; penggunaan otot-otot asesoris tambahan pernafasan cuping hidung, retraksi dada, dan stridor.<br />
</li>
<li><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2008/11/pilek-dan-batuk-pada-bayi.html">Batuk</a> kering (tidak produktif) karena sekresi kental dan lumen jalan nafas.<br />
</li>
<li>Tachipnoe, ortopnea<br />
</li>
<li>Gelisah<br />
</li>
<li>Diaphorosis<br />
</li>
<li>Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernafasan<br />
</li>
<li>Fatigue<br />
</li>
<li>Tidak toleran terhadap aktivitas, makan, bermain, berjalan bahkan bicara.<br />
</li>
<li><a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/03/teori-kecemasan.html">Kecemasan</a> , labil, dan perubahan tingkat kesadaran<br />
</li>
<li>Meningkatnnya ukuran diameter anteroposterior (barrel chest)<br />
</li>
<li>Serangan yang tiba-tiba atau berangsur-angsur<br />
</li>
</ol><span style="font-weight: bold;">Penyebab Asma:</span><br />
a. <span style="font-weight: bold;">Faktor intrinsic</span><br />
Infeksi : para influenza virus, pneumonia, micoplasmal. <br />
Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur, iritan kimia, polusi udara ( CO, asap rokok dan parfum)<br />
Emosional : takut, cemas, dan tegang<br />
Aktivitas berlebihan<br />
b. <span style="font-weight: bold;">Factor ekstrinsik</span><br />
Reaksi antigen dan antibody, karena inhalasi allergen (debu, serbuk-serbuk, bulu binatang).<br />
<br />
<span style="font-weight: bold;">Pemeriksaan Penunjang Asma</span><br />
<ol><li>Foto rontgen; selama episode akut rontgen dada dapat menunjukkan hiperinflasi dan pendataran diafragma.<br />
</li>
<li>Pemeriksaan fungsi paru, dapat ditemukan menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah atau sputum<br />
</li>
<li>Pemeriksaan alergi; test kulit + yang menyebabkan reaksi melepuh dan hebat yang dapaat mengidentifikasikan allergen spesifik.<br />
</li>
<li>Pulse oximetry ; ditemukan saturasi O2 perifer menurun ( cyanosis )<br />
</li>
<li>Analisa gas darah; menunjukkan hipoksia selama serangan akut, awalnya terdapat hipokapnea dan respirasi alkalosis, PCO2 yang rendah.<br />
</li>
</ol><span style="font-weight: bold;">Penatalaksanaan Asma</span><br />
<ol><li>serangan akut dengan oksigen nasa atau masker.</li>
<li>Terapi cairan parenteral</li>
<li>Terapi penngobatan sesuai program : Agonis reseptor beta adrenergik, pengobatan yang terbaik untuk penanganan asma dan mencegah serangan asma yang mungkin dipicu oleh olah raga. Bronkodilatator; merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.(Terbutalin, Salbutamol, Fenetotol, Teofilin). Kortikosteroid; menghalangi respon perasdangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap akan menyebabkan berkurangnya kecendrungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan. Obat antikolinergik bekerja menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan didalam bronkkus asetilkolin.</li>
<li>Terapi nebulizer pada serangan akut asma berat, oba-obat yang bisa diberikan adalah Agens adrenegik berupa epinefrin, albuterol, metaproterenol, isopoterenol dan terbutalin.</li>
</ol><span style="font-weight: bold;">Diagnosa Keperawatan <span style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; font-family: Arial; font-size: 13px; font-weight: normal; white-space: pre;"><a href="http://karyatulisilmiahkesehatan.blogspot.com/">Asuhan Keperawatan</a> Pada Pasien Dengan Asma</span> (<span style="font-weight: normal;">NANDA )</span></span><br />
<ol><li>Kebersihan jalan nafas tidak efektif b/d spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknya mucus. (NANDA)</li>
<li>Pola nafas tidak efektif b/d spasme jalan nafas, kelelahan otot pernafasan ( NANDA )</li>
<li>Gangguan pertukaran gas b/d bronchospasme, kerusakan alveoli (NANDA)</li>
<li>Intoleran aktivitas <span style="color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 19px;"><a href="http://nurse-thought.blogspot.com/2009/03/nursing-care-plans-for-activity.html">Activity Intolerance</a> </span> b/d ketidakseimbangan suply O2 dengan kebutuhan (NANDA)</li>
<li>Kurang pengetahuan: tentang penyakit asma b/d kurangnya sumber-sumber informasi. (NANDA)</li>
<li>Cemas/<span style="color: #333333; font-family: Arial; font-size: 12px; font-weight: bold; line-height: 19px;"><a href="http://nurse-thought.blogspot.com/2009/03/nursing-care-plans-for-anxiety.html">Anxiety</a> </span> b/d krisis situasi: perubahan status kesehatan (NANDA)</li>
