Sudah berlangganan artikel blog Keperawatan Kesehatan via RSS Feed?

Monday, January 12, 2009

DEMAM BERDARAH DENGUE (DHF)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA DEMAM BERDARAH DENGUE (DHF)
Demam Berdarah dengue adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegepty. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja an dewasa yang ditandai oleh panas, malaise, sakit kepala, mual, nyeri, pegal seluruh tubuh, adanya petekia. Pada pasien rejatan berat, volume plasma dapat berkurang sampai 30% atau lebih dan jika tak segera ditangani maka akan terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolic dan kematian. Gangguan Hemostatis pada DBD menyangkut 3 faktor yaitu perubahan vaskuler, trombositopenia dan gangguan koagulasi. Prinsip utama dalam penatalaksanaan adalah tirah baring, pemberian makanan lunak dan minum banyak, serta kolaborasi dokter dalam pemberian obat obatan antipiretik, konsulti, antibiotik kortikosteroid dan anti koagulasi

Etiologi
Penyebab DBD ini adalah virus dengue yang terdiri dari 4 serotipe yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4

Penularan DBD ini melalui cara :
Manusia sebagai host virus dengue
Vektor perantara : nyamuk aedes aegepty (nyamuk rumah) dan aedes albopictus (nyamuk kebun)

Patofisiologi

  • Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegepty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks virus antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi system komplemen. Akibat aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptida yang berdaya untuk melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai factor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel dinding itu.
  • Terjadinya tromboitopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya factor koagulasi (protrombin, Faktor V, VV, IX, X dan fibrinogen) merupakan factor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran gastrointestinal pada DHF).
  • Yang menentukan beratnya penyakit adalah meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma, terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Renjatan terjadi secara akut.
  • Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma, melalui endotel pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma, klien mengalami hypovolumik. Apabila tidak diatasi bisa terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolic dan kematian.

Tanda dan Gejala
  • Panas, biasanya langsung tinggi dan terus menerus. Sebab tidak jelas dan hampir tidak bereaksi dengan pemberian antipiretik. Panas berlangsung 2-7 hari.
  • Malaise, mual, muntah, diare, konstipasi, sakit kepala, anoreksia, kadang batuk
  • Tanda tanda perdarahan seperti petekia, perdarahan gusi, epiktasis, hematemesis melena
  • Muka kemerahan , leukopenia.
  • Nyeri otot, tulang sendi, abdomen dan ulu hati
  • Pembengkakan sekitar mata
  • Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening
  • Tanda tanda rejatan adalah sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari2 detik, nadi cepat dan lemah

Gambaran klinis yang tidak khas dan sering dijumpai adalah :
  • keluhan pada saluran pernafasan : batuk, pilek, sakit waktu menelan
  • keluhan pada saluran pencernaan : mual, muntah, anoreksia, diare, konstipasi
  • Keluhan system tubuh yang lain : sakit kepala, nyeri otot tulang sendi, nyeri ulu hati, nyeri perut, pegal pegal, kemerahan pada kulit, pembengkakan sekitar mata, lakrimasi dan fotofobia
  • Pada pasien yang mengalami dialysis perifer, kulit terasa lembab, dingin, tekanan darah menurun, nadi cepat dan lemah.
  • Adanya pembesaran hati, limpa dan pembesaran kelenjar getah bening

Tanda penting dari DBD ini adalah adanya kebocoran plasma
  • Hematokrit meningkat lebih dari 20%
  • Pada kebocoran plasma terjadi perpindahan aliran plasma dari kapiler masuk ke ruang interstitial seperti palpebra, perut, skrotum, sebagian ke pleura, dengan manifestasi klinis :effusi pleura, asites, edema palpebra, hidroproteinemia

Pemeriksaan penunjang
Darah :
- IgG dengue positif
- Trombositopenia
- Hematokrit meningkat lebihd ari 20 merupakan indicator akan timbulnya rejatan
- Hb meningkat lebih dari 20%
- Leukopenia pada hari 2 dan 3
- Masa perdarahan memanjang
- Hipoproteinemia
- Hiponatremia
- Hipokloremia
- SGOT dan SGPT meningkat
- Ureum, Ph darah bisa meningkat
Urine : Albuminuria
Foto thorax : effusi pleura

Diagnosa Keperawatan yang sering muncul :
  1. Hipertermia b/d perjalanan penyakit, proses inflamasi
  2. Defisit volume cairan b/d peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah, intake kurang, demam
  3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake kurang, tidak nafsu makan, mual, muntah
  4. Potensial terjadi perdarahan b/d trombositopenia
  5. cemas b/d hospitalisasi
  6. Perubahan proses keluarga b/ kondisi anak

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

 
Top Academics blogs

Artikel Terbaru

Comment Terbaru