<li>Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan BMR, sesak nafas, intoleran terhadap aktifitas (NANDA)</li>
</ol><br />
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma Selengkapnya dibawah:<br />
<a title="View perawatpskiatri.blogspot.com_Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma on Scribd" href="http://www.scribd.com/doc/13889685/perawatpskiatriblogspotcomAsuhan-Keperawatan-Pada-Pasien-Dengan-Asma" style="margin: 12px auto 6px auto; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 14px; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none; display: block; text-decoration: underline;">perawatpskiatri.blogspot.com_Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Asma</a> <object codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=9,0,0,0" id="doc_41424139137641" name="doc_41424139137641" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" align="middle" height="500" width="100%" > <param name="movie" value="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=13889685&access_key=key-wlndx5xa90nr2fe3xte&page=1&version=1&viewMode="><param name="quality" value="high"><param name="play" value="true"><param name="loop" value="true"><param name="scale" value="showall"><param name="wmode" value="opaque"><param name="devicefont" value="false"><param name="bgcolor" value="#ffffff"><param name="menu" value="true"><param name="allowFullScreen" value="true"><param name="allowScriptAccess" value="always"><param name="salign" value=""><embed src="http://d.scribd.com/ScribdViewer.swf?document_id=13889685&access_key=key-wlndx5xa90nr2fe3xte&page=1&version=1&viewMode=" quality="high" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" play="true" loop="true" scale="showall" wmode="opaque" devicefont="false" bgcolor="#ffffff" name="doc_41424139137641_object" menu="true" allowfullscreen="true" allowscriptaccess="always" salign="" type="application/x-shockwave-flash" align="middle" height="500" width="100%"></embed> </object> <div style="margin: 6px auto 3px auto; font-family: Helvetica,Arial,Sans-serif; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 12px; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; -x-system-font: none; display: block;"><a href="http://www.scribd.com/upload" style="text-decoration: underline;">Publish at Scribd</a> or <a href="http://www.scribd.com/browse" style="text-decoration: underline;">explore</a> others: <a href="http://www.scribd.com/browse/Academic-Work/" style="text-decoration: underline;">Academic Work</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/asuhan%20keperawatan" style="text-decoration: underline;">asuhan keperawatan</a> <a href="http://www.scribd.com/tag/askep" style="text-decoration: underline;">askep</a> </div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-87182673703330009592009-04-01T23:39:00.000+07:002009-04-01T23:40:14.093+07:00Persepsi<div style="text-align: justify;">Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. (Rahmat, 2005). Sedangkan menurut Walgito (2001), mengemukakan persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu</div><div style="text-align: justify;">Persepsi adalah interpretasi yang tinggi terhadap lingkungan manusia dan mengolah proses informasi tersebut “Human interpret their surroundings on a higher percive their word through information processing” (Wilson. D, 2000). Pendapat lain dikemukakan oleh Maramis (1998), persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui, atau mengartikan setelah pancainderanya mendapat rangsang.</div><div style="text-align: justify;">Melihat beberapa pendapat tentang persepsi tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya melalui pancaindera, dan tiap-tiap individu dapat memberikan arti atau tanggapan yang berbeda-beda</div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Proses terbentuknya persepsi</span></div><div style="text-align: justify;">Manusia secara umum menerima informasi dari lingkungan lewat proses yang sama, oleh karena itu dalam memahami persepsi harus ada proses dimana ada informasi yang diperoleh lewat memory organisme yang hidup. Fakta ini memudahkan peningkatan persepsi individu, adanya stimulus yang mempengaruhi individu yang mencetus suatu pengalaman dari organisme, sehingga timbul berpikir yang dalam proses perceptual merupakan proses yang paling tinggi (Hill. G, 2000). </div><div style="text-align: justify;">Menurut Mulyana (2005) persepsi sosial adalah proses menangkap arti obyek-obyek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap mereka mengandung resiko. Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas di sekelilingnya. Prinsip penting yang menjadi pembenaran mengenai persepsi sosial adalah :</div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Persepsi berdasarkan pengalaman <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Pola-pola perilaku manusia berdasarkan persepsi mereka mengenai realitas (social) yang telah dipelajari (pengalaman). Ketiadaan pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu obyek jelas akan membuat seseorang menafsirkan obyek tersebut berdasarkan dugaan semata, atau pengalaman yang mirip.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Persepsi bersifat selektif <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Alat indera kita bersifat lemah dan selektif (selective attention). Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada kecenderungan kita melihat apa yang kita lihat, kita mendengar apa yang ingin kita dengar. Atensi kita pada suatu rangsangan merupakan faktor utama yang menentukan selektivitas kita atas rangsangan tersebut. Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Persepsi bersifat dugaan <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Oleh karena data yang kita peroleh mengenai objek lewat penginderaan tidak pernah lengkap, persepsi merupakan loncatan langsung pada kesimpulan. Seperti proses seleksi, langkah ini dianggap perlu karena kita tidak mungkin memperoleh seperangkat rincian yanng lengkap kelima indera kita. Proses persepsi yang bersifat dugaan itu memungkinkan kita menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap dari suatu sudut pandang manapun. Dengan demikian, persepsi juga adalah suatu proses pengorganisasian informasi yang tersedia, menempatkan rincian yang kita ketahui dalam suatu skema organisasional tertentu yang memungkinkan kita memperoleh suatu makna lebih umum.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Persepsi bersifat evaluatif <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Tidak ada persepsi yang bersifat obyektif, karena masing-masing melakukan interpretasi berdasarkan pengalaman masa lalu dan kepentingannya. Persepsi adalah suatu proses kognitif psikologis yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai dan pengharapan persepsi bersifat pribadi dan subjektif yang digunakan untuk memaknai persepsi.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Persepsi bersifat kontekstual <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Konteks merupakan salah satu pengaruh paling kuat. Konteks yang melingkungi kita ketika kita melihat seseorang, suatu objek atau suatu kejadian sangat mempengaruhi struktur kogniif, pengharapan dan oleh karenanya juga persepsi kita. Interpretasi makna dalam konteksnya adalah suatu faktor penting dalam memahami komunikasi dan hubungan sosial. Struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan.</span></span></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;">Faktor-Faktor yang mempengaruhi persepsi</span></div><div style="text-align: justify;">Wilson ( 2000 ) mengemukakan ada faktor dari luar dan dari dalam yang mempengaruhi persepsi diantaranya sebagai berikut :</div><div style="text-align: justify;">a. <span style="font-weight: bold;">Faktor eksternal atau dari luar :</span></div><ol><li style="text-align: justify;">Concreteness yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit dipersepsikan dibandingkan dengan yang obyektif.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk di persepsikan dibanding dengan hal-hal yang baru.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Velocity atau percepatan misalnya gerak yang cepat untuk menstimulasi munculnya persepsi lebih efektif di bandingkan dengan gerakan yang lambat.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Conditioned stimuli, stimuli yang di kondisikan seperti bel pintu, deringan telepon dan lain-lain.<br />
</li>
</ol><div style="text-align: justify;">b. <span style="font-weight: bold;">Faktor internal atau dari dalam :</span></div><ol><li style="text-align: justify;">Motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk berespon untuk istirahat.<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Interest, hal-hal yang menarik lebih di perhatikan dari pada yang tidak menarik<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian<br />
</li>
<li style="text-align: justify;">Assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat, merasakan dan lain-lain.<br />
</li>
</ol><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Menurut Rahmat (2005) faktor-faktor personal yang mempengaruhi persepsi interpersonal adalah:</div><ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Pengalaman <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Seseorang yang telah mempunyai pengalaman tentang hak-hak tertentu akan mempengaruhi kecermatan seseorang dalam memperbaiki persepsi.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Motivasi <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Motivasi yang sering mempengaruhi persepsi interpersonal adalah kebutuhan untuk mempercayai “dunia yang adil” artinya kita mempercayai dunia ini telah diatur secara adil.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Kepribadian <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Dalam psikoanalisis dikenal sebagai proyeksi yaitu usaha untuk mengeksternalisasi pengalaman subyektif secara tidak sadar, orang mengeluarkan perasaan berasalnya dari orang lain.</span></span></span></li>
</ul><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Krech dan Crutchfield (1977) menyebutkan persepsi ditentukan oleh faktor fungsional dan faktor struktural. Faktor-faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, kesiapan mental, suasana emosi dan latar belakang budaya, atau sering disebut faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut. </div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;">Sedangkan faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek syaraf yang ditimbulkannya pada system syaraf yang ditimbulkannya pada system syaraf individu. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun stimuli yang kita terima tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interpretasi yang berkonsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsikan.</div><div style="text-align: justify;"></div>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-72109030079298486772009-03-31T18:18:00.002+07:002009-04-02T22:21:34.918+07:00Acute Myeloproliferative Leukemia (AMLL) atau Acute Non lymphocytic Leukemia (ANLL)<div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;">Acute Nonlymphocytic Leukimia (ANLL)</span> atau<span style="color: #660000;"> </span><span style="font-weight: bold;"><span style="color: #660000;">Acute Myeloproliferative Leukemia (AMLL)</span></span> adalah penyakit maligna yang progressif terhadap jaringan hematopoetic dan menyebabkan kerusakan stem cell. Ini dikarakteristikan oleh perdominan dari sel marrow immature yang menghalangi diferensiasi atau sebagian diferensiasi dari maturasi dengan atau tanpa keterlibatan dari darah di sekitarnya. Normalnya elemen myeloid menurun jumlahnya, tetapi pada penyakit ini didapat sel-sel leukemia dan bahkan berubah jika proliferasi maligna tidak terkontrol. <span style="font-weight: bold;">Acute Acute Nonlymphocytic Leukimia (ANLL)</span> merupakan penyakit yang fatal. Kematian biasanya disebabkan oleh efek dari pansitopenia (anemia, bleeding dan penurunan kekebalan terhadap infeksi). <span style="font-weight: bold;">Acute Nonlymphocytic Leukimia (ANLL)</span> ditemukan terhadap orang dewasa tetapi penyakit ini juga ditemukan pada semua umur. Factor predisposisi pada laki-laki.</div><br />
<div style="text-align: left;">Penyebab dari <span style="font-weight: bold;">Acute Nonlymphocytic Leukimia (ANLL)</span> tidak jelas dan merupakan kombinasi atau interaksi dari berbagai factor:</div><ul><li style="text-align: left;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Radiasi <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Peran paparan radiasi menjadi factor berkembanganya leukemia. Factor resikonya adalah:</span></span></span></li>
</ul><ol><li>Seseorang yang bekerja diradiologi klinik tanpa menggunakan pengaman yang standar.<br />
</li>
<li>Pasien yang mendapatkan terapi radiasi terhadap ankylosing spondylitis dibandingkan pasien lain dengan penyakit yang sama tetapi tanpa mendapat radiasi.</li>
<li>Seseorang yang selamat terhadap peristiwa Hirosima dan Nagasaki.</li>
</ol>Masing-masing factor tersebut mempunyai insiden terhadap peningkatan leukemia.<br />
<ul><li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Zat-zat kimia <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Obat-obatan dan terapi kimia dapat menyebabkan depresi atau aplasia dari bone marrow yang memungkinkan menyebabkan leukemia dan disebut leukemogens. Beberapa dari cloramphenicol, phenylbutazone, komponen arsenic, sulfonamide, dan beberapa insekstisida juga agen sitotoksik yang digunakan untu terapi neoplasma mempunyai potensial terhadap leukemogens. Termasuk phenylalanine mustard dan cyclophospamide digunakan untuk terapi multiple myeloma, agen alkylating digunakan untuk terapi beberapa tipe kanker termasuk penyakit Hodgkin, dan immunosuppressant untuk terapi penyakit immunoinflammatory. Benzena juga diketahui dengan jelas sebagai penyebab kanker.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Genetik <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Penyimpangan dari kromosom termasuk aneuploidy dan kerusakan ditunjukkan dengan beberapa penyakit yang berhubungan dengan peningkatan insiden </span><span style="font-style: normal;">Acute Nonlymphocytic Leukimia (ANLL)</span><span style="font-style: normal; font-weight: normal;">. Penyakit-penyakit tersebut termasuk Down syndrome (trisomy 21), Fanconi’s syndrome (kerusakan kromosom yang berlebihan), Bloom syndrome (kerusakan nilai kromosom dan rearrangement) dan D-trisomy. Leukimia congenital biasanya nonlympositik. Penelitian menunjukkan riwayat keluarga dengan leukemia juga mempunyai factor genetic penyebab leukemia akut.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Virus <span style="font-style: normal; font-weight: normal;">Tidak ada kesimpulan terhadap pernyataan bahwa virus merupakan penyebab leukemia pada manusia. Walaupun demikian ada beberapa hasil penelitian yang menyokong teori virus sebagai penyebab leukemia antara lain : enzim reverse transciptase ditemukan dalam darah penderita leukemia. Seperti diketahui di dalam virus onkogenik seperti retrovirus tipe-C, yaitu jenis virus RNA yang menyebabkan leukemia pada binatang. Enzim tersebut menyebabkan virus yang bersangkutan dapat membentuk bahan genetic yang kemudian bergabung dengan genom sel yang terinfeksi.</span></span></span></li>
</ul><br />
Klasifikasi <span style="font-weight: bold;"><span style="color: #660000;">Acute Myeloproliferative Leukemia (AMLL)</span> </span>atau <span style="font-weight: bold;">Acute Non lymphocytic Leukemia (ANLL)</span><br />
FAB (French-American-British) membagi <span style="font-weight: bold;"><span style="color: #660000;">Acute Myeloproliferative Leukemia (AMLL)</span></span> menjadi 6 jenis:<br />
Mo : leukemia mieloblastik dengan minimal diferensiasi <br />
M1 : leukemia mieloblastik tanpa pematangan<br />
M2 : leukemia mieloblastik dengan berbagai derajat pematangan.<br />
M3 : Leukimia promielositik hipergranuler.<br />
M4 : Leukimia mielomonositik<br />
M5 : Leukimia monoblastik<br />
M6 : Eritroleukimia<br />
<br />
Manifestasi klinik<br />
<ol><li>Anemia: Pallor, Letargy, Dyspneu, Fatigue, Kelemahan<br />
</li>
<li>Neutropenia: Fever, Malaise, Infeksi<br />
</li>
<li>Trombositopenia: Hemorrage, Memar/bruising, Petekia, Purpura, Epistasis, Perdarahan gusi, Menorragi<br />
</li>
<li>Inflitrasi organ: Nyeri tulang, Splenomegaly, Hepatomegaly, Lympadenopathy, Hipertrofi gusi, Infiltrasi kulit, Ulcerasi membrane mukosa, Syndrome meningeal; Headache Mual Muntah<br />
</li>
</ol><br />
Penatalaksanaan<br />
<div style="text-align: justify;">Sampai saat ini belum ditemukan bentuk perawatan yang memuaskan untuk penderita <span style="font-weight: bold;">Acute Nonlymphocytic Leukimia (ANLL)</span>. Berbagai kombinasi obat termasuk sitosin arabinosid, daunomisin, vinkristin, 6-azauridin, 6-tioguanin dan 6-merkaptopurin dapat menginduksi remisi pada sekitar 75% penderita. Rejimen yang paling efektif menyertakan sitosin arabonosid dan daunomisin. Seperti pada LLA, SSP dapat merupakan tempat relaps <span style="font-weight: bold;">Acute Nonlymphocytic Leukimia (ANLL).</span> Frekuensi relaps SSP sebagai tanda awal reaktovasi penyakit, dapat dikurangi dengan profilaksis, namun karena seringnya relaps dini darah dan sumsum tulang, tindakan profilaksis pada SSP tidak memperpanjang angka kelangsungan hidup penderita.</div><br />
<div style="text-align: justify;">Untuk terapi lanjutan (maintainance) dianjurkan beberapa rejimen yang dapat memperpanjang remisi komplit. Tidak satupun dari rejimen-rejimen ini lebih unggul dari lainnya. Beberapa rejimen imunoterapi non spesifik menggunakan BCG dengan atau tanpa sel-sel alogenik leukemik. Namun imunoterapi demikian menunjukkan keuntungan yang nyata walaupun juga tidak menimbulkan efek yang buruk.</div><div style="text-align: justify;">Pemanfaatan sumsum tulang pada penderita dengan donor yang sesuai, saat ini tengah diteliti. Komplikasi yang terjadi adalah GVHD (Graft Versus Host Disease) yaitu limfosit T dari donor marrow merusak sel lymphohemopoietic dari resipien.</div><div style="text-align: justify;">Pada pasien leukemia promielositik akut, pemberian rejimen yang terdiri dari sitosin arabinosid, daunomisin dan heparin pada awal induksi remisi, berhasil mengatasi kecenderungan koagulasi intravaskuler tersebar (DIC) dan timbulnya perdarahan. Beberapa penderita dapat mencapai masa bebas penyakit jangka panjang.</div><br />
Prognosis<br />
<div style="text-align: justify;">Umumnya buruk, hingga sukar untuk membedakan tanda-tanda prognostic spesifik. Tampilan sitologik awal tidak membantu meramalkan prognosis, kecuali pada penderita leukemia promielositik akut. Prognosis yang lebih baik bila jumlah leukosit pada saat diagnosis, kurang dari 10.000/mm3, demikian pula bila jumlah trombosit lebih dari 10.000/mm3. Dengan rejimen terapi mutakhir, lama remisi (median) berkisar antara 1,5 sampai 2 tahun. Kurang dari 30% penderita mencapai remisi lengkap kontinyu jangka panjang; remisi demikian jarang mencapai 5 tahun</div><br />
Diagnosa keperawatan<br />
1. PK anemia<br />
2. Nyeri akut <br />
3. Resiko infeksi <br />
4. Fatigue/kelelahan b.d kondisi fisik yang menurun, anemia, penyakit yang dialami.Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8097799578682592147.post-44734382150861045392009-03-28T10:46:00.000+07:002009-03-28T10:46:28.359+07:00Teknik Komunikasi Terapeutik <div style="text-align: justify;">Teknik Komunikasi Terapeutik Menurut Stuart dan Sundeen tahun 1995, tehnik komunikasi terdiri dari:</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglHOpg-LpeYgDzx8Z49Q3by5FkvlQ3HHm9r_PivSEjEcfxvSWswsTqenokLmSdUj_qvZlMi5vTDtPzhVP4W0HETLMAzPXJQ5HuseErz63CvGZLOy7wDAAaDadyTY64IMRrrA3mlVRMkxAh/s1600-h/Komunikasi+Terapeutik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglHOpg-LpeYgDzx8Z49Q3by5FkvlQ3HHm9r_PivSEjEcfxvSWswsTqenokLmSdUj_qvZlMi5vTDtPzhVP4W0HETLMAzPXJQ5HuseErz63CvGZLOy7wDAAaDadyTY64IMRrrA3mlVRMkxAh/s320/Komunikasi+Terapeutik.jpg" /></a></div><br />
<ol><li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Mendengar aktif; <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Mendengar mempunyai arti: konsentrasi aktif .dan persepsi terhadap pesan orang lain yang menggunakan semua indra, Liendberg et al, cit Nurjanah (2001)</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Mendengar pasif; <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Mendengar pasif adalah kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien. Misalnya dengan kontak mata, menganggukkan kepala dan juga keikutsertaan secara verbal</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Penerimaan: <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Yang dimaksud menerima adalah mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Penerimaan bukan berarti persetujuan. Menunjukkan penerimaan berarti kesediaan mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Klarifikasi; <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Klarifikasi sama dengan validasi yaitu menanyakan kepada klien apa yang tidak dimengerti perawat terhadap situasi yang ada. Klarifikasi dilakukan apabula pesan yang disampaikan oleh klien belum jelas bagi perawat dan perawat mencoba memahami situasi yang digambarkan oleh klien.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Fokusing; <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Fokusing adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti, Stuart & Sundeen, cit Nurjanah (2001).</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Observasi; <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Observasi merupakan kegiatan mengamati klien/orang lain. Observasi dilakukan apabila terdapat konflik antara verbal dan non verbal klien dan saat tingkah laku verbal dan non verbal nyata dan tidak biasa ada pada klien, Stuart & Sundeen, cit Nurjanah (2001). Observasi dilakukan sedemikian rupa sehingga klien tidak menjadi malu atau marah.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Menawarkan informasi; <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut. Beberapa keuntungan dari menawarkan informasi adalah akan memfasilitasi komunikasi, mendorong pendidikan kesehatan, dan memfasilitasi klien untuk mengambil keputusan, Stuart & Sundeen, cit, Nurjanah, (2001). Penahanan informasi pada saat klien membutuhkan akan mengakibatkan klien tidak percaya. Hal yang tidak boleh dilakukan adalah menasehati klien pada saat memberikan informasi.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Diam (memelihara ketenangan); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Diam dilakukan dengan tujuan mengorganisir pemikiran, memproses informasi, menunjukkan bahwa perawat bersedia untuk menunggu respon. Kediaman ini akan bermanfaat pada saat klien mengalami kesulitan untuk membagi persepsinya dengan <a href="http://ngaglik80.blogspot.com/">perawat. </a> Diam tidak dapat dilakukan dalam waktu yang lama karena akan mengakibatkan klien menjadi khawatir. Diam dapat juga diartikan sebagai mengerti, atau marah. Diam disini juga menunjukkan kesediaan seseorang untuk menanti orang lain agar punya kesempatan berpikir, meskipun begitu diam yang tidak tepat menyebabkan orang lain merasa cemas.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Assertive: <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Assertive adalah kemampuan dengan secara meyakinkan dan nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak orang lain, Nurjanah, 2001.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Menyimpulkan; <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Membawa poin-poin penting dari diskusi untuk meningkatkan pemahaman. Memberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi agar sama denga ide dalam pikiran, Varcarolis, cit, Nurjanah, 2001.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Giving recognition (memberiakn pengakkuan/penghargaan); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Memberi penghargan merupakan tehnik untuk memberikan pengakkuan dan menandakan kesadaran, Schultz & Videbeck, cit, Nurjanah, 2001.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Offering Sel (menawarakan diri); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Menawarkan diri adalah menyediakan diri anda tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan, Schultz & Videbeck.cit. Nurjanah, 2001</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Offering general leads (memberikan petunjuk umum); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Mendukung klien untuk meneruskan, Schultz & Videbeck cit, Nurjanah, 2001</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Giving broad opening (memberikan pertanyaan terbuka): <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Mendorong klien untuk menyeleksi topik yang akan dibicarakan. Kegiatan ini bernilai terapeuitik apabila klien menunjukkan penerimaan dan nilai dari inisiatif klien dan menjadi non terapeuitk apabila perawatan mendominasi interaksi dan menolak res[pon klien, Stuart % Sundeen, cit, Nurjanah, 2001.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Placing the time in time/sequence (penempatan urutan/waktu); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Melakukan klarifikasi antara waktu dan kejadian atau antara satu kejadian dengan kejadian lain. Teknik bernilai terapeutik apabila perawat dapat mengeksplorasi klien dan memahami masalah yang penting. Tehnik ini menjadi tidak terapeutik bila perawat memberikannasehat, meyakinkan atau tidak mengakui klien.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Encourage deskripition of perception (mendukung deskripsi dari persepsi); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Meminta kepada klien mengungkapkan secara verbal apa yang dirasakan atau diterima, Schulz & Videbeck, cit, Nurjanah, 2001</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Encourage Comparison (mendukung perbandingan); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Menanyakan kepada klien mengenai persamaan atau perbedaan</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Restating (mengulang) Restating; <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;"> adalah pengulangan pikiran utama yang diekspresiakn klien, Stuart & Sundeen, Cit Nurjanah, 2001.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Reflekting (Refleksi): <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Digunakan pada saat klien menanyakan pada perawat tentang peneliaian atau kesetujuannya. Tehnik ini akan membantu perawat untuk tetap memelihara pendekatan yang tidak menilai, Boyd & Nihart, cit, Nurjanah</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Eksploring (Eksporasi); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Mempelajari suatu topik lebih mendalam</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Presenting reality (menghadikan realitas/kenyataan); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Menyediakan informasi dengan perilaku yang tidak menilai</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Voucing doubt (menunjukkan keraguan); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Menyelipkan persepsi perawat mengenai realitas. Tehnik ini digunakan dengan sangat berhati-hati dan hanya pada saat perawat merasa yakin tentang suatu yang detil. Ini digunakan pada saat perawat ingin memberi petunjuk pada klien mengenai penjelasan lain.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Seeking consensual validation; <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Pencarian pengertian mengenai komunikasi baik oleh perawat maupun klien. Membantu klien lebih jelas terhadap apa yang mereka pikirkan.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Verbalizing the implied: <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Memverbalisasikan kata-kata yang klien tunjukkan atau anjuran.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Encouraging evaluation (mendukung evaluasi): <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Perawat membantu klien mempertimbangkan orang dan kejadian kedalam nilai dirinya</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Attempting to translate into feeling (usaha menerjemahkan perasaan); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Membantu klien untuk mengidentifikasi perasaan berhubungan dengan kejadian atau pernyataan .</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Suggesting collaborating (menganjurkan kolaborasi): <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Penekanan kegiatan kerja dengan klien tidak menekan melakukan sesuatu untuk klien. Mendukung pandangan bahwa terdapat kemungkinan perubahan melalui kolaborasi.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Encouragingformulation of plan of action (mendukng terbentuknya rencana tindakan): <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Memberikan kesempatan pada klien untuk mengantisipasi alternative dari tindakan untuk masa yang akan datang.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Estabilising guidelines (menyediakan petunjuk); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Statemen yang menunjukkan peran, tujuan dan batasan untuk interaksi. Hal ini akan menolong klien untuk mengetahui apa yang dia harapkan dari dirinya.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Open- ended comments (komentar terbuka-tertutup): <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Komentar secara umum untuk menentukan arah dari interaksi yang seharusnya dilakukan. Hal ini akan mengijinkan klien untuk memutuskan apa topik/materi yang paling relevan dan mendukung klien untuk meneruskan interaksi.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Reducing distant (penurunan jarak); <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Menurunkan jarak fisik antara perawat dank lien. Hal ini menunjukkan komunikasi non verbal dimana perawat ingin terlibat dengan klien.</span></span></span></li>
<li style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;">Humor; <span class="Apple-style-span" style="font-style: normal; font-weight: normal;">Dugan (1989) menyebutkan humor sebagai hal yang penting dalam komunikasi verbal dikarenakan: tertawa mengurangi keteganan dan rasa sakit akibat stress, serat meningkatkan keberhasilan<a href="http://perawatpskiatri.blogspot.com/search/label/ASUHAN%20KEPERAWATAN"> asuhan keperawatan</a> .</span></span></span></li>
</ol>Pri'ehttp://www.blogger.com/profile/12027499295412539384noreply@blogger.com0